Bupati Mojokerto meresmikan Waduk Tanjungan Wisata Edukasi Energi Terbarukan
Mojokerto, sekilasmedia.com- Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati membuka langsung wisata edukasi energi terbarukan di Kawasan Wisata Waduk Tanjungan, Desa Tanjungan. Wisata edukasi energi terbarukan ini merupakan hasil program Matching Fund antara Universitas Surabaya (Ubaya) dengan Desa Tanjungan.
Dana Pendamping dikenal sebagai bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia untuk menciptakan kerjasama strategis dan sinergi antara tenaga pendidikan tinggi (lembaga pendidikan tinggi) dan mitra. Dan Ubaya mengirimkan 8 dosen dan 14 mahasiswa untuk melaksanakan program Dana Pendamping di Desa Tanjungan.
Peresmian secara simbolis dilakukan pada Selasa pagi (20/12) oleh Bupati Ikfina, pemotongan pita dan pelepasan balon ke udara. Terdapat 4 wahana edukasi energi terbarukan yang diresmikan oleh Bupati Ikfina, yaitu Wahana Energi Biomassa yang menggunakan sumber energi terbarukan berbasis siklus karbon, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB). . ).
Selain itu, peresmian wisata edukasi energi terbarukan ini juga dihadiri oleh Bupati Mojokerto DPMD Yudha Akbar Prabowo, Rektor Ubaya Benny Lianto, Ketua Tim Dana Pendamping Ubaya Elieser Tarigan, Ketua LPPM Ubaya ) Ubaya Suyanto, Forkopimca Kemlagi, Kepala Desa Tanjungan Suparlik, Kepala BUMDes Tanjung Asri dan seluruh kepala desa di Kecamatan Kemlagi.
Saat itu, Bupati Ikfina mengungkapkan energi terbarukan kini tengah menjadi perbincangan hangat, bahkan sempat dibahas dalam pertemuan G20 di Bali November lalu dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat dan Presiden RI, Joko Widodo. . telah menerima .
“Tapi ke depan kita tidak akan pernah bisa lepas, kita sangat membutuhkan energi. Suatu hal yang sangat luar biasa Tanjungan mendapat kesempatan dan kemudian berkembang lagi. Oleh karena itu, tentunya Pemda harus mendukung Tanjungan,” ujarnya.
Guna mengembangkan potensi wisata yang baru saja diresmikan, Bupati Ikfina meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto untuk menindaklanjuti data terkait wisata Waduk Tanjungan dan mencari tahu apa peluang pendapatan asli Desa Tanjungan (PAD). . Karena Kementerian Desa juga bekerja di beberapa desa agar dapat saling mendukung dalam mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut.
“Pusat tempat wisatanya Tanjungan, jadi dukungan bisa datang dari Desa Mojokumpul, Desa Kemlagi dengan madu, Desa Mojorejo dengan pisangnya yang enak, dan Desa Pandan Hepitos yang keren. Sehingga dukungan dari desa lain nantinya bisa menjadi pasar di Tanjungan atau di Mojokumpul,” jelasnya.
Tokoh terkemuka di lingkungan Pemkab Mojokerto ini juga bersyukur Ubaya telah bekerjasama dengan Desa Tanjungan dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Mojokerto dan berharap seluruh stakeholder tetap semangat dan bersinergi untuk mengembangkan wisata edukasi energi terbarukan di Waduk Tanjungan.
“Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari upaya kita untuk maju dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat kita,” harapnya.
Terkait pengembangan wisata edukasi energi terbarukan di Waduk Tanjungan, Rektor Ubaya Benny Lianto menyatakan akan berupaya semaksimal mungkin agar Program Dana Pendamping Desa Tanjungan 2023 terus berlanjut dan lebih besar lagi dengan menyentuh aspek konservasi, irigasi dan pariwisata.
“Izinkan saya mengajak seluruh masyarakat Desa Tanjungan dan masyarakat sekitar untuk bersinergi memastikan program Dana Pendamping 2023 ini bisa sukses. Sekaligus saya mengajak desa lain dan tidak hanya desa Tanjungan saja,” pungkasnya.
Selain itu, pada peresmian Wisata Edukasi Energi Terbarukan Waduk Tanjungan, Bupati Ikfina juga berkesempatan melihat empat wahana energi terbarukan yang tersebar di Waduk Tanjungan.
Source: news.google.com
