Berbagai potensi investasi daerah menanti investor - WisataHits
Jawa Tengah

Berbagai potensi investasi daerah menanti investor

(Berita Daerah – Nasional) Kementerian Penanaman Modal/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah merilis data realisasi penanaman modal pada triwulan III 2022. Pada triwulan III 2022 realisasi investasi mencapai Rp 307,8 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun 2021, angka ini meningkat sebesar 1,9 persen, dan secara year-on-year (yoy) nilainya meningkat 42,1 persen. Sedangkan secara kumulatif mencapai Rp 892,4 triliun pada periode Januari-September 2022. Angka itu naik 35,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Investasi yang adil di Indonesia

Untuk mendukung tujuan pemerintah dalam menyeimbangkan investasi di Indonesia, Kementerian Penanaman Modal/BKPM telah menerapkan 4 (empat) strategi untuk meningkatkan iklim investasi di luar Jawa. Pertama, sejalan dengan rencana pembangunan infrastruktur yang masif, pembangunan jalan tol, pelabuhan dan aksesibilitas jalan. Ini merupakan salah satu syarat dasar bagi investor untuk masuk ke suatu daerah.

Strategi kedua adalah insentif fiskal, seperti potongan pajak penghasilan (PPh) yang diberikan kepada investor di daerah dan daerah tertentu. Ketiga, sosialisasi kepada investor untuk mewujudkan daftar positif dan prioritas investasi (DPI) potensial di setiap daerah di luar Jawa. DPI juga mengatur lebih lanjut tanggung jawab investor dan kemitraan UMKM untuk meningkatkan ekonomi lokal. Keempat, implementasi Peraturan Pemerintah (PP) terkait memfasilitasi penciptaan usaha di daerah, yang merupakan tujuan dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penciptaan Lapangan Kerja.

Pada periode Januari-September 2022 realisasi investasi di luar Jawa lebih besar dibandingkan di Jawa. Investasi di luar Jawa mencapai Rp 166,3 triliun atau 54 persen. Di Pulau Jawa realisasinya Rp 141,5 triliun atau 46 persen.

Strategi BKPM dalam menyeimbangkan investasi telah membuahkan hasil, terlihat dari realisasi investasi di luar Jawa yang lebih tinggi dibandingkan di Jawa. Sejak tahun 2020, realisasi investasi di luar Jawa lebih tinggi dibandingkan di pulau Jawa. Hal ini tidak terlepas dari kerjasama dengan pemerintah pusat, antar kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan dukungan semua pihak pemangku kepentingan termasuk orang-orang ramah yang bisa menerima masuknya investasi ke daerah.

Potensi investasi di berbagai daerah

Provinsi Jawa Barat tetap menjadi lokasi dengan realisasi investasi tertinggi pada Januari-September 2022 yaitu sebesar Rp 128,4 T atau 14,4% dari total output. Disusul urutan kedua yaitu DKI Jakarta dengan Rp 108,9 T atau 12,2% dari total. Untuk tempat ketiga yaitu Jawa Timur sebesar Rp 79,5 T atau 8,9% dari total.

Pemerintah daerah terus aktif menawarkan berbagai potensi investasi kepada investor melalui acara-acara promosi yang diadakan di dalam dan luar negeri. Di bawah ini adalah beberapa potensi investasi yang ditawarkan oleh pemerintah daerah. Untuk Pulau Jawa mulai dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) menawarkan sejumlah peluang investasi bagi investor, salah satunya adalah West Java Investment Summit (WJIS) 2022.

Sejumlah proyek investasi ditawarkan dalam forum ini dan nilainya cukup tinggi, mencapai Rp 59,73 triliun. Proyek investasi yang ditawarkan terdiri dari 10 proyek ketahanan pangan, 17 proyek energi baru terbarukan (EBT) dan 5 proyek pemerintah. Proyek EBT yang ditawarkan mencapai Rp 25,66 triliun dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), provinsi, kabupaten, kota dan swasta di Jawa Barat. Memang, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan potensi panas bumi yang besar.

Panas Bumi Sumedang, Cisolok Sukarame dan Panas Bumi Galunggung adalah beberapa proyek yang ditawarkan. Selain itu, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) menawarkan 6 proyek di bidang energi baru dan terbarukan dengan nilai total 1,7 miliar dolar AS atau Rp 25,66 triliun.

Sementara itu, Provinsi Jawa Tengah menawarkan sejumlah proyek investasi antara lain pembangunan dermaga pelayaran di Kabupaten Rembang senilai Rp 589 miliar.Model investasi yang ditawarkan adalah Build Operate Transfer (BOT) dengan kerja sama maksimal 20 tahun. Selain itu, rencana pembangunan Semarang Expo Center senilai Rp 281,70 miliar merupakan usulan program investasi Build Operate Transfer minimal 15 tahun.

Di sektor pertanian, pengembangan kawasan agrowisata Edupark Tlogowening juga ditawarkan dengan nilai Rp. 361,6 miliar. Nantinya proyek ini akan dilaksanakan sebagai bagian dari kerjasama B-to-B dengan PD Citra Mandiri, Jawa Tengah. Selain itu, proyek investasi pengembangan Kawasan Industri Bawen senilai Rp 589 miliar.

Selain itu, sebagai daerah paling ramah bisnis di Indonesia dengan persaingan tingkat 2 menurut DKI Jakarta, Provinsi Jawa Timur menawarkan berbagai investasi seperti pembangunan terminal tangki minyak bahan kimia cair dan bahan bakar di Kabupaten Lamongan dengan nilai investasi Rp 4,31 triliun. Nantinya, tank farm ini memiliki kapasitas produksi 100.000 kiloliter. Untuk sektor pertanian juga ditawarkan pengembangan agrowisata belimbing Karangsari senilai Rp 26,5 miliar. Lokasi agrowisata ini berada di Karangsari, Sukorejo, Kota Blitar.

Selain itu, di bidang pariwisata, Kabupaten Magetan menawarkan pengembangan kawasan wisata Danau Wahyu dengan nilai investasi Rp 16,2 miliar. Telagu Wahyu memiliki keindahan alam yang sangat menarik dengan latar belakang Gunung Lawu, nantinya akan dibangun serangkaian infrastruktur dan titik-titik atraksi seperti pemancingan, water barrier, camping site dan lain-lain.

Selain sejumlah proyek investasi di ketiga provinsi tersebut, pemerintah menawarkan sejumlah peluang investasi khusus sektor pariwisata, yaitu pengembangan 5 Destinasi Wisata Prioritas (5 DPSP). Lima target yang dimaksud adalah Borobudur di Provinsi Jawa Tengah, Danau Tobase di Provinsi Sumut, Likupang di Provinsi Sulawesi Utara, Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengembangan kelima DPSP ini merupakan salah satu program strategis nasional dengan harapan pemerintah dapat menciptakan berbagai destinasi pariwisata baru dengan tetap menjaga kekhasan masing-masing daerah.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button