Rest Area Candi Sukuh Mangkrak, Anggaran Rp 2 Miliar Muspro
KARANGANYAR – DPRD Karanganyar menyoroti kondisi zona tenang Mengunjungi Candi Sukuh di Berjo, Kecamatan Ngargoyoso yang tidak terawat. Padahal, pembangunannya menelan biaya Rp 2 miliar.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Karanganyar Supriyanto mengungkapkan, bangunan di sisi selatan Candi Sukuh dulunya digunakan sebagai pusat oleh-oleh bagi wisatawan. Sementara itu, sarana dan prasarana saat ini mengalami kerusakan. Bahkan berbahaya bagi pengunjung.
“Kemarin saya sedang berjalan-jalan dan kebetulan melihat gedung itu. Kemudian saya periksa. Karena sebelumnya Komisi C juga sudah mengecek perkembangannya secara dini dan langsung, tapi kok tidak membantu dan terkesan mandek,” jelas Supri. Jawa Pos Radar SoloSelasa (4/10).
Politisi Partai Demokrat itu berharap pihak terkait bisa menindaklanjuti kondisi gedung tersebut. Karena pembangunannya menggunakan APBD Kabupaten Karanganyar.
“Dulu, Komite C melakukan pemeriksaan untuk melihat bagaimana hasilnya karena ada anggaran yang dikeluarkan untuk membangun gedung. Apa spesifikasinya, ada masalah atau tidak, kalaupun tidak ada harus segera digunakan atau dimanfaatkan,” kata Supri.
Sekretaris Komisi B DPRD Karanganyar Bobby Adhytia Putra menambahkan, pihaknya telah mendesak pemerintah untuk segera menggunakan gedung tersebut agar perekonomian di kawasan Candi Sukuh bisa berkembang.
“Apalagi pasca pandemi Covid 19, pihak yang berwenang harus bertanggung jawab atas pemanfaatannya,” kata Bobby.
Salah satu warga sekitar Winarno mengaku tidak mengetahui adanya penggunaan gedung yang sebelumnya dibangun pada 2019-awal 2020.
“Ya, sejak pertama kali dibangun memang belum berpenghuni sama sekali. Sebelumnya, informasi itu berfungsi untuk menjual pusat oleh-oleh atau tempat istirahat wisatawan, ada restoran seperti itu,” katanya. (rud/adi/bendungan)
Source: radarsolo.jawapos.com