Yogyakarta

Audiens Pusat Bahasa Yogyakarta, Sri Paduka: Bahasa adalah alat yang sempurna untuk memulai peradaban dan mempersatukan bangsa

KGPAA DIY Paku Alam X Wakil Gubernur (Wagub) menerima audiensi dengan Kepala Pusat Bahasa Yogyakarta Dwi Pratiwi,

Yogyakarta (DIY), Utarapost.net – Wakil Gubernur KGPAA DIY Paku Alam X menerima audiensi dari Kepala Pusat Bahasa Yogyakarta Dwi Pratiwi di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Senin (17-17) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 22.10.),

Keragaman budaya dan bahasa merupakan identitas yang harus dimiliki oleh suatu ruang, yang harus dilestarikan dan disosialisasikan.

Wakil Gubernur Yogyakarta Sri Paduka mengatakan, bahasa merupakan salah satu hal yang strategis untuk berbagai kepentingan mempersatukan bangsa dan sebaliknya, dapat digunakan sebagai propaganda. Sebagai bagian dari budaya, bahasa adalah alat yang paling sempurna untuk memulai sebuah peradaban.
DIY sendiri memiliki ragam bahasa yang terlihat sepele padahal sebenarnya tidak.

“Misalnya bahasa Jawa Ngoko, ada 3 tingkatan dalam bahasa ini yaitu Ngoko Lugu, Ngoko Antya-Basa dan Ngoko Basa-Antya. Ada juga bahasa Bagongan, atau bahasa tingkat tinggi. Itu yang perlu diketahui dan dilestarikan oleh masyarakat,” jelasnya.

Menurut Sri Paduka, pendidikan merupakan hal penting dan mutlak yang ingin dimiliki bagi masyarakat. Ketika masyarakat terdidik dengan baik, pemahaman terbaik tentang makna bahasa, baik bahasa daerah, bahasa Indonesia maupun bahasa asing, akan terserap. Keseimbangan pemanfaatan ketiganya akan menjadikan DIY sebagai kawasan budaya yang memiliki kekayaan pariwisata dapat terwujud dengan baik.

“Saya ingin masyarakat memiliki kemampuan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa yang baik, benar dan membanggakan, serta kemampuan berbahasa asing dalam menjawab tantangan global. memperkaya literasi. Ini sangat penting,” kata Sri Paduka.

Sementara itu, Kepala Pusat Bahasa Yogyakarta, Dwi Pratiwi, mengatakan pihaknya sedang menyiapkan program untuk mempromosikan bahasa, khususnya bahasa Jawa. Ensiklopedia Bahasa Jawa ini disusun untuk menjadi referensi pembelajaran masyarakat.

“Ada juga program uji bahasa Indonesia yang menjadi tolak ukur seseorang yang berbahasa Indonesia dan memantau serta menguasai ruang publik,” ujarnya.

Dwi berharap semua orang menyadari bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang perlu dijunjung tinggi oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat umum.

“Selain kebanggaan berbahasa Indonesia, bahasa Jawa juga harus dilestarikan sebagai bahasa daerah. Bahkan di forum-forum resmi internasional, bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai bahasa resmi,” katanya

Dwi menambahkan, meski sudah sedikit terkikis penggunaannya di masyarakat, tidak mungkin kita menghilangkan bahasa Jawa. Oleh karena itu, pelestarian bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa, sebenarnya tetap terjaga.

“Oleh karena itu kita masih harus menyemangati diri, kita dorong lagi penggunaan bahasa daerah dari generasi terbawah hingga level tertinggi,” jelasnya.

Selain itu, menurut Dwi, bahasa asing tidak boleh dilewatkan mengingat DIY memiliki banyak destinasi wisata yang menarik pengunjung. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu penempatannya.

“Penempatan bahasa harus sesuai dengan undang-undang, yang utama bahasa Indonesia, bahasa daerah harus dilestarikan, dan bahasa asing harus dikuasai,” tutupnya (aji).

Source: utarapost.net

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button