Diduga Dipaksa Pakai Jilbab, Siswa SMAN Bantul, Depresi - WisataHits
Yogyakarta

Diduga Dipaksa Pakai Jilbab, Siswa SMAN Bantul, Depresi

Siswa non muslim (kanan) berinteraksi dengan temannya di SMK 2 Padang, Sumatera Barat, Selasa (26 Januari 2021). COMPASS/YOLA SASTRA

Siswa nonmuslim (kanan) berinteraksi dengan temannya di SMK 2 Padang, Sumatera Barat, Selasa (26 Januari 2021).

SLEMAN, KOMPAS – Seorang siswa di sebuah sekolah menengah umum di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diduga dipaksa oleh gurunya untuk mengenakan jilbab. Akibat kejadian tersebut, siswa tersebut dikabarkan mengalami depresi, sehingga ia mengurung diri di kamar selama beberapa hari.

Aktivis Aliansi Masyarakat Pendidikan Yogyakarta (AMPPY) Yuliani mengatakan kasus ini bermula saat siswa kelas sepuluh dipanggil ke ruang konsultasi konseling sekolah oleh beberapa guru pada 19 Juli 2022. Murid Muslim itu kemudian ditanya oleh gurunya mengapa dia tidak memakai jilbab atau jilbab. .

“Anak itu diinterogasi oleh tiga guru, kenapa tidak berhijab? Anak itu jujur ​​tidak mau (berhijab). Tapi lama diinterogasi dan merasa terpojok,” kata Yuliani saat ditemui di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (29/7/2022).

Yuliani menjelaskan, siswa tersebut juga mengenakan hijab yang dikenakan oleh gurunya. Tindakan tersebut membuat siswa merasa tidak nyaman. “Dia berhijab, mungkin untuk memberi contoh cara berhijab. Tapi anak merasa tidak nyaman dan merasa terpaksa,” katanya.

Baca Juga: Seragam Sekolah dan Cermin Pluralisme Indonesia

Aktivis Aliansi Masyarakat Pendidikan Yogyakarta (AMPPY) Yuliani memberikan keterangan kepada media di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (29/7/2022).KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Aktivis Aliansi Masyarakat Pendidikan Yogyakarta (AMPPY) Yuliani memberikan keterangan kepada media di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (29/7/2022).

Usai kejadian, Yuliani mengatakan, siswa tersebut meminta izin untuk menggunakan toilet sekolah. Di toilet, gadis itu menangis selama sekitar 1 jam. Dia baru saja keluar dari toilet setelah Guru mengetuk pintu toilet.

“Anak itu dalam kondisi lemah, membuka pintu toilet dan dibawa ke UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Setelah itu orang tuanya dipanggil,” kata Yuliani, pendamping siswa tersebut.

Baca Juga: Murid Non-Muslim di Padang Berharap Bisa Sekolah Tanpa Hijab

Yuliani menambahkan, mahasiswa tersebut diduga mengalami depresi pasca kejadian. Gadis itu juga mengunci diri di kamarnya selama beberapa hari terakhir dan menolak untuk berbicara dengan ayahnya. Dia juga sangat trauma sehingga dia tidak ingin pergi ke sekolah.

Menurut Yuliani, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak seperti Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY dan Komisi Perlindungan Anak Daerah Indonesia Kota Yogyakarta ( KPAID). Kasus ini diharapkan dapat diusut tuntas karena merugikan anak sebagai pelajar.

Sejumlah siswa SMAN 73 membawa buku sekolah di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (13/7/2022). COMPASS/AGUS SUSANTO

Sejumlah siswa SMAN 73 membawa buku sekolah di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (13/7/2022).

Yuliani juga mengatakan, siswa tersebut mungkin akan dipindahkan ke sekolah lain karena trauma atas kejadian tersebut. Oleh karena itu, Yuliani akan berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk mencarikan sekolah baru bagi anak tersebut.

Anak diinterogasi oleh tiga guru, kenapa tidak berhijab? Anak itu jujur ​​tidak mau (berhijab). Namun, dia diinterogasi untuk waktu yang lama dan merasa terpojok.

gambar keragaman

Kepala Dinas Dikpora DIY Dikpora Didik Wardaya mengatakan pihaknya telah membentuk tim untuk mengusut dugaan pemaksaan jilbab di SMA Negeri Bantul. “Teman-teman baru ini sudah membentuk tim untuk menyelidiki ini,” katanya.

Didik menjelaskan, sesuai aturan, semua sekolah yang dikelola pemerintah harus mencerminkan keberagaman yang ada di masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, siswa di sekolah umum tidak boleh dipaksa memakai jilbab.

“Siswa (di sekolah negeri) tidak wajib berhijab. Mengenakan hijab harus sadar. Jadi kalau anak belum ada kemauan untuk berhijab jangan dipaksakan,” kata Didik.

Baca Juga: Siswa Non-Muslim di SMK Negeri 2 Padang Mulai Buka Jilbab

Mahasiswa dari berbagai daerah peserta Borobudur Student Festival mengunjungi Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (27/6/2022). COMPASS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Mahasiswa dari berbagai daerah peserta Borobudur Student Festival mengunjungi Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (27/6/2022).

Didik mengatakan, Dinas Dikpora DIY akan memberikan teguran kepada pihak sekolah jika muncul dugaan kewajiban berhijab agar kasus tersebut tidak terulang kembali. Selain itu, Dinas Dikpora DIY juga akan mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan pemaksaan.

Kepala perwakilan DIY-ORI, Budhi Masthuri, mengatakan pihaknya mengundang kepala sekolah SMA negeri pada Jumat untuk meminta informasi terkait kasus tersebut. Namun, kepala sekolah mengaku kepada ORI DIY belum menerima laporan kejadian tersebut dari guru.

Budhi menambahkan, ORI DIY juga berencana pekan depan akan memanggil beberapa konselor, guru agama, dan wali kelas untuk siswa yang diduga dipaksa memakai jilbab. Guru diminta melengkapi informasi terkait kasus ini.

Kepala Ombudsman Perwakilan Republik Indonesia untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, Budhi Masthuri, memberikan keterangan kepada media di kantornya di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (29/7/2022).KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Kepala Ombudsman Perwakilan Republik Indonesia untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, Budhi Masthuri, memberikan keterangan kepada media di kantornya di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (29/7/2022).

“Itu baru permulaan. Kami berencana mengundang guru BK, guru kelas, dan guru agama. Mungkin minggu depan kita akan saling mengajak untuk mendengarkan penjelasannya,” kata Budhi.

Saat ditemui di kantor ORI DIY pada Jumat sore, kepala sekolah menolak memberikan penjelasan kepada media. Saat ditanya oleh beberapa wartawan, klien langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan kantor toko ORI DIY.

Source: www.kompas.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button