Bukan di Pusat Kabupaten tapi harga tanah di Gemolong Sragen mencapai Rp 5 juta per meter, kok bisa? - WisataHits
Jawa Tengah

Bukan di Pusat Kabupaten tapi harga tanah di Gemolong Sragen mencapai Rp 5 juta per meter, kok bisa?

Bukan di Pusat Kabupaten tapi harga tanah di Gemolong Sragen mencapai Rp 5 juta per meter, kok bisa?

TRIBUNBANYUMAS.COM, SRAGEN – Harga tanah di sekitar pusat Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, meroket seiring dengan berkembangnya kawasan tersebut sebagai kota terbesar kedua setelah Sragen.

Padahal, harga tanah di Gemolong lebih tinggi dari harga tanah di kota Sragen. Selain itu, fasilitas umum di kabupaten ini semakin lengkap.

Termasuk dr. RS Soeratno Gemolong, sebuah stasiun layanan umum (SPBU) yang rencananya diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk membangun Politeknik Pariwisata Negeri (Poltekpar).

Baca Juga: Atap Dirawat MI Muhammadiyah Sragen di Mondokan Ambrol, Direktur dan 2 Mahasiswa

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Sragen Tewaskan 2 Anak, Kakak dan Adik dari Boyolali, Ditabrak Truk, Ibu Selamat

Padahal, Gemolong secara regional jauh dari pusat kota Sragen.

Kecamatan ini terletak di antara Situs Manusia Purba Sangiran dan Wisata Gunung Kemukus.

Sukino, 40 tahun, warga Kwangen RT 03 RW 01, Desa Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong, Sragen, mengatakan perkembangan tata kota di Gemolong memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian, terutama harga tanah.

Sukino mengatakan, kenaikan gila-gilaan harga tanah terjadi di sebelah barat rel kereta api.

“Jangan tanya di sini (harga tanah), harga bukan hanya naik, tapi juga berubah. Ada lahan seluas kurang dari 2.000 meter persegi begitu ditawar Rp 2 miliar. Tapi (pemilik) itu tidak diberikan. Harga tanah sebelah barat rel kereta api gila-gilaan,” kata Sukino, Minggu (15/1/2023).

Ia melanjutkan, harga properti di kawasan Gemolong juga mengalami kenaikan.

Baca juga: Pemilik Warung Seblak di Sragen Dikeroyok Pria Tak Dikenal: Pelaku Pakai Celana Belang, Rambut Dicat

Baca Juga: Dua Napi Lapas Sragen Ditangkap Saat Kabur di Rumah Teman, Tiga Masih Buron

Sebelumnya, harga apartemen tipe 59/100 Rp 200 juta. Namun saat ini sudah mencapai Rp 590 juta per unit, bahkan ada yang mencapai Rp 750 juta.

Tak hanya itu, tarif sewa di Gemolong naik tiga kali lipat.

Semula Rp 5 juta per tahun, kini mencapai Rp 15 hingga 20 juta per tahun.

Sementara kamar kost juga mengalami kenaikan harga hingga Rp 650.000 per bulan dengan kamar mandi pribadi.

Selain kelengkapan fasilitas di Kecamatan Gemolong, akses menuju Solo yang hanya berjarak 20 menit saja diyakini menjadi pemicu mahalnya harga tanah di Kecamatan Gemolong.

Selain itu, Gemolong terletak di kawasan perlintasan antara Solo-Grobogan dan Sragen-Salatiga-Boyolali.

“Di sini juga banyak minimarket, toko baju, department store, banyak orang merenovasi sendiri, membangun gedung komersial dan berjualan.”

“Ada tiga rumah sakit di sini dan Angkringan beroperasi 24 jam sehari. Padahal, showroom mobil double cab tersebut berada di Gemolong,” ujarnya.

Sementara itu, Asna Ridho Fauzan, Lurah Kota Gemolong, mengatakan harga tanah di Gemolong saat ini berkisar antara Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta per meter, tergantung lokasi.

“Harga tanah di Gemolong lebih mahal dari Sragen, itu sudah lama sekali. Besarannya tergantung lokasi, lokasi yang strategis menentukan harga,” ujarnya.

Baca Juga: Dieng Banjarnegara Masih Waspada, Ini Daftar Tempat Wisata yang Aman Dikunjungi

Baca Juga: BMKG Hari Ini: Perairan Pati-Rembang dan Karimunjawa Berpotensi Dihantam Gelombang Tinggi 2,5 Meter

Baca Juga: Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Senin 16 Januari 2023: Tetap Rp 1,08 Juta per 1 Gram

Baca juga: Tips mengolah masakan yang mengandung tahu untuk penderita asam lambung. Jangan goreng!

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button