Apa itu resesi? Pengguna internet masih memiliki ambisi tinggi untuk berwisata di tahun 2023 - WisataHits
Jawa Tengah

Apa itu resesi? Pengguna internet masih memiliki ambisi tinggi untuk berwisata di tahun 2023

jakarta

Meski membayangi resesi, minat traveler untuk berwisata tetap tinggi di tahun 2023 lho. Dan kau?

Dalam publikasinya pada Jumat (12/9/2022), Pegipegi merilis laporan perjalanan 2022 yang memuat hasil survei online terhadap lebih dari 450 responden dalam kurun waktu 2 hingga 25 November. Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa meski menyadari potensi resesi pada 2023, 80 persen responden masih ingin bepergian.

Laporan Perjalanan Pegipegi 2022 mengungkapkan sejumlah wawasan menarik tentang perilaku perjalanan orang tahun ini. Berikut hasilnya:

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

1. Tetap berencana bepergian di tengah risiko resesi

Bahkan jika risiko resesi ekonomi diramalkan pada tahun 2023, 80 persen dari mereka yang disurvei berencana untuk melanjutkan perjalanan dan sekitar 19 persen belum mengambil keputusan. Faktanya, sekitar 62 persen dari mereka yang disurvei sudah memiliki lebih dari tiga rencana perjalanan untuk tahun depan. Terlepas dari konteks risiko resesi, minat bepergian naik 24 persen dibandingkan data tahun 2020.

Dalam Pegipegi Travel Report 2020, sekitar 56 persen dari mereka yang disurvei ingin berwisata di tahun 2021 belum mengambil keputusan. Hal ini menunjukkan bahwa kekhawatiran akan keselamatan terkait risiko COVID-19 telah menurun seiring dengan pulihnya situasi pascapandemi, yang juga meningkatkan keinginan masyarakat untuk bepergian. Selain itu, topik krisis ekonomi global sepertinya tidak menyurutkan minat masyarakat untuk berwisata.

Dari mereka yang berencana berwisata tahun depan, sekitar 62 persen berniat berwisata ke destinasi domestik. Diikuti oleh 33 persen lainnya yang berencana menggabungkan destinasi nasional dan internasional untuk agenda perjalanan mereka.

2. Sebanyak 49 persen responden pernah melakukan perjalanan lebih dari lima kali

Pada tahun 2022, 49 persen dari mereka yang disurvei akan melakukan perjalanan lebih dari lima kali. Sedangkan 44 persen lainnya melakukan perjalanan sekitar 2-5 kali. Survei ini juga menunjukkan bahwa lama perjalanan menjadi pilihan paling populer di kalangan masyarakat Indonesia pada tahun 2022. Dari semua responden, 62 persen berada di jalan selama 1-3 hari dan 26 persen lainnya selama sekitar 4-7 hari.

Berdasarkan data ini, berarti semakin banyak orang yang menghabiskan waktu relatif singkat dalam melakukan perjalanan, kebanyakan memilih untuk melakukan perjalanan pada akhir pekan.

Pada tahun 2022, hampir 60 persen dari mereka yang disurvei akan memutuskan untuk bepergian ke luar kota. Sementara itu, sebanyak 37 persen responden lainnya memilih melanjutkan perjalanan di dalam kota. Responden lainnya lebih suka bepergian ke luar negeri.

Saat bepergian, 42 persen dari mereka yang disurvei bepergian dengan keluarga mereka. Sementara itu, sekitar 25 persen responden memilih bepergian dengan pasangannya dan 18,6 persen lainnya bepergian sendiri. Sementara hampir 15 persen responden memilih bepergian bersama teman-temannya.

3. Preferensi utama saat bepergian

Sekitar 61 persen dari mereka yang disurvei melakukan perjalanan untuk mengisi waktu liburan mereka. Sementara 20 persen dari mereka yang disurvei terlibat dalam bisnis atau pekerjaan. Kemudian kebutuhan akan persahabatan, mengunjungi keluarga atau teman, dengan 11 persen dan sisanya untuk memenuhi agenda atau kebutuhan tertentu.

Ada dua preferensi utama responden saat bepergian. Lagi pula, 71 persen responden melakukan perjalanan karena ingin menikmati waktu penyembuhan atau refreshing dengan mencari suasana baru, sedangkan 59 persen responden melakukan perjalanan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.

4. Perencanaan dan Durasi Perjalanan

Sekitar 27 persen dari mereka yang disurvei merencanakan perjalanan mereka sekitar 3-7 hari sebelum keberangkatan. Diikuti oleh hampir 24 persen responden yang merencanakan perjalanan 1-2 minggu sebelum keberangkatan. Sementara 23 persen responden lainnya merencanakan perjalanannya dalam 1-3 hari.

Saat merencanakan perjalanan, mayoritas responden memprioritaskan mencari tip tentang harga hotel dan tiket transportasi (meningkat 85 persen) serta variasi tempat wisata dan tempat makan (meningkat 67 persen).

Dalam hal reservasi perjalanan, pemesanan melalui agen perjalanan online (OTA) diminta oleh 87 persen dari mereka yang disurvei. Di sisi lain, sekitar 38 persen responden juga mengandalkan aplikasi atau website resmi dari hotel dan penyedia jasa perjalanan lainnya untuk kebutuhan perjalanan mereka.

5. Alokasi anggaran untuk perjalanan

Mayoritas responden atau sekitar 82 persen mengalokasikan anggaran secara rinci untuk kebutuhan perjalanan, termasuk biaya transportasi, penginapan, konsumsi, dan kebutuhan lainnya. Kisaran alokasi anggaran yang responden keluarkan untuk berwisata sekitar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta (36 persen) dan Rp 3 juta hingga Rp 5 juta (25 persen).

Dengan kisaran budget dominan Rp 1 juta hingga Rp 5 juta, Pegipegi melihat fenomena perjalanan hemat – salah satu prinsip perjalanan dengan biaya minimal – sebagai tren masa depan industri pariwisata.

Hal ini didukung oleh hasil penelitian Pegipegi sebelumnya tentang median harga hotel, dengan pengeluaran akomodasi berkisar antara Rp250.000 hingga Rp500.000. Oleh karena itu, banyak perusahaan akomodasi menawarkan harga akomodasi dalam kisaran ini.

6. Fasilitas akomodasi yang disukai masyarakat

Pegipegi juga menemukan bahwa kamar yang nyaman, lokasi yang strategis, dan pelayanan yang baik dari staf adalah tiga aspek utama yang dicari wisatawan saat menginap di hotel. Dilanjutkan dengan aspek lain yang tertata yaitu harga terjangkau, AC dingin, akses wifi lancar, kamar mandi bersih, sarapan enak, parkir luas, kasur nyaman, fasilitas lengkap dan tersedia kolam renang.

Hasil ini berdasarkan pengolahan data internal Pegipegi terkait review positif (skor di atas 8) yang diterima dari pengguna hotel bintang dua hingga lima di destinasi populer seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bali, Semarang, dan Yogyakarta. . Periode peninjauan dalam dua bulan terakhir yaitu 01 September hingga 21 November 2022.

7. Destinasi populer di dalam dan luar negeri

Berdasarkan data internal Pegipegi, Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Malang, Bali, Semarang, Surabaya, Bogor, Solo, Banjarmasin, Medan, Makassar, Batam, dan Pekanbaru menjadi destinasi domestik populer di tahun 2022.

Tren destinasi domestik tersebut masih serupa dengan data Travel Report 2021, karena kota-kota tersebut memiliki ragam destinasi wisata yang menarik didukung dengan layanan akomodasi yang memadai dan beragam serta akses transportasi. Di sisi lain, pulihnya kondisi dan fleksibilitas aturan perjalanan pascapandemi di Indonesia semakin menyebarkan perilaku bepergian para pelancong.

Tujuan internasional adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang dan Australia. Perjalanan internasional semakin diminati publik karena perbatasan sejumlah negara dibuka dan peraturan perjalanan bagi wisatawan menjadi lebih fleksibel.

Simak video “Survei Poltracking: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi-Ma’ruf Skor 73%.”
[Gambas:Video 20detik]
(sym/feminin)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button