Rumah semi permanen runtuh, hujan angin diperkirakan akan berlanjut selama beberapa hari - WisataHits
Yogyakarta

Rumah semi permanen runtuh, hujan angin diperkirakan akan berlanjut selama beberapa hari

Harianjogja.com, SLEMAN – Sebuah rumah semi permanen di Dusun Sumber Lor RT 29/6 Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Sleman ambruk akibat diguyur hujan deras dan angin kencang pada Minggu (14/8). Seorang anak dilaporkan tertimpa reruntuhan.

Kepala BPBD Sleman Makwan mengatakan, ambruknya rumah semi permanen tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Usai kejadian tersebut, Tim Tanggap Cepat BPBD Sleman langsung mendatangi rumah yang ambruk tersebut.

Rumah yang berdiri di atas tanah milik Santoso, warga Tegaltirto itu, disewa oleh keluarga Jatin. Untuk saat ini, kata Makwan, keluarga Jatin mengungsi di rumah Santoso. “Saat itu hujan deras disertai angin kencang. Rumah semi permanen berukuran 4 x 7 meter ambruk,” katanya, Senin (15/8).

Akibatnya, material atap yang ambruk menimpa seorang anak, Inayah, 14 tahun, yang terbaring di dalam rumah. Meski materi rumah memenuhi kebutuhan siswa kelas satu SMP, Makwan memastikan kondisi anak tidak menjadi masalah. “Siswa itu hanya tertimpa reruntuhan, tidak ada luka. Atap rumah yang roboh itu terbuat dari bambu dan seng,” kata Makwan.

BACA JUGA: Hujan di Yogyakarta di Tengah Kekeringan, Itu Pernyataan BMKG

Masih lebih jauh

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Jogja Warjono mengatakan musim kemarau saat ini di wilayah DIY tidak jauh berbeda dengan musim kemarau sebelumnya. Meski puncak musim kemarau tercapai, bukan berarti tidak ada hujan di musim kemarau.

“Namun, untuk hari-hari hujan dan intensitasnya berbeda dengan musim hujan, wilayah Indonesia yang dikelilingi lautan dengan topografi perbukitan/pegunungan sedikit banyak mempengaruhi suasana setempat,” ujarnya saat dihubungi Harian Jogja.

Jojo begitu akrab disapa menjelaskan fenomena atmosfer yang berdampak besar pada kondisi cuaca di Indonesia, khususnya DIY. Seperti La-Nina yang menurutnya masih dalam posisi lemah. Selain itu, ada gelombang Rossby dan fenomena lain yang mempengaruhi cuaca di DIY.

BACA JUGA: 17 Agustus, Ikut Wisata Kaliurang dan Kaliadem Gratis!

Beberapa hari ini wilayah DIY diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Dilihat dari dinamika atmosfer selama dua hari terakhir, lanjut Jojo, hal tersebut merupakan dampak dari pengaruh konvergensi (wind hit area) di perairan selatan Jawa.

“Ada anomali suhu permukaan laut yang hangat sehingga menyebabkan uap air meningkat di sekitar pulau Jawa, dan diperkirakan masih ada potensi hari ini dan besok di wilayah DIY, khususnya DIY bagian utara untuk hujan seperti Kulon Progo utara, Sleman, Kota Yogyakarta dan Gunungkidul utara,” jelasnya.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button