BNPT Gandeng NK Cafe Bangun Warung NKRI di Karangploso - WisataHits
Jawa Timur

BNPT Gandeng NK Cafe Bangun Warung NKRI di Karangploso

Malang Post – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sangat serius mewujudkan Warung (Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan) NKRI. Yang akan dibangun di kabupaten Karangploso.

Kasubdit Bina Lingkungan BNPT Kolonel Solihuddin Nasution mengatakan, ini merupakan gerakan pentahelix untuk mewujudkan Kawasan Nusantara Terpadu (KTN) Pariwisata dan Warung NKRI.

Untuk menyukseskan program tersebut, BNPT mengundang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun jalan dan jembatan. Sasaran program adalah Desa Ampeldento dan Ngijo di Kecamatan Karangploso.

“Kami sedang mempersiapkan Kawasan Wisata Nusantara Terpadu. Saat membangun jalan dan jembatan, kami bekerja sama dengan pentahelix. Tujuan kami adalah menghubungkan Ampeldento-Ngijo yang dipisahkan oleh sungai. Kami juga akan membangun Warung NKRI di sana,” ujarnya saat ditemui di NK Cafe Ampeldento kemarin.

Sementara itu, pemilik NK Cafe R. Djoni Sudjatmiko mengatakan, NK Cafe telah menyiapkan lahan seluas 3000 meter dan lahan kas Desa Ampeldento seluas 300 meter. Dan Ngijo tingginya sekitar 300 meter, jadi keseluruhan lahan yang disiapkan untuk lokasi wisata KTN sekitar 3600 meter.

“Negara ini dipisahkan oleh sungai. Jembatan tersebut akan menghubungkan desa Ampeldento dan Ngijo. BNPT adalah fasilitator utama program ini. Di sisi kawasan Ngijo juga sedang dibangun Warung NKRI. Bahkan BNPT sudah melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Malang, pemerintah desa setempat dan pengusaha swasta,” jelasnya.

Djoni menjelaskan, ide datang dari Bupati Malang HM Sanusi saat melihat potensi jogging track di sana. Namun, untuk membuatnya lebih baik, harus ada jembatan penghubung.

“Itu ide Bupati di akhir tahun 2020. Kita coba sekarang, semua bersama BNPT. Mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi programnya,” ujar dosen pembimbing PWI Malang Raya ini.

Djoni menegaskan, anggaran pembangunan KTN dan NKRI Warung ditata secara pentahelix atau multi-stakeholder, dimana unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha atau stakeholders, komunitas atau komunitas dan media bersatu padu untuk berkoordinasi.

“Untuk stand NKR saya bangun sedangkan anggaran pembangunan jalan dan jembatan diserahkan ke Kementerian PUPR. Anggaran keseluruhan harus menunggu penilaian pemerintah pusat,” katanya.

Di sisi lain, Camat Karangploso Dwi Ilham Prastyanto mengatakan para penyintas atau korban di Warung NKRI akan bekerja sama dengan mantan narapidana teroris (Napiters) yang telah melalui proses asimilasi awal.

Hasil pertemuan akan disusun oleh pihak kabupaten Karangploso. Setelah draf selesai, kabupaten akan mengirimkan berkas ke Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga.

“Ampeldento dan Ngijo sudah siap dibangun. Dimulai dengan kemauan negara dan rakyatnya. Setelah draftnya siap, kami akan menyerahkannya ke Bupati. Nanti akan diterbitkan surat pernyataan bupati Malang. File ini berbicara tentang kesediaan negara untuk membangun jembatan. Nanti akan dikirim ke kementerian PUPR,” katanya.(Ra Indrata)

Source: malang-post.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button