Denny Caknan Tolak Izin Konser di Setigi, Bupati Gresik: Pertimbangan, Jangan Egois! - WisataHits
Jawa Timur

Denny Caknan Tolak Izin Konser di Setigi, Bupati Gresik: Pertimbangan, Jangan Egois!

GRESIK (SurabayaPost.id)–Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengirim pesan sarkastik kepada Abdul Halim, Kepala Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, untuk saran pelarangan konser artis terkenal Denny Caknan di pariwisata Setigi pada 10 surat yang menyatakan konser malam hari ke polisi dilarang oleh Gresik. Pasalnya, keamanan menjadi tanggung jawab Polres Gresik.

“Polisi bertanggung jawab atas keamanan. Tentu saja, dalam hal ini ada polisi, Kodim, dan kejaksaan. Kami (sebagai Bupati) juga telah memberlakukan kebijakan yang tidak mementingkan diri sendiri. Kita perlu mendengarkan masukan dari Kapolri, para dandim dan Pak Kajari,” kata Gus Yani saat Palang Pintu usai menghadiri undangan ke 63), Sabtu (29/10/22).

Saat dimintai pesan oleh sejumlah wartawan kepada Abdul Halim Kades Sekapuk, Bupati yang akrab disapa Bupati Gus itu hanya melontarkan pesan sindiran singkat “pertimbangan yang baik” saat memasuki lift hotel menuju lantai dasar. Bahkan bupati milenial yang akrab dengan wartawan itu tampak malas mengingatkan Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim.

“Diskusi yang bagus,” kata bupati milenial itu sambil berjalan, tampaknya tidak tertarik mengomentari konser Denny Caknan di tur Setigi karena belum mendapat izin dari Badan Intelijen dan Keamanan Polres Gresik. Terdengar tepuk tangan dari kerumunan pejabat yang memasuki lift di Hotel Horizon. “Sopo sing iso nuturi wong iku…!” ucap salah seorang sambil mengantri untuk memasuki lift hotel menuju lantai dasar.

Dandim (08:17) Gresik Letnan Kolonel (Inf) Ahmad Saleh Rahanar juga memberikan pernyataan terkait larangan konser Denny Caknan malam itu. Ia akan mengikuti kebijakan Polres Gresik yang melarang konser pada malam hari, alasannya karena larangan tersebut tentunya memiliki dasar dan standar keamanan yang akan berlaku jika dilakukan pada malam hari.

“Di bawah UU 34, kita semua tahu. TNI akan selalu membekukan polisi. Terlepas dari bentuk kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten atau kepolisian. Karena itu, mereka sudah tahu kerentanannya. Hingga akhirnya konser malam itu tidak diperbolehkan. Artinya sudah ada musyawarah,” kata Dandim 0817 saat menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pengintaian nasional kepada anggota Pemuda Pancasila di Hotel Horison.

Ia menegaskan, wilayah Gresik merupakan wilayah Kodim 0817. Tentunya jika ada anggota TNI dari mana saja di Gresik akan berkoordinasi dengan Kodim 0817. Menurutnya, tidak ada anggota yang akan pindah bersama Kodim Gresik tanpa koordinasi dan izin. “PM yang mana ini? Setigi adalah wilayah kami (Kodim 0817). Tidak akan ada tentara yang bergerak tanpa koordinasi dan izin dari kami,” katanya.

Rahanar juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Gresik dan Polres Gresik terkait kondisi keamanan di kawasan Sekapuk. “Itu juga yang dikatakan Bupati kemarin. Silakan periksa.

Sementara itu, Kabid Rahasia dan Pengamanan Polres Gresik, AKP Nurdianto Eko Wartono mengatakan, batalnya konser yang dijadwalkan 10 Gresik itu.

“Sementara itu saudara, kami tidak mengizinkan konser karena situasi keamanan saat ini di wilayah utara,” katanya, Sabtu (29 Januari).

Ia menjelaskan, jika konser digelar dari sore hingga sore hari, pihaknya bisa mempertimbangkan untuk mengeluarkan izin dengan standar keamanan yang ketat.

“Namun, selama acara ditunda hingga sore hingga malam, kami dapat mengizinkannya dengan beberapa ketentuan SOP keselamatan karena mosi panitia bersikeras mengharuskan malam dan itu sangat berisiko dalam situasi saat ini,” katanya.

Nurdianto mengingatkan panitia untuk mempertimbangkan saran/masukan dan surat pembatalan konser. Alasannya agar tidak menjadi kekecewaan masyarakat dan berujung pada tindak pidana

“Mempertimbangkan waktunya yang semakin dekat jangan sampai menjadi penipuan publik karena pada dasarnya kami telah mengambil langkah dari polisi untuk memanggil dan meminta perubahan jam tetapi panitia tidak menanggapi sama sekali”, katanya.

Ia juga menyayangkan panitia konser tetap menjual tiket meski tahu tidak bisa mendapatkan izin. “Panitia tahu dari awal tidak ada izin malam, tetapi mereka tetap menjual tiket seolah-olah ada izin dan dukungan. Sayang orang tidak tahu itu,” tambahnya.

Video klarifikasi Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim yang beredar melalui pesan WhatsApp (WA) dan media sosial terkait penyebaran surat kecaman konser malam Denny Caknan di Setigi pada 10 November berjudul “Konser Anti Narkoba”. Dalam video tersebut, lurah berjenggot panjang itu memastikan konser tetap berlangsung dan tidak dibatalkan. Dan Wisata Setigi merupakan wisata milik desa dan resmi yang dikunjungi oleh Kementerian.

“Kalau ada yang bilang berita itu (konser Denny Caknan) tidak terjadi, itu tidak berizin dan berbeda. I Kepala Desa Sekapuk menjelaskan bahwa wisata Setigi merupakan wisata milik desa dan sepenuhnya resmi bahkan telah dikunjungi oleh kementerian dan lembaga terkait. Jangan ragu. Pastikan dompet Anda aman dengan isinya. Hanya pengedar dan pengguna narkoba yang tidak setuju dengan konser antinarkoba. Pastikan Anda bukan dealer, pastikan Anda bukan pengguna. Mari kita hilangkan narkoba, dimulai dari diri kita sendiri,” ujarnya.

Halim menjelaskan, momentum Hari Pahlawan pada 10 November merupakan momen semangat peningkatan ekonomi dan penentuan nasib sendiri desa. Selain itu, konser ini juga merupakan hasil refleksi desa tentang promosi pariwisata dan pemberdayaan masyarakat untuk menjauhi narkoba.

“Kalau Satreskrim Polres Gresik meminta jadwal konser diubah, kami tidak mau repot nanti di kampung,” jelasnya.

Ia menambahkan, konser memang berakhir pada pukul 11 ​​malam WIB, namun beberapa pihak keberatan. Pihaknya juga memutuskan hasil pertemuan dengan pihak terkait konser hingga pukul 21.00 WIB. (uki)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button