Desa Bungur, Kawasan Wisata dan Ketahanan Pangan di Ciamis - WisataHits
Jawa Barat

Desa Bungur, Kawasan Wisata dan Ketahanan Pangan di Ciamis

cantik

Desa Bungur merupakan kawasan ketahanan pangan sekaligus objek agrowisata di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang menarik untuk dikunjungi.

Desa Bungur dibangun oleh Pemerintah Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Memiliki luas sekitar 6 hektar tidak jauh dari Gunung Sawal. Tempat ini memiliki pemandangan yang indah dengan tanaman hijau dan persawahan.

Kawasan ini juga cocok untuk wisata selfie. Serta wisata edukasi bagi pelajar dan PAUD.

Kampung Bungur berjarak 14 kilometer atau 30 menit dari pusat Alun-Alun Ciamis. Bagi yang ingin menuju Desa Bungur, dari Ciamis Square hingga Jalan Ciamis-Cirebon. Belok kiri di Pasar Buniseuri dan ikuti petunjuknya.

Jika Anda menggunakan angkutan umum dari Terminal Ciamis, Anda bisa naik mobil elf menuju Kawali-Cirebon. Bisa menggunakan Angdes di jurusan Desa Jalatrang.

Di Kampung Bungur terdapat sebuah peternakan berupa villa. Yaitu villa domba, villa ayam, villa sapi dan beberapa kolam ikan. Daerah pertanian seperti jagung, ubi ungu, dan sawah juga mengandung leuit atau lumbung pangan. Perkemahan dan wifi gratis.

Desa Ciamis.Desa Ciamis. Foto: Dadang Hermansyah

Meskipun Desa Bungur masih dalam tahap pembangunan, namun sudah memiliki fasilitas yang memadai. Seperti tempat parkir, mushola, toilet dan kios-kios yang menawarkan souvenir.

Kepala Desa Jalatrang Dadi Haryadi alias Asdad mengatakan Kampung Bungur dibangun sebagai implementasi program ketahanan pangan. Menurut surat edaran dari kementerian desa, pada tahun 2022 setidaknya 20 persen dana desa akan digunakan untuk ketahanan pangan.

“Sebenarnya kami sudah merintis di Kampung Bungur sejak tahun 2021, jauh sebelum ada surat edaran dari kementerian desa. Awalnya hanya ada Villa Domba (peternakan domba) di lokasi ini. Tapi sekarang kami telah menambahkan sapi dan ayam. Usahatani inklusif oleh kelompok tani,” kata Asdad, Kamis (8/9/2022).

Asdad mengatakan lahan seluas 6 hektar milik desa ini sebelumnya tidak produktif, tanah bengkok. Kemudian pemerintah desa berusaha menjadikan lahan ini produktif dan produktif, maka dibangunlah Desa Bungur.

Sejak didirikan pada tahun 2021, Kampung Bungur sering dikunjungi oleh anak-anak sekolah, baik PAUD maupun SMA. Melihat potensi tersebut, lahirlah Kampung Bungur sebagai wisata edukasi.

Di lokasi ini dilakukan simulasi budidaya padi, buncis, ubi jalar dan lainnya secara bertahap. Anak-anak juga bisa memberi makan ternak di desa Bungur.

“Ya Alhamdulillah, sekarang sudah jadi tempat wisata karena sudah ada pengunjungnya. Tidak gratis datang ke sini, yang kita bawa ke sini adalah ‘Ulin Sapuasna Mayar Saikhlasna’ yang artinya bermain sepuasnya dan bayar semampunya,” kata Asdad.

Nama Kampung Bungur sendiri berasal dari pohon bungur di lokasi ini yang menjadi ikon. Bahkan pohon bungur ini menjadi sumber air masyarakat.

“Semoga menjadi kawasan yang bisa menopang kehidupan masyarakat. Sumber PAD Desa. Pendapatan keluarga bagi masyarakat Jalatrang. Pada saat yang sama, program pemulihan ekonomi nasional akan didukung dengan ketahanan pangan,” ujarnya.

(mso/mso)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button