Catatan! Inilah 5 Kampung Pecinan Di Indonesia yang Layak Jadi Referensi Wisata – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Gapura Kampung Pecinan Ketandan Yogyakarta (kemdikbud.go.id)

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia dikenal sebagai negara dengan beragam etnis dan budaya, salah satunya adalah etnis Tionghoa yang telah ada selama ratusan bahkan ribuan tahun. Kehadiran Anda di Indonesia membawa warna baru bagi Indonesia.

Di Indonesia terdapat daerah-daerah yang dijadikan sebagai tempat tinggal, tempat ibadah dan tempat berkumpulnya masyarakat keturunan Tionghoa. Tempat ini dikenal sebagai Pecinan

Jangan lewatkan promo menariknya, Mercedes-Benz punya promo akhir tahun yang menarik

Tidak hanya satu atau dua, Indonesia memiliki banyak Kampung Pecinan. Beberapa di antaranya berada di pulau Jawa.

Berikut daftar kampung pecinan yang bisa menjadi pilihan kunjungan wisata Anda seperti yang diperkirakan dari berbagai sumber:

1. Kampung pecinan dengan sembilan kavling

Daftar Pecinan pertama yang menarik perhatian adalah Kampung Pecinan Petak Sembilan di kawasan Glodok, Jakarta Barat. Pecinan Petak Sembilan terletak di Jalan Victory III.

Dilaporkan oleh kemdikbud.go.id, Memasuki kawasan Petak Sembilan pada Senin (16/1/2023) sepanjang jalan Anda akan disambut oleh deretan toko yang menjual lampion merah serta perlengkapan ibadah umat Budha dan Khonghucu. Selain itu, terdapat 3 candi bersejarah di kawasan ini.

Kemudian Petak Sembilan juga memiliki pasar tradisional yang cukup unik. Berbeda dengan pasar kebanyakan, pasar tradisional di Petak Sembilan ini menjual bahan-bahan masakan khas seperti kodok, aneka jamur, rempah-rempah, umbi-umbian, jamu dan lain-lain.

Transaksi juga menggunakan bahasa Mandarin. Tak jauh dari situ terdapat pusat kuliner seperti Gang Gloria yang menawarkan berbagai masakan khas China.

2. Kampung Pecinan Ketandan

Desa Ketandan di Yogyakarta. Tepat di tengah pusat kota, di sekitar Pasar Beringharjo.

Dikutip dari jogjakota.go.id, Kawasan ini telah menjadi kawasan pemukiman warga keturunan Tionghoa selama 200 tahun.

Menurut sejarah, pada masa pendudukan Belanda, masyarakat di daerah ini sempat mendapat pembatasan pergerakan (sel penumpang).

Berkat izin Sri Sultan Hamengku Buwono II, masyarakat Tionghoa bisa menetap di sana. Kehadiran mereka dianggap memperkuat kegiatan ekonomi.

Saat berkunjung ke Kampung Ketandan, Anda akan disambut gapura berwarna merah dan pemandangan sejumlah bangunan berarsitektur khas Tionghoa.

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) rutin diadakan di Kampung Ketandan setiap tahun untuk memperingati Tahun Baru Imlek. Berbagai ornamen menghiasi jalan-jalan di kawasan itu.

Ada juga panggung hiburan, kesenian Barongsai dan pasar kuliner yang menjadi media untuk memperkenalkan budaya Tionghoa ke seluruh lapisan masyarakat di Yogyakarta.

3. Kampung Pecinan dari Kapasan

Di Jawa Timur, Kampung Pecinan Kapasan terletak di Simokerto, Surabaya. Meski disebut kawasan pecinan, warga Kampung Kapasan terdiri dari berbagai suku dan agama.

Yang istimewa di Kampung Pecinan Kapasan ini terdapat Kelenteng Gomboyo yang konon hanya ada tiga di dunia.

Setelah surabaya.go.id, Anda harus membayar Rp 5.000 untuk masuk dan mengunjungi kawasan tersebut. Yang menjadi ciri khas Kampung Pecinan Kapasan adalah temboknya yang dipenuhi mural bertema kehidupan masyarakat Tionghoa di masa lalu.

Jika Anda datang saat senja Anda akan disuguhi pemandangan indah lampu lampion di sepanjang Pecinan Kampung Kapasan. Suasananya Instagramable dijamin cocok untuk anda yang menyukainyaselfie senang.

4. Kampung Pecinan Semarang

Semarang merupakan salah satu kota yang dikenal dengan wisata sejarahnya. Selain kota tua, Kampung Pecinan juga menjadi salah satu ikon kota Semarang.

Menurut sejarah, Kampung Pecinan Semarang dulunya terletak di kawasan Gedung Batu. Namun, setelah pemberontakan Tionghoa melawan Kolonial, Pecinan dipindahkan ke lokasinya saat ini di Kauman.

Setelah unisbank.ac.id, Kawasan Pecinan Semarang merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Banyak hal menarik untuk ditemukan di daerah tersebut. Mulai dari Pasar Semawis, pusat kuliner Lombok Avenue, Gambiran Avenue dan lainnya.

5. Pecinan Sudiroprayan

Kampung Pecinan Sudiroprajan terletak di kota Solo, Jawa Tengah. Letaknya yang berdekatan dengan salah satu ikon menarik di Solo, Pasar Gede, membuat kawasan ini tak pernah sepi.

Dilihat dari samping jatengprov.go.id, Di kawasan ini Anda bisa mengamati akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa yang melebur berdampingan.

Pada setiap perayaan Imlek, Pecinan Sudiroprajan selalu terlihat semarak dengan berbagai hiasan lampion dan ornamennya zodiakhingga dekorasi gerbang besar yang memberi Anda perasaan berada di Tiongkok.

Selain itu, ada Festival Grebeg Sudiro yang meliputi pawai budaya Jawa dan Tionghoa dengan pertunjukan Barongsai, Reog, dan kesenian lainnya. Festival Grebeg Sudiro tahun ini berlangsung pada Minggu (15/01/2023) dengan tema Merajut harmoni dalam keberagaman.

Masih dilaporkan dari situs jatengprov.go.id, Festival ini diikuti oleh 2.000 peserta dari 56 sanggar seni, Pokdarwis, perkumpulan seniman barongsai dan seniman dari luar kota Solo.

Source: news.google.com