Bangun Wisata Nusantara Terintegrasi, BNPT Gandeng NK Cafe - WisataHits
Jawa Timur

Bangun Wisata Nusantara Terintegrasi, BNPT Gandeng NK Cafe

Kasubdit Bina Lingkungan BNPT Kolonel (Sus) Solihuddin Nasution bersama pemilik NK Cafe Djoni Sujadmoko saat melihat lokasi pembangunan KTN Wisata di Desa Ampedento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. (cahyono/Bhirawa).

Kabupaten Malang, Bhirawa.

Dalam rangka memperkokoh rasa cinta masyarakat terhadap bangsa Indonesia dan turut serta mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan menjadi Kawasan Kepulauan Terpadu (KTN) untuk pariwisata dan tepatnya Forum Hati Nurani (Warung) Republik Indonesia. Sementara Warung sedang dibangun di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, yang bersebelahan dengan Cafe Nendhes Kombet (NK).

Kolonel (Sus) Solihuddin Nasution, Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Bina Lingkungan BNPT, mengatakan kepada wartawan, Minggu (7/8) bahwa Warung NKRI adalah gerakan pentahelix untuk mendirikan KTN Wisata. Sementara itu, kami akan membangun kawasan di desa yang menghubungkan Desa Ampeldento dengan Desa Ngijo milik Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Untuk menyukseskan program tersebut, BNPT mengundang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun jalan dan jembatan di kawasan tersebut.

“Tujuan kami adalah menghubungkan Ampeldento-Ngijo yang dipisahkan oleh sungai. Dan ketika jembatan dibangun, kami akan melakukan Warung NKRI antara dua desa. Jadi KTN Wisata kita siapkan dulu, dan kita juga bangun Pentahelix untuk membangun jalan dan jembatan,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik NK Cafe Djoni Sudjatmiko membenarkan bahwa BNPT akan mendirikan Warung NKRI, yang nantinya akan menjadi KTN wisata antara desa Ampeldento dan desa Ngijo di kabupaten Karangploso. Untuk melaksanakan program BNPT, jalan dan jembatan harus dibangun terlebih dahulu. Karena untuk menghubungkan kedua desa tersebut harus dibangun jembatan terlebih dahulu karena harus menyeberangi sungai. Dan untuk membantu program BNPT, pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 3000 meter.

Selain itu, lanjutnya, juga telah disiapkan lahan tunai 300 meter untuk desa Ampeldento dan 300 meter tanah tunai untuk desa Ngijo. Total lahan yang disiapkan untuk lokasi KTN Wisata adalah 3.600 meter. Sedangkan lahan pembuatan KTN dipisahkan oleh sungai.

“Dan ketika jembatan itu tersambung, BNPT akan menjadi fasilitator utama program, yang kemudian akan membangun KTN dan Warung NKRI. Oleh karena itu, sebagai pengusaha, dia juga mendukung program BNPT,” ujarnya.

Djoni mengaku ide membangun jembatan pada tahun 2020 berawal dari Bupati Malang HM Sanusi ketika melihat potensi kawasan jogging track, namun untuk lebih baik lagi perlu ada jembatan yang menghubungkan desa Ampeldento dengan desa penghubung Ngijo. Dengan itu, Pemerintah Kabupaten Malang (Pemkab) berusaha membangun jembatan tahun ini, yang juga didukung oleh BNPT melalui Kementerian PUPR. Sedangkan anggaran untuk pengembangan KTN dan Warung NKRI adalah Pentahelix atau multistakeholder dimana unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha atau stakeholders, komunitas atau komunitas dan media bersatu padu untuk berkoordinasi.

“Untuk stand NKRI saya bangun, tapi anggaran untuk pembangunan jalan dan jembatan diserahkan ke Kementerian PUPR. Dan anggaran keseluruhan harus menunggu penilaian dari pemerintah pusat,” pungkas Djoni. (cyn.hel).

Source: www.harianbhirawa.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button