Bosan dengan kehidupan kota? Anda bisa merasakan “Ngawuluku Munding” di Desa Wisata Edukasi Desa Tajur

DESKJABAR – Bagi yang terbiasa tinggal di kota metropolitan, merasakan segarnya udara pegunungan di pagi hari, pergi ke sawah bersama petani atau memancing di kolam ikan bisa menjadi kegiatan yang hampir sulit.

Kegiatan sehari-hari masyarakat pedesaan yang jarang dijumpai di kota-kota besar dapat dijumpai di Kab di kawasan wisata pendidikan. Purwakarta, Jawa Barat.

Terletak di kaki Gunung Burangrang dengan lingkungan pedesaan yang sejuk, Kawasan Wisata Edukasi Kampung Tajur dibuka untuk umum sejak tahun 2004 melalui gagasan Dedi Mulyadi, Wakil Bupati Purwakarta saat itu.

Penetapan Desa Tajur di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Bojong, Kab. Purwakarta sebagai kawasan wisata edukasi membuat kehidupan desa lebih luas dari sebelumnya.

Baca juga: Jadwal Pertandingan Grup A, B, dan C AFF U 16 2022 Berdasarkan Peringkat, Kapan Indonesia Lawan Siapa?

Sekitar 45 rumah panggung yang dindingnya terbuat dari gubuk beratap ijuk menjadi paket edukasi yang menarik bagi pengunjung yang ingin merasakan keheningan suasana pedesaan di malam hari.

Menginap di rumah panggung dengan alas anyaman bambu dan dapur yang masih menggunakan kayu bakar untuk memasak.

Pada pagi atau sore hari, pengunjung yang menginap di Desa Wisata Edukasi Tajur dapat duduk leyeh-leyeh di atas tikar di tengah rumah atau di golodog (teras rumah) sambil makan ubi rebus, ubi jalar dan pisang goreng, serta sebagai segelas kopi kental dari pemilik rumah.

Pada waktu makan, pengunjung atau tamu yang menginap dapat mencicipi masakan lembur pemilik rumah. Sayur Lodeh, Sayur Asam, Ayam Goreng, Ikan Goreng, Tahu dan Tempe, Karedok, Pencok Kacang Panjang dengan Nasi Liwet.

Baca juga: KASUS SUBANG Seberapa Jauh? Itu Jawaban yang Mengebiri Kapolres Jabar Yosef Hidayah

Source: deskjabar.pikiran-rakyat.com