BPBD Bantul siap bangun beting dan tebing Rp 701 juta - WisataHits
Yogyakarta

BPBD Bantul siap bangun beting dan tebing Rp 701 juta

Harianjogja.com, BANTUL — BPBD Bantul akan membangun tanggul dan tebing di lima lokasi setelah diterjang longsor beberapa waktu lalu. Pembangunan infrastruktur akan dilakukan awal tahun depan dengan anggaran dari APBD 2023 untuk Contingency Expenditure (BTT) sebesar Rp 701 juta.

Lima titik longsoran dan tebing yang rusak akibat longsor yang perlu segera diperbaiki adalah pengamanan tebing di Dusun Siluk 2 RT03, Desa Selopamioro, Kapanewon Imogiri; Pagar Pembatas Tebing Dusun Seropan 2, Desa Muntuk, Kapanewon Dlingo; Railing Pengaman Jalan Sukorame Sirikan di Dusun Seropan, Desa Muntuk, Kapanewon Dlingo;

Kemudian pembuatan pagar pengaman bantaran Kaligawe, Dusun Bulusari, Desa Srimartani, Kapanewon Piyungan; dan Penguatan belay darurat tebing di Dusun Mojosari, Desa Srimartani, Kapanewon Piyungan.

Direktur Eksekutif BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta mengatakan, anggaran pembangunan tanggul dan tebing longsor sudah diusulkan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Mungkin tahun depan sudah ada konstruksi karena waktunya singkat, butuh pengadaan dan proses konstruksi yang memakan waktu lebih dari sebulan,” ujarnya saat rapat, Rabu (23/11/2022).

BACA JUGA: Kawasan wisata Muntuk Bantul dikembangkan melalui literasi

Menurut dia, data lima puncak dan tebing yang rusak akibat longsoran salju hanya data sementara. Tidak menutup kemungkinan kerusakan lebih lanjut hingga infrastruktur tidak terdeteksi, sehingga kemungkinan bisa berubah dan juga menambah anggaran perbaikan. Apalagi sekarang masih musim hujan.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, puncak musim hujan di Bantul akan terjadi pada Januari-Februari tahun depan. Namun untuk sementara hanya lima titik yang akan diperbaiki, karena jika tidak diperbaiki, kata Agus akan terjadi kerusakan parah dan kerusakan fasilitas umum lainnya.

“Maka tindakan harus segera diambil. Khusus untuk lima lokasi ini kami cek ke Bupati dan Komisi A DPRD Bantul,” ujarnya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menerima laporan longsor yang terjadi di Bantul. Penanganan sementara telah dilakukan oleh BPBD dan petugas penanggulangan bencana. Sementara itu, perbaikan dan konversi akan dilakukan pada tahun depan.

“Pemrosesan harus dilakukan pada tahun anggaran baru agar rekonstruksi lereng longsor dapat dilakukan secara optimal. Yang terpenting saat ini adalah kita harus mencegah jatuhnya korban,” katanya.

Selain pendataan BPBD, Halim juga meminta masyarakat melaporkan apakah infrastruktur rusak akibat dampak bencana hidrometeorologi.

“Silahkan serahkan ke BPBD, nanti akan kami pelajari agar lebih banyak usulan baru penanganan bencana hidrometeorologi tahun depan,” kata Halim.

Berdasarkan hasil pendataan sementara dari Pusdalops BPBD Bantul, total ada 50 kejadian akibat kondisi cuaca ekstrem yang terjadi pada November ini. Kejadian tersebut meliputi 24 pohon tumbang yang tersebar di 11 kapewon dan 26 kejadian gerakan tanah atau tanah longsor dan erosi yang terjadi di tujuh kapewon.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button