Dari sektor pariwisata hingga pendidikan tinggi mendorong pertumbuhan ekonomi di DIY Triwulan III - WisataHits
Yogyakarta

Dari sektor pariwisata hingga pendidikan tinggi mendorong pertumbuhan ekonomi di DIY Triwulan III

Wartawan Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta tumbuh 5,82 persen pada triwulan III dibandingkan triwulan III 2021.

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2022 juga meningkat dibandingkan triwulan II.

Pertumbuhan mencapai 0,42 persen

Baca juga: PDIP DIY Ajak Anak Muda Kreatif dan Inovatif Hadapi Tantangan Zaman

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto mengatakan pertumbuhan tertinggi berasal dari jasa lainnya sebesar 28,26 persen, disusul transportasi dan pergudangan 24,96 persen, serta penyediaan akomodasi dan makanan dan minuman sebesar 20,22 persen.

“Dari sisi belanja, komponen ekspor luar negeri dan belanja konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga tercatat sebagai komponen dengan pertumbuhan tertinggi pertama dan kedua, masing-masing tumbuh 10,34 persen dan 8,80 persen,” katanya, Selasa (8/8). /11/2022).

Ia menyebut pariwisata dan turunannya sebagai pendongkrak pertumbuhan ekonomi di sektor DIY.

Karena baik wisatawan domestik maupun mancanegara masih datang ke DIY.

Dinamika liburan sekolah kemudian menyebabkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik yang signifikan.

Penurunan kasus Covid-19 di toko perangkat keras juga mempengaruhi kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan asing.

“Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mendorong industri pendukung. Terutama transportasi dan akomodasi dan makanan. Penggerak pertumbuhan pada kuartal ini adalah penginapan dan penginapan dengan pangsa 1,55 persen. Selanjutnya transportasi sebesar 0,94 persen dan jasa lainnya sebesar 0,67 persen,” jelasnya.

Terlepas dari Ilmu Ekonomi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Dr. Y. Sri Susilo, SE menunjukkan pertumbuhan ekonomi DIY yang diharapkan positif.

Hal ini dikarenakan aktivitas masyarakat khususnya pariwisata dan turunannya sudah mulai meningkat.

“Kami mengharapkan pertumbuhan ekonomi untuk perbaikan rumah baik, dari kuartal kedua juga meningkat. Pertumbuhan ekonomi perbaikan rumah terlihat dari aktivitas di Jogja, pariwisata dan penurunannya, mulai dari transportasi, hotel, homestay dan restoran meningkat,” katanya.

Selain pariwisata, pendidikan tinggi juga memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi DIY.

Saat ini perkuliahan dilakukan dalam bentuk tatap muka, sehingga mendorong mahasiswa di luar DIY untuk datang ke DIY.

Baca Juga: Menyikapi Peristiwa Atap Runtuh, Dinas Pendidikan Gunungkidul Akan Cek Kondisi Seluruh Gedung Sekolah

“Anggap saja setiap siswa menghabiskan Rp 2 juta per bulan, padahal di DIY ada 200.000, bahkan sampai 300.000 siswa. Bisa dikalikan saja berapa banyak uang yang beredar di pembenahan rumah khususnya di Sleman, Kota Yogyakarta, dan Bantul,” lanjutnya.

Ekspor juga menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi DIY. Namun tidak setinggi pariwisata dan pendidikan tinggi.

“Pemerintah perlu menekan kasus Covid-19 karena pariwisata DIY mengandalkan wisatawan lokal. Jika Covid-19 rendah, perkuliahan tatap muka juga dapat dilanjutkan. Kalau tetap seperti itu, saya optimistis bisa naik lagi di kuartal IV,” imbuhnya. (Tenggorokan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button