Deep Purple dan God Bless akan bertemu lagi setelah 48 tahun sendiri, ini tanggalnya! - WisataHits
wisatahits

Deep Purple dan God Bless akan bertemu lagi setelah 48 tahun sendiri, ini tanggalnya!

Deep Purple dan God Bless akan bertemu lagi setelah 48 tahun sendiri, ini tanggalnya!

Sejak awal, saga pertemuan Deep Purple dan God Bless adalah takdir yang akan bergulir lama.

Dari kumpulan idola dan penggemar, mereka tumbuh menjadi dua band rock yang bertahan dalam ujian waktu, melewati pergolakan waktu, dan berhasil bertahan lebih lama dari selera musik yang berubah dengan cepat dan dinamis.

Ungu tuaUngu tua

Pada tahun 1973, Deep Purple berpisah dengan jajaran Mark II yang legendaris.

Grup rock yang dibentuk di London pada tahun 1968 ini sedang menjalani masa bulan madu untuk pembentukan Mark III, dengan dua anggota baru: Glenn Hughes (bass) dan David Coverdale, seorang penyanyi muda yang saat itu belum memiliki anak. Namanya dipilih langsung oleh Ritchie Blackmore karena karakter suaranya yang “…maskulin dan memiliki nada blues yang jernih”.

Pada tahun yang sama, ribuan mil dari London, sebuah grup baru dibentuk di Indonesia.

Namanya Tuhan Memberkati. Awalnya, perjalanan karir mereka mirip dengan kebanyakan band rock di Indonesia, yaitu menjadi cover band dan membawakan lagu-lagu dari band favorit mereka termasuk Deep Purple.

God Bless tumbuh di kancah musik Indonesia yang sedang berada di puncak gairah.

Larangan musik ngak ngik ngok yang terjadi pada masa Orde Lama sudah tidak ada lagi saat Orde Baru muncul ke permukaan.

Alhasil, pengaruh budaya pop, termasuk musik rock, mengalir deras ke Indonesia.

Hal ini disusul dengan munculnya banyak band rock di Indonesia yang pada saat itu sering disalahartikan sebagai band underground.

Pada tahun 1974, Deep Purple merilis Burn, album pertama yang menandai dimulainya era Mark III.

Beberapa bulan kemudian, Deep Purple merilis album kesembilan mereka, Stormbringer.

Pada tahun 1975 mereka merilis album kesepuluh mereka, Come Taste the Band, satu-satunya album oleh gitaris Tommy Bolin yang masuk untuk menggantikan Ritchie Blackmore.

Di tahun yang sama, God Bless berhasil membuktikan diri sebagai grup dengan kreasinya sendiri dengan merilis album pertama mereka, God Bless.

Album yang menampilkan penutup wajah dan rambut keriting khas Achmad Albar ini meluncurkan lagu-lagu seperti “Huma di Atas Bukit”, “Rock in the Air”, dan “Satan Laughs”.

Album God Bless menjadi tonggak sejarah yang menandai awal karir God Bless yang bertahan cukup lama hingga saat ini.

God Bless, seperti Deep Purple, tetap setia pada jalur musik rock, tetapi pada saat yang sama tetap fleksibel dengan evolusi musik dunia.

Dan dua band besar ini akhirnya bertemu di persimpangan: konser besar Desember 1975.

Pertunjukan bersejarah yang merevolusi musik Indonesia

Deep Purple tiba di Indonesia pada tahun 1975.

Membawa grup beranggotakan 36 orang, mereka tidak hanya membawa pertunjukan rock ultra-indah ke Indonesia untuk pertama kalinya. Mereka juga membawa revolusi.

God Bless yang membuka konser Deep Purple di hari kedua, 5 Desember 1975, masih ingat bagaimana pertunjukan yang digelar di stadion utama di Senayan itu mengubah banyak hal dalam konteks seni musik, scene musik di Indonesia.

Bassis God Bless Donny Fattah mengatakan, saat itu pemahaman teknis produksi live music di Indonesia masih tergolong sederhana.

Menurut Donny, band-band Indonesia saat itu belum memahami fungsi alat pentas. Dari monitor, dari suara, hingga mixer.

“Ketika mereka melihat pencahayaan besar dan asap es kering, semua orang terkagum-kagum.

Itu belum waktunya.”

Donny pernah bercerita kepada Rolling Stone Indonesia.

Dari situ perlahan band rock Indonesia belajar tentang showmanship, management dan konsep performance.

Mereka belajar bahwa konser rock pasti memukau.

Jadi pada titik ini apa yang dibawa oleh Deep Purple pada tahun 1975 bukan hanya sebuah pertunjukan.

Demonstrasi dan demonstrasilah yang mengajarkan orang Indonesia saat itu: beginilah cara membuat dan memainkan konser rock!

“Kedatangan Deep Purple memang seperti sebuah revolusi yang telah membuka mata band-band Indonesia”,

kata Doni.

Deep Purple dan God Bless akan bersatu kembali setelah 48 tahun

Deep Purple dan God Bless akan bertemu lagi setelah 48 tahun sendiri, ini tanggalnya!Press conference event Deep Purple di Solo, foto: Rajawali Indonesia

Tahun ini menandai titik temu Deep Purple dan God Bless untuk kedua kalinya.

Rajawali Indonesia akan menggelar pertunjukan Deep Purple di kota Solo, Jawa Tengah, pada 10 Maret 2023, dan akan dibuka kembali oleh God Bless. Bawa kembali getaran tahun 1975!

“Dengan God Bless tampil bersama sebagai pembuka Deep Purple, akan seperti konser reuni 48 tahun yang lalu, mereka berada di panggung yang sama ketika Deep Purple pertama kali tampil di Indonesia,”

ujar Anas Alimi selaku pendiri Rajawali Indonesia.

Deep Purple kali ini akan menampilkan tiga serangkai personel MK II: Ian Gillan (vokal), Roger Glover (bass) dan Ian Paice (drum).

Mereka akan ditemani oleh Don Airey (keyboard) dan Simon McBride (gitar).

Di saat yang sama, God Bless juga memiliki tiga pilar yang solid sejak awal karirnya: Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar) dan Donny Fattah (bass).

Ketiga veteran rock ini akan didampingi oleh partner lama mereka: Fajar Satritama (drum) dan Abadi Soesman (keyboard).

Apakah kamu siap ?

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button