Butuh uluran tangan, balita di Situbondo menderita penyakit meningokel - WisataHits
Jawa Timur

Butuh uluran tangan, balita di Situbondo menderita penyakit meningokel

Butuh uluran tangan, balita di Situbondo menderita penyakit meningokel

SurabayaNetwork.id – Yang memprihatinkan, bayi berusia delapan bulan Muhammad Nufail Ihsantaki menderita penyakit meningokel di Dusun Tanjung Sari, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo.

Nufail memiliki kelainan bentuk tulang belakang yang disebabkan oleh ujung tabung saraf yang tidak menutup di dalam rahim.

Menurut laporan dari situs aldokter.com, meningokel adalah penonjolan selaput yang menutupi tulang belakang dan sebagian sumsum tulang belakang.

Penyakit ini biasanya ditandai dengan adanya benjolan di punggung bayi. Meningokel disebabkan oleh kelainan pembentukan tulang belakang dan jaringan saraf janin dalam kandungan.

Mendengar informasi tentang Nufail, Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto diagendakan untuk mendatangi rumah Nufail dan memberikan santunan.

“Walaupun nilai nominal paket sembako dan uang santunan sangat kecil, semoga bantuan ini bermanfaat bagi orang tua Nufail,” kata AKBP Kapolres Dwi Sumrahadi Rakhmanto, Rabu (24/01/2023).

Sementara itu, ibu Nufail, Siti Nurhaliza, 25 tahun, mengungkapkan, dokter spesialis anak telah mendiagnosis Nufail mengalami kelainan di kepalanya sejak masih dalam kandungan.

Baru diketahui bahwa Nufail didiagnosis menderita meningokel saat lahir karena ada benjolan besar di kepalanya dan perlu dioperasi.

Benjolan itu lebih besar dari kepalanya, kata Siti.

Hampir berusia dua bulan, Nufail menjalani operasi di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang. Nufail kembali menjalani operasi saat berusia empat bulan karena benjolan tersebut tumbuh kembali.

Dokter menyarankan untuk mengoperasi Nufail untuk yang ketiga kalinya, namun karena berat badannya masih belum sesuai dengan usianya, dokter menyarankan untuk menunda hingga berat badan Nufail stabil.

“Anak saya dinyatakan kurang gizi karena berat badannya 2,9 kilogram pada usia delapan bulan. Dalam delapan bulan, seharusnya beratnya delapan kilogram,” katanya.

Nurhalitsa sangat mengharapkan bantuan para dermawan karena keadaan ekonominya yang sangat sulit. Rumah tersebut terletak di bekas komplek perumahan PG Panji. Suaminya Suryanto (35) bekerja sebagai penjaga toko dengan penghasilan Rp 40.000 sehari.

“Semua biaya rumah sakit ditanggung BPJS Kesehatan yang dibiayai pemerintah. Tapi cukup banyak biaya yang dibutuhkan untuk biaya sehari-hari selama berobat di RS Syaiful Anwar,” tutupnya. ***

Dapatkan update berita pilihan, berita terbaru dan artikel dari SurabayaNetwork.id setiap hari. Ayo gabung channel Telegram Surabaya Network sambil klik link lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button