Bus Pariwisata ke Gunungkidul Dialihkan melalui Jalur Klaten dan Sukoharjo - WisataHits
Yogyakarta

Bus Pariwisata ke Gunungkidul Dialihkan melalui Jalur Klaten dan Sukoharjo

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL – Gunungkidul merupakan tujuan utama wisatawan asing yang berlibur di DIY.

Obyek wisata alam mulai dari pantai, Gua Pindul dan Gunung Nglanggeran menjadi destinasi utama yang menarik wisatawan yang ingin berlibur di Gunungkidul.

Setiap akhir pekan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul juga meningkat.

Tidak hanya mereka yang menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi, tetapi juga banyak rombongan wisatawan yang menggunakan bus mengunjungi Gunungkidul.

Kondisi ini membuat jalur utama Yogya-Wonosari selalu dipadati kendaraan wisata setiap akhir pekan dan sering terjadi kemacetan di beberapa tempat.

Namun baru-baru ini, longsor terjadi di jalur utama Yogya-Wonosari sehingga menyebabkan kemacetan panjang di kawasan Bukit Bintang.

Polisi juga memberlakukan buka tutup di tempat-tempat yang sering terjadi longsor, sehingga kendaraan yang keluar masuk Gunungkidul mau tidak mau harus mengantre cukup lama.

Proses perbaikan jalan yang mengalami longsor masih berlangsung.

Namun, berdasarkan kesepakatan beberapa pihak terkait, diputuskan untuk menutup jalan raya Yogya-Wonosari untuk kendaraan bertonase besar.

Jalan utama Yogya-Wonosari hanya diperbolehkan untuk kendaraan tonase ringan atau kendaraan pribadi dan sepeda motor.

Baca Juga: Pernyataan Satlantas Gunungkidul tentang Perubahan Rute Rute Bukit Bintang

Baca Juga: Ini Jalur Alternatif ke Gunungkidul Untuk Kendaraan Bertonase Besar

Sedangkan kendaraan bertonase besar seperti truk, bus, dan kendaraan bertonase lebih dari 10 ton dialihkan melalui jalur alternatif Klaten-Gunungkidul.

“Sesuai kesepakatan pengukuran lintasan kemarin, untuk sementara jalur utama Yogya Wonosari tidak bisa dilalui kendaraan dengan tonase besar lebih dari 10 ton,” kata Antonius Purwanta, AKP Kasatlantas Polres Gunungkidul, Kamis (10/11/2022). ).

Kendaraan besar bertonase lebih dari 10 ton, termasuk bus wisata baik dari dan menuju Gunungkidul, kata Purwanto untuk sementara dialihkan melalui jalur alternatif.

Jalur alternatif yang dapat dilalui kendaraan berat adalah Wonosari-Karangmojo-Semin-Sambeng-Cawas-Pedan-Klaten-Yogya.

Sedangkan kendaraan bertonase di atas 10 ton dapat melewati jalur Wonosari-Karangmojo-Semin-Pandanan-Watukelir-Cawas-Klaten-Yogya.

Sedangkan 2 lajur lainnya diperuntukan sebagai jalur alternatif bagi kendaraan roda dua (sepeda motor) dan roda empat (mobil). Mereka berada di utara dan selatan masing-masing.

Jalur utara melewati Wonosari-Sambipitu-Nglanggeran-Sorogeduk/Sumberejo-Yogya. Jalur selatan melewati Wonosari-Playen-Dlingo-Imogiri-Yogya.

Menurut Purwanto, pemindahan kendaraan berat itu diharapkan bisa mempercepat proses perbaikan jalan yang longsor.

Karena jika kendaraan berat masih diperbolehkan, dapat mempengaruhi proses penuangan di lokasi titik longsor.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button