Pamor terus naik, Situ Bagendit semakin dekat dengan mimpi menjadi pariwisata kelas dunia
Sejumlah wisatawan mengunjungi objek wisata Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (28/5/2022). [ANTARA/HO-Diskominfo Garut]
Komedian terkenal dari negara-negara Eropa, Charlie Chaplin, pernah mengunjungi Situ Bagendit.
SuaraJabar.id – Situ Bagendit di Kabupaten Garut, Jawa Barat memiliki mimpi untuk menjadi wisata kelas dunia. Impian tersebut bukan tidak mungkin karena keindahan Situ Bagendit telah dinikmati oleh banyak wisatawan dari seluruh dunia.
Pada tahun 1932, komedian terkenal Eropa Charlie Chaplin berkunjung ke Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk berwisata dengan salah satu tempat yang dikunjunginya adalah Situ Bagendit di Kabupaten Banyuresmi.
Terpesona dengan keindahan alam di Kabupaten Garut, komedian terkenal pada masanya itu dua kali mengunjungi moda transportasi unggulan pada masanya, yakni kereta api dari Jakarta atau Batavia menuju Stasiun Cibatu, Garut.
Kunjungan komedian kenamaan itu sudah berkali-kali disebut-sebut oleh pejabat pemerintah daerah, termasuk Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, saat berkunjung ke Garut.
Baca juga: Jokowi: Saya Tawarkan Sampaikan Pesan Presiden Putin dari Presiden Zelenskyy
Kepala Biro Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan mengatakan Charlie Chaplin diduga mengunjungi Garut dua kali bersama kerabatnya hanya untuk berwisata menikmati keindahan alam Garut.
Pariwisata di Garut sejak zaman kolonial memiliki daya tarik dan disebut oleh orang luar sebagai Swiss Van Java oleh orang Eropa karena alamnya yang sejuk dan indah.
“Garut adalah daerah terdingin di Jawa Barat, jadi orang Eropa sangat cocok dengan iklim Garut, makanya mereka suka berkunjung dan tinggal di Garut,” kata Budi.
Reputasi Situ Bagendit terus menanjak seiring dengan hadirnya beberapa kegiatan nomor 1 di Indonesia bersama Ibu Iriana untuk kunjungan kerja pada 19 Januari 2019.
Usai Presiden, sejumlah menteri mengunjungi Situ Bagendit secara langsung untuk menikmati keindahan alam dan merencanakan program menjadikan wisata bahari sebagai wisata kelas dunia atau dikenal luas di berbagai negara.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Apresiasi Aksi Berani Jokowi Demi Perdamaian Rusia-Ukraina
Sejumlah wisatawan mengunjungi objek wisata Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (16 Juni 2022). [ANTARA/Feri Purnama]
Usai kunjungan pejabat negara, Kementerian PUPR melakukan revitalisasi kawasan Situ Bagendit melalui Balai Prasarana Permukiman Daerah (BPPW) Jawa Barat Ditjen Cipta Karya.
Penataan Situ Bagendit dimulai pada November 2020 dan diharapkan selesai pada 2022 dengan anggaran Rs 87,73 crore, bersumber dari APBN, untuk dilaksanakan berdasarkan kontrak dengan kontraktor eksekutif PT Adhi Karya.
Tata ruang objek wisata Situ Bagendit berada di atas lahan seluas 2,8 hektar yang terbagi menjadi enam zona yang terdiri dari zona 1 untuk wisata umum, zona 2 untuk kawasan kuliner, zona 3 untuk kawasan sekolah hijau, zona 4 untuk kawasan komersial, zona 5 untuk area olahraga air dan zona 5 untuk olahraga air 6 area masjid dan perlindungan alam.
Selain itu, pekerjaan lainnya antara lain pembangunan jogging track sepanjang 6 km, taman teratai, taman bermain, pusat kuliner, restoran, masjid terapung dan jembatan selfie.
Kehadiran Presiden di Situ Bagendit membawa berkah tersendiri karena pemerintah pusat mengucurkan anggaran khusus untuk merevitalisasi wisata bahari menjadi wisata kelas dunia yang mampu menarik wisatawan mancanegara.
Danau yang memiliki luas kurang lebih 120 hektar ini mencakup sejumlah desa di Kecamatan Banyuresmi.
Selain itu, ada fasilitas lain untuk pengunjung di tengah danau, ada juga bangunan setengah tembok dan bambu yang dibangun di atas danau, kemudian wahana air seperti perahu rakit dan sepeda air.
Objek wisata berwajah baru ini berhasil menyedot pengunjung cukup besar berdasarkan laporan dari Pemkab Garut bahwa pada hari kedua libur lebaran, pengunjung Situ Bagendit mencapai 10.000 orang.
Tur yang membanggakan
Wajah baru Situ Bagendit akan menjadi objek wisata unggulan dan kebanggaan di Garut bersama dengan objek wisata terkenal lainnya seperti pemandian air panas, pantai, serta wisata gunung dan budaya.
Kementerian PUPR yang menggelontorkan anggaran revitalisasi berharap setelah revitalisasi selesai, kawasan wisata Situ Bagendit dapat menjadi ikon wisata baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam keterangan persnya, upaya pengembangan pariwisata ditujukan untuk pertama meningkatkan infrastruktur, kemudian segala macam peralatan pendukung dan kegiatan baru untuk promosi besar-besaran.
Pemerintah daerah juga bersedia menjadikan Situ Bagendit sebagai wisata kelas dunia yang telah diprediksi oleh pemerintah pusat dan diperjuangkan keberhasilannya.
Bupati Garut Rudy Gunawan dalam kesempatannya di Garut mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya mendorong kunjungan wisatawan ke Garut, termasuk yang saat ini berwajah baru, yakni Situ Bagendit.
Menurut dia, cita-cita menjadikan Situ Bagendit sebagai pariwisata kelas dunia adalah menjaga kebersihan setiap saat, dan pengelolaannya dilakukan secara profesional bekerjasama dengan pihak swasta.
“First world class harus bersih, harus ada regulasi yang kita lakukan sekarang, nanti dikelola swasta,” ujarnya.
Namun upaya pengembangan pariwisata di Situ Bagendit, kata Bupati, belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Garut karena pemerintah pusat belum menyerahkan asetnya kepada pemerintah daerah.
Sejauh ini, kata dia, Pemkab Garut masih menunggu pengajuan dari pemerintah pusat karena hibah lebih dari Rp50 miliar harus mendapat persetujuan Presiden dan saat ini hanya menerima surat dari Kementerian PUPR untuk penggunaan sementara.
Bupati mengungkapkan Situ Bagendit merupakan salah satu wisata yang dibanggakan oleh masyarakat Garut sehingga perlu dijaga dengan baik agar dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, kata dia, berdasarkan laporan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Situ Bagendit memiliki potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 5 miliar per tahun, untuk itu diperlukan langkah konkrit dalam mengelola pariwisata.
“Kami akan mematok (target) 5 miliar rupiah per tahun tahun depan,” katanya.
Dukungan Tur Dunia
Akses menuju objek wisata Situ Bagendit di Kabupaten Garut cukup mudah, wisatawan dapat menggunakan jalur darat untuk angkutan kendaraan roda dua dan roda empat, serta jasa angkutan kereta api yang baru saja diresmikan oleh pemerintah pusat. pengaktifan kembali stasiun kereta api Cibatu-Garut pada 24 Maret 2022.
Wisatawan dari kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta dan sekitarnya dapat menggunakan akses kereta api dengan tujuan langsung menuju Stasiun Garut di kabupaten Garut Kota, kemudian mereka dapat melakukan perjalanan dengan kendaraan umum atau sewa untuk sampai ke Situ Bagendit.
Wisatawan tidak hanya dapat menggunakan angkutan kereta api, tetapi juga dapat menggunakan angkutan umum bus kemudian turun di Terminal Guntur untuk melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum.
Akses menuju wisata Situ Bagendit cukup mudah, dan petunjuk arah wisata mudah ditemukan bagi yang baru pertama kali datang ke Garut.
Selain itu, program yang direncanakan pemerintah pusat saat ini adalah pembangunan jalan tol Bandung-Garut-Tasikmalaya dengan pintu tol Garut di Desa Sukasuka, Kabupaten Banyuresmi atau kecamatan dengan wilayah Situ Bagendit.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan, tahap konstruksi jalan tol Bandung-Garut-Tasikmalaya saat ini dalam tahap pembebasan lahan dan pembayaran lahan akan dilakukan pada 2022.
Setelah itu, kata dia, pembangunan tol di Garut sudah bisa dilakukan dengan target selesai pada 2024, kemudian Garut secara khusus akan memiliki dua gardu tol yang salah satunya berada di dekat jalur akses pariwisata Situ Bagendit.
Artinya setelah jalan tol beroperasi, kunjungan wisatawan akan meningkat karena pengunjung dari Jakarta dan Bandung bisa lebih cepat sampai ke Garut, apalagi ada dua pintu tol,” kata Nurdin.
Selain memperluas akses pariwisata, pemerintah daerah juga menyiapkan staf pendukung pariwisata yang ramah dan santun serta membuat pengunjung betah berlama-lama.
Potensi pariwisata di Garut harus dikembangkan dan dipelihara oleh semua pihak agar keberadaannya dapat membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat serta kota-kota lain yang bergantung pada sektor pariwisata.
Upaya pemerintah untuk menjadikan Situ Bagendit sebagai pariwisata kelas dunia mungkin segera membuahkan hasil dan kembali mampu menarik wisatawan asing dan tokoh dunia lainnya karena Charlie Chaplin tertarik untuk berwisata ke Garut saat itu. [Antara]
Source: jabar.suara.com