Dikbud Ngawi mengadakan lomba desain batik fosil untuk mempromosikan Museum Trinil - WisataHits
Jawa Timur

Dikbud Ngawi mengadakan lomba desain batik fosil untuk mempromosikan Museum Trinil

Lomba desain batik fosil diikuti 110 orang pendidik di Museum Trinil

Ngawi (ANTARA) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Ngawi Jawa Timur menggelar lomba desain tie-dye menggunakan fosil manusia dan hewan purba untuk mempromosikan keberadaan Museum Trinil di kabupaten setempat.

Sub Koordinator Pakar Muda Pamong Budaya Bidang Permuseuman dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi Daud Salempang mengatakan, para guru TK dan SD ikut serta dalam lomba desain batik tersebut.

“Sekitar 110 tenaga pendidik mengikuti lomba desain batik fosil di Museum Trinil. Harapannya, mereka lebih mengenal Museum Trinil,” kata Daud di Ngawi, Kamis.

Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan Museum Trinil yang menjadi ikon Kabupaten Ngawi kepada masyarakat luas. Hal ini akan meningkatkan jumlah kunjungan ke museum yang untuk pertama kalinya di dunia menjadi tempat penemuan fosil manusia purba dan tempat pelestarian fosil berbagai hewan purba.

Baca Juga: Ngawi Sponsori Museum Trinil Melalui Kegiatan Libatkan Mahasiswa

Baca Juga: Menteri Sandiaga Dorong Pengembangan Potensi Wisata dan Wisata Kreatif di Ngawi

“Di dekat Museum Trinil adalah tempat ditemukannya fosil manusia purba pertama kali. Selain itu, sampai saat ini masih banyak ditemukan fosil hewan purba di sekitar sungai yang ada di museum ini,” ujarnya.

Bahkan, banyak arkeolog dari Indonesia dan luar negeri yang mengunjungi situs tempat ditemukannya fosil tersebut untuk melakukan penggalian dan penelitian.

Sementara itu, sebelum mengikuti lomba, para kontestan diajak petugas untuk berkenalan dengan sejumlah koleksi benda purbakala yang ada di Museum Trinil. Setelah itu, para peserta dibebaskan berkreasi merancang motif-motif batik yang sesuai dengan tema koleksi benda antik ini.

Dengan model pendanaan ini, lanjut Daud, diharapkan keberadaan Museum Trinil di Ngawi semakin dikenal dan jumlah kunjungan museum semakin meningkat. Tidak hanya di kalangan pelajar, tetapi juga di kalangan masyarakat umum.

Baca Juga: Warga Ngawi Bikin Motif Batik dari Batu Pasir yang Membatu

Reporter: Louis Rika Stevani
Penerbit: Zita Meirina
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button