Kebaya Masuk UNESCO, Inilah 12 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang Diakui UNESCO - WisataHits
Yogyakarta

Kebaya Masuk UNESCO, Inilah 12 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang Diakui UNESCO

TEMPO.CO, jakarta – Komunitas pecinta kebaya menjalankan kampanye Kebaya Goes To UNESCO. Kampanye ini dilakukan untuk mempromosikan masuknya Kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda dalam organisasi UNESCO. Selain kebaya, Indonesia dulunya memiliki warisan budaya takbenda yang diakui oleh UNESCO.

Warisan budaya yang diakui oleh UNESCO

Sejak 2008 hingga 2021, setidaknya 12 warisan budaya takbenda Indonesia telah diakui oleh UNESCO. mulai i.unesco.orgBerikut adalah daftar 12 Kekayaan Budaya Takbenda Indonesia dari berbagai daerah.

Seorang anak belajar wayang kulit di sanggar Nirmalasari di Cinere, Depok, Jawa Barat, 6 Juni 2021. Penguasaan karakter wayang, gamelan, dan tembang menjadi dasar utama mereka untuk kemudian mempelajari wiraga (gerakan), wirama (gerakan mengikuti irama yang harmonis). ) dan wirasa (penghargaan yang diekspresikan dalam gerakan wayang). ANTARA FOTO/Paramayuda

  1. Seni Boneka (2008)

Wayang diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2003. Wayang merupakan kesenian yang berasal dari Jawa dan memiliki dua jenis yaitu wayang kulit dan wayang golek. Pertunjukan wayang kulit dilakukan oleh seorang dalang dengan diiringi lagu-lagu dari Sinden dan musik dari Gamelan.

  1. Kris (2008)

Keris telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda dalam kategori daftar perwakilan sejak tahun 2008. Keris adalah senjata tradisional yang berasal dari Jawa. Keris tidak hanya digunakan dalam upacara-upacara khusus, tetapi juga merupakan bagian dari pakaian adat yang diturunkan dari generasi ke generasi.

  1. Dasi Pewarna (2009)

Kain tradisional ini dikutip oleh kemdikbud.go.id dan telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan Budaya Lisan dan Non Budaya sejak tahun 2009. Ciri khas kain batik adalah motifnya yang memiliki makna tersendiri sehingga dianggap sangat sakral.

  1. Pendidikan dan Pelatihan Batik (2009)

UNESCO mendeklarasikan pendidikan dan pelatihan batik di Pekalongan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2009. Manajemen Museum Batik Pekalongan memprakarsai pembentukan program pendidikan dan pelatihan batik pada tahun 2005 bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat.

Sejumlah petugas kesehatan memainkan angklung di Wisma Atlet Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC), Kemayoran, Jakarta, Selasa, 23 Maret 2021. Acara HUT RSDC Atlet Kemayoran berlangsung sekitar 40 menit. ANTARA/M Risyal Hidayat

  1. Ketakutan (2010)

Angklung adalah salah satu alat musik khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Uniknya, angklung dimainkan dengan cara digoyang-goyangkan untuk mendapatkan nada yang bagus. Alat musik ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda sejak tahun 2010.

  1. Tari Saman (2011)

Tari Saman adalah tarian yang berasal dari Gayo, Aceh. Sejak 2011, tarian tradisional ini telah menjadi bagian dari warisan budaya takbenda UNESCO. Tari Saman dicirikan oleh tarian yang dilakukan secara berkelompok dengan gerakan bergantian.

  1. Noke (2012)

Noken adalah tas rajutan tradisional dari Papua yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2012 dalam kategori perlindungan mendesak. Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi Noken karena persaingan dari tas buatan pabrik dan kesulitan dalam sumber bahan baku.

  1. Tiga Genre Tari Tradisional Bali (2015)

Tiga genre tari Bali, yang terdiri dari sakral, semi sakral, dan hiburan, telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO sejak 2015. Bagi masyarakat Bali, tari merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Selain sebagai ikon wisata, tari Bali juga digunakan dalam ritual-ritual penting di Bali.

  1. Kapal Pinisi (2017)

Kapal Pinisi telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda untuk kategori Daftar Representatif sejak tahun 2017. Kapal Pinisi adalah kapal layar yang berasal dari tradisi bahari Bugis. Kapal ini juga digunakan oleh taruna TNI AL untuk berkeliling dunia.

Pesilat menampilkan seni pencak silat Betawi dalam rangka HUT Jakarta ke 495 di kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu 19 Juni 2022. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar pagelaran kesenian tradisional Betawi termasuk ondel-ondel pada 18-26 Juni 2022 di sejumlah tempat seperti Kota Tua, Pusat Pameran Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Betawi- Setu Babakan. Kampung Budaya dan sejumlah pusat perbelanjaan. ANTARA/Aditya Pradana Putra

  1. Pencak Silat (2019)

Seperti dilansir simkatmawa.kemdikbud.go.id, Pencak Silat merupakan seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia dengan aliran yang berbeda-beda. Pencak Silat secara resmi terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2019.

  1. Pantun (2020)

Pantun dinyatakan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada 17 Desember 2020. Pantun adalah jenis pantun yang terdiri dari empat baris pantun abab, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.

  1. Gamelan (2021)

Gamelan merupakan salah satu alat musik tradisional yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2014. Seperti dilansir eprints.uny.ac.id, gamelan adalah seperangkat ansambel tradisional Jawa dengan nama pentatonis. Gamelan terdiri dari alat musik seperti baron, gambang, gendang dan gong.

NAOMY A. NUGRAHANI

Baca: Lebih dari 100 Warga Bangkitkan Kebaya Lembang ke Unesco

Ikuti berita terbaru Tempo di Google News, klik di sini.

Source: nasional.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button