Kapolres Tanah Datar Baralek Gadang serahkan tujuh benda pusaka
MINANGKABAUNEWS.COM, TANAH DATAR – Tanah Datar Baralek Gadang diawali dengan arak-arakan kereta kuda dari Keraton Silinduang Bulan dan dimeriahkan dengan hadirnya 300 pengawalan Harley Davidson Club Indonesia (HDCI), arak-arakan Jamba dan salam Silek Galombang dan diakhiri dengan acara makan Bajamba, prosesi penyerahan pusaka raja-raja Minangkabau dan acara gala kehormatan Tuanku Bandaro Alam Sati, Kapolda Sumbar, Irjen Polisi, Teddy Minahasa Putra dan Puti Sibadayu kepada Ny. Merthy Teddy Minahasa, Jumat (1/7) di Istano Basa Pagaruyung berjalan lancar dan cerdas.
Dalam sambutannya Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan terima kasih kepada Ketua dan Pengurus LKAAM Sumbar dan LKAAM Tanah Datar yang telah bersama-sama menginisiasi dan mempersiapkan acara ini dengan baik. Selain itu, ucapan selamat juga disampaikan kepada Kapolda dan istrinya yang dianugerahi gelar kehormatan adat oleh Pasukan Piliang Nagari Pariangan pada 16 Juni 2022 di Rumah Gadang Dt. Bandara Kayo.
Tentu saja keputusan LKAAM ini sangat dipertimbangkan dengan matang dengan melihat tindakan dan kepedulian Kapolda terhadap Kerajaan Minangkabau, penganugerahan gelar ini menunjukkan bahwa Kapolda sekarang adalah dunsanak, seperti halnya Niniak Mamak dari Kerajaan Minangkabau. .
“Semoga ini dapat mempererat tali silaturahmi dan ikatan antara Capolda dengan kita semua di Kerajaan Minang dan di Kabupaten Tanah Datar pada khususnya. Sebagai Niniak Mamak di Kerajaan Minang dan di Tanah Datar pada khususnya, kami meminta perlindungan dan pembinaan yang berkelanjutan dari Capolda, terutama dalam mencegah pelanggaran hukum. Selain itu juga menjadi tantangan bagi kita sebagai anak kemenakan dan masyarakat Minangkabau untuk terus menjunjung tinggi sikap dan perilaku yang tidak bertentangan dengan hukum,” kata Bupati.
Selain itu, Bupati Eka atas nama Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolres yang telah mempercayakan kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar 7 (tujuh) benda pusaka yang memiliki nilai budaya dan sejarah yang sangat tinggi.
“Kepercayaan ini tentu menjadi kebanggaan bagi kami, bagi Kabupaten Tanah Datar dan seluruh masyarakatnya. Semoga benda-benda bersejarah tersebut semakin menambah kekayaan, budaya dan sejarah Kabupaten Tanah Datar, selain itu Kabupaten Tanah Datar yang dikenal dengan nama Luhak nan Tuo sudah dikenal sebagai pusat kebudayaan asal Minangkabau, sehingga benda pusaka tersebut tetap menambah daya tarik dan pesonanya. untuk Tanah Datar sebagai pusat budaya masyarakat Minangkabau,” tambah Eka Putra.
Selain itu, Eka Putra mengatakan 7 (tujuh) jenis pusaka yang diberikan oleh Irjen Pol Teddy Minahasa Putra antara lain 2 (dua) mahkota, 3 (tiga) keris, dan 2 (dua) tombak.
“Semoga apa yang telah diberikan oleh beliau menjadi berkah dan amal ibadahnya dibalas oleh Allah SWT dan kami Pemerintah Kabupaten Tanah Datar akan menjaga pusaka tersebut dengan sebaik-baiknya agar pusaka bernilai budaya yang dilestarikan di Istano Basa Pagaruyung akan meningkat,” harap Bupati.
Bupati Tanah Datar berharap dengan adanya pusaka yang diberikan Kapolres tersebut, Bupati Tanah Datar dapat meningkatkan kunjungannya ke Istano Basa Pagaruyung dan Kabupaten Tanah Datar pada umumnya.
Bupati juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, Pemerintah Tanah Datar akan segera mengirimkan surat kepada Menteri Dalam Negeri dan Presiden Republik Indonesia bahwa Pemerintah Kabupaten Tanah Datar hari ini menerima dan menerima hadiah pusaka langsung dari Bupati. Polda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa Putra, SH, SIK, MH Tuanku Bandaro Alam Sati.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansyarullah mengundang Alek Gala kehormatan adat Pak Kapolda, Irjen Pol. Teddy Minahasa Putra, SH, SIK, MH Tuanku Bandaro Alam Sati dan istrinya Ibu Merthy Teddy Minahasa Puti Sibadayu bisa dimaknai secara mendalam.
“Artinya, seseorang yang dikukuhkan untuk gelar bersama secara alami memegang posisi terhormat dan memikul tanggung jawab yang cukup besar untuk kerajaan Minangkabau yang kita cintai ini. Sebagai seorang pemimpin, seseorang yang telah diberikan gelar adat juga wajib mengetahui dan memahami nilai-nilai adat di Kerajaan Minang,” kata Gubernur Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan bahwa untuk menjaga kredibilitas dan identitas seseorang dengan gelar yang sama di Minangkabau, ada 4 hal yang tidak boleh dilanggar, di antaranya yang pertama menggunakan Cabu Sio-Sio, artinya Pangulu dilarang mengucapkan kata-kata buruk. , untuk itu pemimpin Pangulu harus mengucapkan kata-kata yang baik agar dapat menjadi contoh bagi rakyat dan keponakannya.
Selanjutnya maninggakan yang kedua adalah sidiq jo tabligh, artinya seorang Pangulu harus selalu berpegang pada sifat-sifat yang harus dimiliki Pangulu, Pangulu harus selalu bertindak dan berbicara dengan benar, dan Pangulu harus selalu mendorong anak-anak keponakannya untuk berperilaku sesuai dengan syara’ dan adat. Yang ketiga adalah Mahariak Mahantak Tanah artinya pangulu dilarang marah dengan cara yang tidak terkendali dan yang terakhir adalah Bataratiak Talento Kasiah artinya konsisten dan konsisten dalam setiap situasi dan dalam segala keadaan untuk bertindak.
Mahyeldi juga menyampaikan terkait penyerahan 7 pusaka hari ini, kekayaan yang ada di Kerajaan Minang, khususnya di Tanah Datar, juga dilengkapi, tentunya harus dijaga dan dirawat semaksimal mungkin.
“Kita memang harus menghadirkan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan juga heritage yang ada di masyarakat, ini adalah bagiannya. Sehingga ini menjadi bagian yang sangat menarik bagi masyarakat yang berkunjung ke Sumbar pada umumnya dan Tanah Datar pada khususnya karena pemerintah provinsi dan kabupaten sangat concern dengan pariwisata saat ini. Hal ini tentunya akan menambah daya tarik masyarakat untuk datang ke sini, khususnya ke Istano Basa Pagaruyung,” tambah Mahyeldi.
Gubernur juga berharap seluruh warga Tanah Datar pada umumnya, dan masyarakat di pertigaan jalan utama pada khususnya, ikut mendukung dan membantu pemerintah mempercepat perluasan akses jalan ke Kabupaten Tanah Datar.
“Jika masyarakat mendukung rencana tersebut, maka rencana pelebaran jalan akan segera direalisasikan, karena saat ini hanya mobil kecil yang bisa masuk ke Tanah Datar, untuk mobil dengan muatan lebih dari 40 orang masih kesulitan karena kondisi jalan yang rusak. masih kecil. Saya berharap hal ini dapat didukung dan disosialisasikan oleh masyarakat agar percepatan pembangunan jalan segera terwujud dan kami selaku pemerintah negara bagian akan membantu hal tersebut, karena penyerahan pusaka Capolda tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi kunjungan wisatawan ke Tanah Datar,” mudah-mudahan mahyeldi
Irjen Pol Teddy Minahasa Putra, SH, SIK, MH Tuanku Bandaro Alam Sati dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa dirinya dan istrinya saat ini sangat merasa terhormat dan menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas anugerah adat istiadat tersebut. dari gelar untuk dirinya dan istrinya.
“Gelar adat ini, seperti yang sering saya dengar dari para pemimpin Minang, adalah sesuatu yang mahal tapi tidak bisa dibeli dengan murah, juga tidak bisa diminta, jadi kita berdua sangat terhormat hari ini,” kata sang jenderal.
Di belakang, menurut Teddy, tentunya ia dan istri akan menemaninya tanpa sedikit tanggung jawab untuk bisa menampilkan diri sebagai keluarga besar dari bangsa Minangkabau yang agamis dan sangat toleran, selalu mengutamakan nasehat untuk mufakat.
“Mengenai 4 Kedutaan Besar Gubernur Sumbar, saya siap menjalankan amanah ini dan akan dilaksanakan sebagaimana mestinya sebagai pemegang gelar Tuanku bangsa Minangkabau ini. Dan mengacu pada apa yang dikatakan Bupati Tanah Datar untuk selalu menjaga silaturahim, beliau mengatakan bahwa kemanapun beliau pergi nantinya akan tetap menjaga amanah tersebut untuk menjaga silaturahmi karena itu juga merupakan cerminan dari sabda Nabi SAW. ,” dia berjanji.
Lebih lanjut mengenai penyerahan 7 benda pusaka yang diserahkannya kepada pemerintah daerah Tanah Datar, Teddy menyatakan bahwa kerajaan Minang dengan kerajaan Singasari dan kerajaan Majapahit di Jawa Timur memang telah menjalin hubungan kekerabatan yang sangat erat sejak zaman kerajaan. .
“Jadi tidak heran kalau ada ikatan emosional yang sangat erat antara Dharmasraya, Pagaruyung dan saya sendiri, yang berasal dari Singasari, ada magnet, ada sesuatu yang sentral di Grafity yang menyatukan mereka semua, satu keluarga Dunsanak menjadi tidak bisa digoyahkan. dan bagi saya pribadi tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. Beberapa pusaka yang kami lihat bersama saya benar-benar merupakan pencarian saya untuk kembali ke pemiliknya yang sah, Kerajaan Pagaruyung. Semoga dapat dinikmati dan menjadi karya budaya yang dapat dibanggakan oleh kita semua bangsa Minangkabau,” tambah Teddy Minahasa.
Tidak hanya itu, saya juga menyampaikan bahwa Kapolda Teddy secara pribadi ingin mengembangkan destinasi pariwisata di Sumbar tidak hanya secara geografis tetapi juga budaya. “Mari kita semua bertekad untuk menjadikan Sumbar sebagai bangsa yang mulia yang pernah ada dan dilestarikan hingga saat ini,” pungkasnya.
Rupanya acara tersebut dihadiri oleh anggota DPR RI, Ketua DPRD Provinsi Sumbar beserta anggotanya, Forkopimda Provinsi Sumbar, Bupati dan Walikota Sumbar, pimpinan dan anggota DPRD Tanah Datar, Kapolres Sumbar, Kapolres Sumbar, Forkopimda Tanah Datar, Ketua TP PKK Provinsi Sumbar, Ketua TP PKK Kabupaten Tanah Datar, Ketua GOW Kabupaten Tanah Datar, Ketua LKAAM Sumbar, Ketua LKAAM Tanah Datar, Tampuak Tangkai Alam Minangkabau, Sekda Tanah Datar, Pembantu, Camat se-Tanah Datar, Ketua MUI, Pimpinan BUMN dan BUMD, Angku-Angku, Niniak Mamak dan undangan lainnya. (Rabu/pkp)
Source: minangkabaunews.com