Ban sepeda motor tidak standar, 4 pejalan kaki bertabrakan di Pandaan, bayi tewas
PANDA, Radar Bromo – Sebuah kecelakaan dramatis dan tragis merenggut nyawa satu keluarga di jalan Surabaya-Malang, lebih tepatnya di Desa Petungasri, Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Sepeda motor Honda Vario menabrak empat orang karena ban tidak standar. bayi berumur 1 tahun meninggal. Orang tua terluka.
Isya (25/12), suami istri Deny Alfian, 25, dinyatakan Minggu malam; Risna Aryunintanti, 25; dan Azham Gibran Maulana Alfian, putra mereka yang berusia 1 tahun. Mereka adalah turis. Berjalan di sekitar sisi jalan.
Cuaca sedang gerimis. Hari mulai gelap. Deny, Risna dan anak-anaknya baru saja meninggalkan restoran. Sekitar pukul 18.30, kembali ke bus wisata untuk melanjutkan perjalanan. Di dekatnya ada sopir bus bernama Ahmad Fathoni, 54, warga Tandes, Surabaya.
Mereka berjalan di pinggir jalan. Saat itu, sebuah sepeda motor baru saja muncul. Honda Vario dengan nomor N 2092 TCL. Roda depan dan belakang lebih kecil dari biasanya. Velg dan jari-jarinya juga bukan Varios asli. Tiba-tiba motor Vario oleng. Sepeda motor berbelok ke kiri dari tengah jalur. Tak terkendali.
Pengendara sepeda motor Riski, 19 tahun, memacu sepeda motor hingga tidak bisa lagi mengendalikan kendaraannya. Sepeda motor remaja asal Dusun Karangploso, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol melaju kencang. Satu per satu, pukul empat orang dari selatan ke utara.
Fathoni yang sedang berjalan dipukul lebih dulu. Sepeda motor tidak berhenti tetapi bertabrakan dengan pejalan kaki lain. Yakni Deny dan Risna menggendong anaknya. Hingga akhirnya Riski dan motornya terbalik.
Konsekuensinya fatal. Bayi bernama Alfian meninggal dunia. Bocah imut itu ada di kamar mayat. Baju dan celananya tidak dilepas. Matanya tertutup. Orangtuanya, Deny dan Risna, terluka. Deny terluka di bagian wajah. Risna terluka di kaki.
Source: news.google.com
