Koalisi Indonesia Bersatu membuka ruang bagi parpol lain untuk ikut pemilu 2024
Harianjogja.com, JAKARTA– Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memberi ruang bagi parpol lain (partai politik) yang sepaham dengannya untuk bergabung dalam koalisi.
“KIB masih membuka ruang bagi parpol lain yang sepaham dengan KIB untuk bergabung dalam koalisi,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (15/8/2022).
BACA JUGA: Viral! Wanita di mobil mewah membantu coklat di Alfamart, pekerja toko bahkan diminta untuk meminta maaf
Menurutnya, KIB yang dipimpin oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pada dasarnya terbuka untuk satu ide dan pemikiran yang sama untuk kemajuan Indonesia.
Selain itu, KIB masih membuka ruang aspirasi dan masukan dari semua pihak terkait visi dan misi Koalisi, khususnya akademisi, intelektual dan masyarakat luas yang telah disampaikan KIB dalam hal penyampaian visi dan misi KIB di Surabaya Timur. Jawa, Minggu (14/822).
Dalam kesempatan itu, Airlangga menyampaikan bahwa kesepakatan visi dan misi tersebut merupakan bagian kedua dari perjalanan KIB.
Di antara visi dan misi tersebut, KIB, sebagai tiga partai pemerintahan yang berpengalaman dengan tiga ketua jenderal yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju, telah menawarkan untuk melanjutkan capaian dan capaian kebijakan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
“KIB memberikan keberlanjutan dan transformasi berdasarkan tantangan kontekstual yang dihadapi bangsa kita saat ini di tengah ketidakpastian geopolitik dan kondisi ekonomi global yang tidak menentu,” kata Airlangga.
Selain itu, KIB berkomitmen untuk melahirkan ide dan gagasan dalam politik nasional untuk pemilihan umum 2024 dan mengisi ruang politik nasional dengan perdebatan gagasan dan pemikiran untuk kemajuan bangsa.
BACA JUGA: Pemuda Ini Ungkap Alasan Buka Wisata di Daerah Terpencil Gunungkidul
Dalam kesempatan yang sama, KIB menegaskan akan melawan politik identitas yang berpotensi memecah belah bangsa Indonesia.
“Terlalu banyak yang dipertaruhkan jika nanti dalam kampanye, kita sekali lagi terjebak dalam polarisasi politik yang dapat merobek jalinan kebangsaan kita,” kata Airlangga.
Source: news.harianjogja.com
