Anda berkunjung ke Jambi? Nikmati tiga makanan khas Jambi - WisataHits
Jawa Barat

Anda berkunjung ke Jambi? Nikmati tiga makanan khas Jambi

TEMPO.CO, Jambi – Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah dengan literasi yang sudah ada sejak lama. Siapa yang belum dengar lagunya Semut-Injit-Injit Semut. Begitu juga dengan masakan khas Jambi yang tak kalah enaknya nian.

Dalam buku Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang berjudul Masakan Khas Jambi Nian Oi yang enak menyebutkan kuliner khas Jambi dengan rempah-rempah yang kaya.

Melala Juga dikenal sebagai Tamasya dalam bahasa Jambi, tidak lengkap rasanya tanpa mencoba tiga kuliner khas provinsi dengan senjata tradisional, Keris Siginjai.

Sarapan dengan Burgo

Burgo dimakan dengan saus yang terbuat dari kaldu ikan dan udang. Bentuknya tidak lagi seperti telur dadar gulung jika belum dipotong.

Burgo sendiri terbuat dari tepung beras. Makanan khas melayu ini tidak hanya terdapat di Jambi saja. Berbagai provinsi di Sumatera, Malaysia, juga menjual Burgo ke Brunei Darussalam.

Curry Falls Sukamenanti

Setelah sarapan, jalan-jalan, ada baiknya melanjutkan makan Curry Plunge.

Makanan ini merupakan makanan khas Jambi khususnya di kabupaten Sarolangun dan Merangin. Bahkan, gulai air terjun biasanya ditemukan pada waktu-waktu tertentu. Misalnya pada saat hajatan pernikahan, khitanan, akikah dan hari besar keagamaan.

Menggunakan ayam kampung sebagai bahan utamanya, hidangan ini kaya akan bumbu dan finishing yang sangat unik. Diberi nama Gulai Plunge karena cara memasaknya langsung menyatukan semua bumbu. Sedangkan bahan dasarnya adalah ayam yang sudah diiris-iris dan santan.

kerupuk ikan

Tidak lengkap rasanya jika tidak ke Jambi tanpa mencoba kerupuk ikan gurame atau kerupuk ikan nila. Pakan ini diolah dengan berbagai bumbu dan rempah pilihan yang meresap ke dalam daging ikan.

Ditinjau dari arti kebahasaan kerut yang dirujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rutup berarti “tiruan bunyi gemerisik seperti bunyi daun basah yang terbakar”.

Penamaan ini berasal dari suara gemeretak yang terdengar saat menggoreng ikan yang dibungkus daun pisang, itulah sebabnya masakan ini disebut kerupuk ikan.

Provinsi Jambi tidak hanya kaya akan kulinernya. Juga terkenal dengan kompleks candi Hindu-Budha terbesar di Asia Tenggara seluas 3.981 hektar yang dikenal dengan Candi Muaro Jambi.

RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca: Profil Suku Anak Dalam di Jambi, 2 Versi Asal-usulnya

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button