Dosen kami menyerukan Lock Wood Bulkhead untuk menyelamatkan 2 juta hektar gambut - WisataHits
Jawa Tengah

Dosen kami menyerukan Lock Wood Bulkhead untuk menyelamatkan 2 juta hektar gambut

TEMPO.CO, Palembang – Sebanyak 2,1 juta dari 20 juta hektar ekosistem gambut Indonesia berada di Sumatera Selatan. Kerentanan ekosistem terhadap kebakaran hebat pada musim kemarau panjang juga diketahui di kawasan itu, seperti yang terjadi pada 2015 dan 2019.

Momon Sodik Imanudin, dosen ilmu tanah di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, telah mengidentifikasi April setiap tahun sebagai periode penting untuk menjaga tingkat kelembaban di lahan gambut dan mencegah bencana kebakaran. Paling lambat April, air dari lahan gambut harus ditahan.

Caranya adalah dengan membangun dan menjaga ketinggian air dengan bendungan kanal. “Kita harus mencegah kebocoran air besar-besaran dari lahan gambut,” kata pakar pengelolaan air dan hidrologi itu, Jumat, 29 Juli 2022.

Pengelolaan air melalui sekat saluran yang dia rekomendasikan berupa bangunan kayu dan papan-papan dari kawasan tersebut. Momon menunjukkan jenis kayu gelam yang akan diletakkan di lantai dan papan yang berfungsi untuk menahan lantai di partisi.

Di bagian tengah, sekat diisi dengan tanah mineral, yang kemudian dapat digunakan sebagai tempat berkembang biak semak belukar. “Ukuran sekat harus disesuaikan dengan kecepatan air saat ini agar tidak terjadi gerusan,” ujarnya lagi.

Menurut Momon, berdasarkan apa yang dibangun dan dinilai berfungsi dengan baik di Sebuku, Kabupaten Ogan Komering Ilir, pembatas dengan lebar 4 meter, panjang 4-5 meter, dan tinggi 2 meter sudah cukup untuk membatasi pergerakan air. Sementara partisi sedang dibangun di atas meluap atau bangunan pelimpah yang berfungsi pada saat ketinggian air sedang tinggi, terutama pada saat musim hujan.

Setelah sekat dibangun, lanjutnya, setiap desa bisa menunjuk koordinator penutupan saluran dan menyediakan sarana komunikasi untuknya. “Metode ini dijamin lebih murah daripada membasahi kembali dengan air yang disemprotkan oleh helikopter,” katanya.

Sebelumnya, pada Kamis, 28 Juli 2022, Momon juga menjadi pembicara pada Workshop Identifikasi Isu Strategis dan Kesiapan Data dalam Penyusunan RPPEG (Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut) Kabupaten Banyuasin. Turut hadir dalam lokakarya tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin, Izromaita, yang mengatakan pemerintah daerah telah mulai mengidentifikasi berbagai isu strategis untuk pengelolaan dan perlindungan ekosistem gambut.

Arga Pandiwijaya, peneliti geoinformatika ICRAF Indonesia, menilai keberadaan RPPEG merupakan faktor penting yang diharapkan dapat mendorong pemanfaatan gambut yang lebih baik. “Untuk mencegah kerusakan dan menjamin kelestarian fungsi ekosistem gambut di Kabupaten Banyuasin,” kata Arga di acara yang sama.

Baca juga:
Kolaborasi untuk mencegah kebakaran hutan dan gambut dijajaki, mengubah fokus lama pada mitigasi

Source: tekno.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button