Di usianya yang ke-93 tahun, Pasar Gede Mantap sudah menjadi ikon destinasi wisata di Solo - WisataHits
Jawa Tengah

Di usianya yang ke-93 tahun, Pasar Gede Mantap sudah menjadi ikon destinasi wisata di Solo

Di usianya yang ke-93 tahun, Pasar Gede Mantap sudah menjadi ikon destinasi wisata di Solo

TEMPO.CO, solo – Pasar Gede Hardjonagoro atau Pasar Gede Solo genap berusia 93 tahun pada Kamis 12 Januari 2023.

Untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, hari jadi pasar tertua di Kota Bengawan ini akan dimeriahkan oleh seluruh pedagang dengan menggelar acara Syukuran bertajuk Lelang Pasar Kembul Agung pada Kamis pagi di depan pintu masuk pasar setempat.

Para pedagang yang tergabung dalam Komunitas Gabungan Pasar Gede (Kompag) ini menyediakan hingga 112 tumpeng yang dipotong dan dibagikan kepada para pedagang dan pengunjung pasar, untuk kemudian dimakan bersama.

Koordinator Kompag Wiharto mengatakan, acara Kembul Agung Pasar Lelangen tidak hanya untuk merayakan hari ulang tahun Pasar Gede, tetapi sekaligus untuk mempromosikan pasar tersebut kepada masyarakat luas. Dia menjelaskan syarat-syaratnya pop besar berasal dari kata bulan yang berarti makan bersama dan Bagus artinya besar, jadi diartikan makan bersama dalam skala besar.

Adapun istilah pasar lembut terinspirasi dari Pasar Gede, ikon pasar wisata di Kota Solo. “Ekspresi lembut Secara filosofis berarti bersenang-senang, tempat hiburan, kegembiraan, hiburan. Untuk mengatakan lembut Ini keputusan kami untuk menyampaikan slogan Pasar Gede agar bisa diketahui masyarakat,” kata Wiharto kepada awak media di sela-sela acara di Pasar Gede Solo, Kamis.

lelang juga merupakan akronim tiga kata yaitu berkelanjutan, laris dan wanita muda. Lestari, yang berarti bertahan, bertahan, dan berumur panjang. Adapun penjualannya, Pasar Gede diharapkan selalu dikunjungi masyarakat dan banyak yang membelinya.

Lalu istilah wanita muda artinya Pasar Gede akan selalu dirindukan oleh orang-orang yang pernah berkunjung dan berbelanja di pasar ini dan selalu ingin kembali. “Semoga membawa berkah spiritual sekaligus membangkitkan semangat, khususnya bagi kami para pedagang di Pasar Gede untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun. Pasar Gede dapat bertahan hingga saat ini, dan hingga saat ini Pasar Gede juga menjadi tujuan wisata dan ikon Kota Solo, kata Wiharto.

Wiharto pun berharap pemerintah Kota Solo terus gencar mempromosikan pasar tradisional yang ada di kota tersebut. Pedagang juga berharap pasar lain juga bisa disulap menjadi pasar yang menjadi tujuan wisata, seperti Pasar Gede.

“Pasar sekarang harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga memiliki daya tarik bagi pengunjung atau turis, bisa menyatukan orang pengusaha dengan hiburanbisnis maupun untuk tempat hiburan, berharap pasar ini bisa berkembang,” kata Wiharto.

Kepala Dinas Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Solo Hartanto mengatakan, gedung Pasar Gede telah ditetapkan sebagai Gedung Cagar Budaya (BCB). Selain itu, pasar ini menjadi salah satu alternatif wisata ketika objek wisata yang menjadi tujuan mayoritas wisatawan tutup.

“Pasar Gede sudah menjadi pasar wisata yang banyak dikunjungi tamu dari luar kota,” kata Diklat.

Menengok sejarah Pasar Gede, Wiharto mengatakan pasar ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Paku Buwono (PB) X. Pembangunan fisik pasar dimulai pada tahun 1927.

Rancangan bangunan fisik Pasar Gede dirancang oleh seorang arsitek asal Belanda, insinyur Herman Thomas Kartsen. Setelah selesai dibangun, Pasar Gede diresmikan oleh PB X pada tanggal 12 Januari 1930.

Pasar Gede merupakan pasar dengan konsep modernitas pasar tradisional terbaik yang pertama kali ada di Solo. Bangunan Pasar Gede awalnya terletak tepat di sebelah timur. Namun, seseorang mengalami perkembangan bangunan melalui perluasan ke barat. Pada tahun 1999 Pasar Gede terbakar, kemudian dibangun kembali pada tahun 2000 dan diresmikan pada tahun 2001.

Baca juga: Rekomendasi destinasi wisata menarik di Solo

Selalu update informasi terbaru. Tonton breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di channel Telegram “http://tempo.co/”. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button