8 Gereja Unik di Indonesia, Ada Kelenteng dan Kelenteng yang Mirip - WisataHits
Jawa Tengah

8 Gereja Unik di Indonesia, Ada Kelenteng dan Kelenteng yang Mirip

KOMPAS.com – Sejumlah gereja di Indonesia memiliki desain bangunan yang unik. Ada yang mengadopsi gaya Eropa menyerupai kuil dan candi.

Gereja-gereja unik di Indonesia tidak hanya bisa menjadi tempat ibadah, tetapi juga tujuan wisata religi. Merayakan Natal di gereja unik di Indonesia tentu menjadi pengalaman unik baik bagi umat Kristiani maupun Katolik.

Baca Juga : 40 Ucapan Merry Christmas 2022 Bahasa Inggris Beserta Artinya

Baca Juga: 40 Ucapan Selamat Natal 2022 Penuh Makna untuk Orang Tersayang

Gereja unik di Indonesia

Berikut potret bangunan gereja unik di Indonesia yang dirangkum oleh Kompas.com.

1. Gereja Blenduk Semarang

Gereja Blenduk dengan kubah bundar yang khasSHUTTERSTOCK Gereja Blenduk dengan kubah bulat yang khas

Keunikan Gereja Blenduk adalah memiliki atap gereja berbentuk setengah bola berbentuk kubah.

Mengutip Kompas.com (4.4.2021) nama Blenduk mengacu pada bentuk atap gereja yang diambil dari bahasa jawa Mencampuryang berarti menonjol atau menonjol.

Nama aslinya sekarang adalah GPIB Immanuel. Gereja di Kota Lama, Semarang ini dibangun oleh Portugis pada tahun 1753, sehingga berumur 269 tahun.

Konstruksi asli Gereja Blendek ini sederhana, yaitu berupa rumah panggung Jawa. Belakangan tempat ibadah ini dibangun kembali oleh Belanda dengan gaya neoklasik.

Baca juga: Asal Mula Sinterklas yang Sering Muncul Saat Natal

2. Gereja HKY Palasari, Bali

Gereja HKY Palasari, Bali merupakan salah satu gereja unik di IndonesiaDermaga. churchhkypalasari.com Gereja HKY Palasari, Bali, salah satu gereja unik di Indonesia

Gereja Katolik ini memiliki desain bangunan yang unik dan estetik karena memadukan arsitektur Eropa (Gothic) dengan arsitektur Bali.

Mengutip situs tersebut Gereja HKY PalasariAda tujuh salib di atap gereja, melambangkan tujuh sakramen. Sepintas, bangunan gereja ini menyerupai candi.

Sebelum memasuki area gereja, jemaah akan melewati dua pura bergaya Bali. Menariknya, Gereja HKY Palasari dibangun di atas bukit, sehingga pengunjung harus menaiki tangga terlebih dahulu.

Gereja HKY Palasari dibangun pada tahun 1956-1958. Lokasinya ada di Jl. Dusun Palasari, Ekasari, Kec. Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali.

Baca juga: Mengapa Natal identik dengan pohon cemara?

3. Graha Maria Annai Velangkanni, Medan

Graha Maria Annai Velangkanni, Medan, salah satu gereja unik di IndonesiaDermaga. velangkanni.com Graha Maria Annai Velangkanni, Medan, salah satu gereja unik di Indonesia

Jika gereja sebelumnya menyerupai candi, Gereja Maria Annai Velangkanni menyerupai bangunan candi.

halaman kutipan secara resmi, gereja ini bernama Graha Maria Annai Velangkanni. Graha berarti rumah, tempat suci atau candi. Bunda Maria sekarang dikenal di India sebagai Annai Velangkanni Arokia Matha.

Arsitektur gereja Katolik ini berbeda dengan tempat ibadah Katolik lainnya. Keunikan bangunan Graha Maria Annai Velangkanni adalah struktur dengan atap bertingkat dan megah, perpaduan arsitektur Indo-Mughal.

Bangunan gereja sengaja tidak menjadi simbol karakter Katolik. Hal ini sejalan dengan visi pendirinya, Pastor James Bharataputra SJ, untuk menjadikan Graha Maria sebagai tempat tinggal bagi semua orang dari berbagai ras dan agama.

Lokasinya ada di Jl. Sakura III No. 7-10, Tj. Selamat, kabupaten. Medan Tuntungan, Kota Medan.

Baca Juga: 12 Gereja Tertua di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Saat Libur Natal

4. Gereja Santo Fransiskus Assisi Berastagi, Karo, Sumatera Utara

Gereja Santo Fransiskus Asisi Berastagi, Karo, salah satu gereja unik di IndonesiaDermaga. Keuskupan Agung Medan, Gereja ST. Francis Asisi Berastagi, Karo, salah satu gereja unik di Indonesia

Gereja unik selanjutnya yang masih berasal dari Sumatera Utara yaitu Gereja ST. Fransiskus Assisi Berastagi. Keunikan gereja ini adalah adanya ornamen kain ulos di bagian luar dan dalam bangunan.

Selain itu, arsitektur Gereja ST. Francis Assisi Berastagi menyerupai rumah adat suku Batak Karo. Gereja Berastagi tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga menjadi tujuan wisata religi umat Kristiani yang berkunjung ke Berastagi.

Situs ini terletak di Jalan Letjen Jamin Ginting, Desa Sempajaya, Berastagi

Baca Juga: Sejarah Perayaan Natal, Ternyata Dimulai Pada Masa Kekaisaran Romawi

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button