Aktifkan YIA sebagai objek wisata • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Aktifkan YIA sebagai objek wisata • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Area Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Temon, Kulonprogo semakin luas. Tak hanya di dunia penerbangan atau jasa penerbangan, YIA yang semula didesain sebagai destinasi wisata banyak dikunjungi orang. Salah satunya adalah Ruang Tunggu Malioboro (KTM) di lantai dua gedung penghubung (mezanine).

KTM memang berada di zona bebas. Siapa pun dapat mengunjungi. Bukan hanya penumpang. Agenda seni dan budaya rutin diadakan di sini. “Di luar untuk sandang, pangan dan artefak UMKM juga sudah mulai terbuka,” kata Agus Pandu Purnama, General Manager Satgas Sementara PT Angkasa Pura I, Minggu (31/7).

Dia menjelaskan, pada awal pandemi Covid-19, gedung yang juga menjadi terminal kereta bandara itu terbilang kosong. Lorong gedung, yang berada di sisi selatan tempat parkir mobil bandara, hanya memiliki beberapa colokan listrik yang terbuka. Kini perkembangan KTM cukup pesat, gerai mulai rampung. “Ritel telah berkembang pesat. Diantaranya adalah desainer ternama Ivan Gunawan yang baru saja membuka outlet dan mendapat respon yang antusias,” jelasnya.

Dengan penumpang masih cukup stabil. Meski telah ada pengetatan baru sehubungan dengan peraturan perjalanan udara yang baru dari pemerintah. Penerbangan internasional tidak terpengaruh atau tidak ada penurunan jumlah. Bahkan ada penambahan di akhir pekan, stabil sejak musim Lebaran kemarin. Rata-rata masih 11.000.000 penumpang per hari. “Jauh dari awal pandemi, tidak lebih dari 2.000 penumpang per hari,” katanya.

Ivan Gunawan mengaku sengaja membuka cabang di YIA. Pasalnya, bandara di Jogjakarta sebenarnya sudah berkembang menjadi destinasi wisata yang ramai pengunjung. Menurutnya, YIA selalu menjadi focal point bagi pengunjung. Potensi pasar di KTM YIA cukup besar. “Karena YIA juga menjadi penyangga pelayanan angkutan udara dari beberapa di Jateng dan DIJ,” ujarnya.

Ia berharap bandara lain juga memiliki konsep serupa. Penguatan sisi seni dan budaya yang terintegrasi ke dalam kawasan yang dapat diakses publik. “Aksesnya asik, KTM jadi titik temu traveller kereta api dan traveller yang mau parkir sampai ke mobil. Mandjha Hijab ini adalah toko ke-12 saya dan ini adalah toko pertama saya di Jogja,” ujarnya.

Pj Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana mengaku senang YIA semakin kuat. “Ini akan meningkatkan daya tarik bagi wisatawan yang akan datang. Kami juga memiliki produk UMKM ala Kulonprogo. Semoga kedepannya lebih ramai dan mampu menghidupkan perekonomian khususnya di DIJ dan Jawa Selatan,” harapnya. (tom/din)

Source: radarjogja.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button