Gangguan Kawah Ratu Coreng di Bogor, Ini Review Disparbud
PAMIJAHAN RADAR BOGORKasus pelecehan seksual yang dialami wisatawan di kawasan Kawah Ratu Gunung Salak beberapa waktu lalu masih menjadi sorotan publik.
Perbuatan tidak terpuji yang diduga pegawai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu disebut telah merusak citra pariwisata Kabupaten Bogor.
Kepala Dinas Daya Tarik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Yogi Trijuangtyo, mengaku persoalan itu sudah diselesaikan oleh pihak terkait.
“Sudah dijelaskan dan diselesaikan pihak taman nasional, diketahui yang bersangkutan (pelaku) bukan pegawai taman nasional melainkan pegawai koperasi,” ujarnya saat dihubungi RadarBogorKamis (26/1).
Meski begitu, pihaknya tidak hanya memberikan peringatan kepada TNGHS. Tapi juga kepada pemangku kepentingan pariwisata agar tidak terulang kejadian serupa.
Di sisi lain, Yogi mengaku telah menciptakan banyak ruang untuk mempromosikan para pemangku kepentingan pariwisata untuk melayani wisatawan dengan baik.
“Namun, dengan banyaknya objek wisata yang ada serta keterbatasan anggaran, kita tidak bisa mengikutsertakan semua pemangku kepentingan pariwisata,” ujarnya.
Mengingat pembatasan yang diberlakukan, pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi dan himbauan melalui kelompok komunikasi kepada pemangku kepentingan pariwisata.
Ia berharap pemangku kepentingan dan pengelola pariwisata juga bisa melakukan pengawasan agar tidak merugikan wisatawan seperti dalam peristiwa virus tersebut.
“Seperti halnya tenda goyang di Gunung Salak, kami berharap wisatawan tidak hanya mengurus tiket tapi juga melakukan spot check,” katanya.
Reporter: Septi Nulawam
Penerbit : Imam Rahmanto
Source: news.google.com