Minggu pagi di Wisata Belanja Tugu Kota Malang : Shopping Mall, Tamasya, Kuliner Rakyat - WisataHits
Jawa Timur

Minggu pagi di Wisata Belanja Tugu Kota Malang : Shopping Mall, Tamasya, Kuliner Rakyat

Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun membuat Car Free Day (CFD) dan Tugu Shopping Tour (WBT) harus dihentikan sementara. Ketika pandemi mereda, WBT dibuka kembali pada Januari 2022. Diikuti oleh CFD yang dibuka pada bulan Agustus.

NUSADAILY.COM – KOTA MALANG – Kios-kios pedagang memenuhi kompleks Stadion Gayana di Kota Malang pada Minggu pagi. Satu per satu pengunjung berdatangan. Ada yang datang bersama rombongan dan keluarga, ada juga anak-anak muda yang berkostum olah raga. Mampir untuk kuliner atau sekedar jalan-jalan di Tugu Shopping Tour.

Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun membuat Car Free Day (CFD) dan Tugu Shopping Tour (WBT) harus dihentikan sementara. Ketika pandemi mereda, WBT dibuka kembali pada Januari 2022. Diikuti oleh CFD yang dibuka pada bulan Agustus.

Setelah dibuka kembali, WBT yang sebelumnya berada di kawasan Jalan Semeru dipindahkan ke kompleks Stadion Gajayana. Dengan cara ini, CFD akan diperluas ke area WBT di sepanjang Jalan Besar Ijen.

BACA JUGA: Pagi ini Warga Jakarta memadati Bundaran HI Area CFD

Buka setiap hari Minggu dari pukul 06.00 hingga 11.00 WIB, WBT merupakan pusat perbelanjaan kuliner dengan harga terjangkau.

Ratusan UMKM di bawah naungan Kementerian Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang tertata rapi di kawasan ini. Ada area khusus untuk menjual segala sesuatu mulai dari pakaian, aksesoris, makanan ringan hingga bahan makanan berat.

Seluruh merchant di sini telah resmi bergabung dengan Ikatan Pedagang Wisata Belanja Tugu (IPWBT) dan menjadi anggota tetap.

“Disini diselenggarakan oleh Disporapar. Ada kartu anggota dan biaya untuk membersihkan dan mendirikan tenda. Kita di sini, tinggal jual ruko, semuanya sudah siap,” kata Dina, salah satu PKL di WBT, Minggu (23/10).

Setelah pandemi yang parah, pembukaan kembali WBT menjadi harapan baru bagi Dina dan pedagang lainnya.

“Alhamdulillah, sejak Idul Fitri kemarin, penjualan sudah kembali normal. Mungkin itu bukan korona, mungkin itu,” katanya.

Meski demikian, menurut Dina, masih banyak pengunjung yang belum mengetahui kawasan WBT baru ini.

“Kalau di sini saja sudah penuh jam 08.30. Karena kami rasa tidak banyak pengunjung CFD yang mengetahui bahwa WBT telah dipindahkan ke sini. Banyak pelanggan juga mencari kami. Terutama di kawasan Museum Brawijaya,” ujarnya.

Dina sebenarnya mengapresiasi peraturan Pemkot Malang untuk mengalihkan lokasi WBT ini untuk menghindari pedagang ilegal. Namun, dia berharap para pedagang bisa kembali berjualan di kawasan Jalan Semeru yang lebih dekat dengan jalur CFD.

“Dulu kami berbasis di Jalan Semeru. Tapi karena ada peraturan baru, maka disusun di sini (kompleks Stadion Gajayana). Sebenarnya kami berharap bisa kembali ke Semeru. Karena pengunjung CFD agak jauh jika harus berjalan kaki ke kawasan ini,” kata perempuan yang setiap hari berdagang dari rumahnya.

“Sebenarnya di sini di Semeru sudah tidak ramai lagi, stok barang yang kami miliki juga tidak sebanyak dulu. Tapi alhamdulillah barang kita habis tiap hari,” sambungnya.

Meski mengalami pasang surut pengunjung, Dina mengaku Wisata Belanja Tugu membuatnya betah.

“Tapi alhamdulillah sudah setahun ini penjualan di sini berjalan lancar. Ketika kami tidak menjual, kami mencari pelanggan,” katanya.

Namun dari sisi pengunjung, lokasi WBT yang baru sebenarnya tidak menjadi masalah. Dengan konsep ini, area perbelanjaan menjadi lebih jelas dan tertata. Sehingga tidak menimbulkan kemacetan atau kemacetan.

BACA JUGA: Pikat Turis Mancanegara, Itu Yang Dilakukan Disporapar Kota Malang

“Di sini lebih nyaman karena lokasinya lebih luas. Ada bloknya juga, jadi gampang belinya,” kata Icha, pengunjung CFD yang mampir ke WBT.

Sebagai informasi: Seiring dengan dirilisnya jalur CFD oleh Dinas Perhubungan Kota Malang, terdapat beberapa tempat parkir yang dapat digunakan oleh masyarakat yang ingin berkunjung ke CFD dan WBT. Diantaranya Jalan Pahlawan Trip, Jalan Retawu, Jalan Wilis, Jalan Semeru, Jalan Buring, Jalan Guntur, Jalan Merbabu dan Jalan Panggung.

Selain konsep baru menggabungkan CFD dengan WBT, PKL tidak diperbolehkan berjualan di dalam dan di sekitar pintu masuk kawasan CFD.

Di Simpang Balapan disiapkan pusat pelayanan publik seperti loket wajib pajak, loket SIM dan samsat keliling dan sebagainya.(Inna)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button