Pasar Gede menjadi saksi kehidupan masyarakat Kota Solo, juga turis mancanegara menyukai pasar wisata solo ini
INFOTEMANGGUNG.COM – Bicara soal wisata solo, tak lengkap rasanya tanpa membahas Pasar Gede. Pasar yang satu ini memang unik dan klasik, membuat pasar ini menjadi destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan.
Nama lengkap Pasar Gede Hardjonagoro. Pasar ini merupakan pasar terbesar di Jawa Tengah. Berada di tengah kota Solo, di jalan utama, usia pasar ini sudah jauh sebelum Indonesia merdeka.
Inilah pasar terlengkap di Solo. Bangunannya besar karena disebut Pasar Gede. Berdiri pada awal abad ke-20, pasar ini menjadi saksi dinamika kehidupan warga Solo yang berinteraksi di dalamnya.
Pada awalnya pedagang mengenakan kebaya dengan kain jarit sedangkan pedagang laki-laki memakai beskap dan blangkon. Setiap hari perwakilan istana akan memungut pajak.
Pasar Gede awalnya didirikan di atas tanah yang ditempati oleh seorang Babah Tionghoa berpangkat Mayor yang memiliki warung kecil di samping Warung Miri (kelompok penjual rempah-rempah) dan Warung Pelem (mangga) yang menjual buah-buahan, khususnya mangga.
Kios-kios kecil diminta memasuki Pasar Gede setelah dibangun sampai sekarang. Pasar ini sempat terbakar sekitar tahun 2000 dan kini telah dibangun kembali dengan lebih elegan.
Baca Juga: Kandang Kuda Sukasikuda, Wisata dan Sekolah Berkuda Baru Sukoharjo Tak Boleh Dilewatkan Semua Pecinta Kuda
Pasar ini dibangun pada tahun 1927 hingga 1930. Ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Ir. Herman Homas Kartsen dan diresmikan oleh Sultan Pakubuwono X.
Selain sebagai tempat lalu lintas ekonomi masyarakat Solo, Pasar Gede ternyata memiliki beragam keistimewaan yang tidak boleh dilewatkan. Pasar ini dibangun dengan memadukan unsur budaya Belanda, Tionghoa, dan Jawa.
Source: news.google.com
