3 Tempat Di Jakarta Untuk Memperingati Detik Proklamasi Kemerdekaan Page All - WisataHits
Jawa Barat

3 Tempat Di Jakarta Untuk Memperingati Detik Proklamasi Kemerdekaan Page All

JAKARTA, KOMPAS.COM – HUT RI ke-77 telah berlalu, namun wisatawan tetap dapat memperingati peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia ini dengan mengunjungi sejumlah tempat di Jakarta.

Kompas.com mengikuti Napak Tilas Tour yang diselenggarakan oleh Jakarta Creative Tour pada Jumat (19/8/2022).

Baca Juga: 7 Wisata Sejarah Kemerdekaan Indonesia, Kunjungan 17 Agustus

Sepanjang tur, peserta diajak untuk belajar tentang berbagai peristiwa yang berkaitan dengan kemerdekaan Indonesia, mulai dari perencanaan acara Rengasdengklok, perumusan teks Proklamasi, hingga momen Proklamasi Kemerdekaan itu sendiri.

Berikut beberapa tempat untuk memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia yang bisa Anda kunjungi:

3 tempat untuk memperingati sejarah kemerdekaan Indonesia

1. Gedung Joang 45

Gedung Joang 45 Gedung Joang 45

Tur dimulai dari Museum Gedung Joang 45 di Jalan Menteng Raya 31, Menteng, Jakarta Pusat.

Museum ini buka setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dan tutup pada hari Senin. Harga tiket masuk mulai dari Rp 5.000 untuk pengunjung dewasa, Rp 3.000 untuk pelajar dan Rp 2.000 untuk pelajar.

Baca Juga: Wajib Diketahui Ini 4 Saksi Bisu Perjuangan Bangsa Indonesia untuk Kemerdekaan

Di bekas bangunan hotel dari zaman kolonial Belanda, wisatawan dapat melihat pameran sejarah.

Benda-benda bersejarah yang dapat ditemukan antara lain senjata, poster bekas propaganda Jepang, mobil dinas Presiden pertama Indonesia Soekarno dan Wakil Presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta.

Poster propaganda Jepang di 45 Joang Building Museum. [KOMPAS.COM/LOUIS BRIGHTON PUTRAMARVINO][KOMPAS.COM/LOUIS BRIGHTON PUTRAMARVINO] Poster propaganda Jepang di 45 Joang Building Museum. [KOMPAS.COM/LOUIS BRIGHTON PUTRAMARVINO]

Di Gedung Joang 45, para pemimpin muda dan tua perjuangan kemerdekaan Indonesia berbagi ilmu.

Di gedung inilah pula ide penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat, lahir.

“Bangunan ini suci sangat untuk pemuda. Mereka di sini untuk belajar dari para tetua,” kata Arifanti, salah satu pemandu wisata Napak Tilas.

Baca Juga: Jejak Pertarungan di Gedung Joang 45: Hotel Mewah yang Jadi Markas Pemuda Revolusioner

2. Museum Penyusunan Naskah Kabar Sukacita

Museum Perumusan Naskah Proklamasi, atau dulunya Gedung Laksamana Maeda, tempat ketiga penerbit menulis teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat.kompas.com/REZA AGUSTIAN Museum Perumusan Naskah Proklamasi atau dulunya adalah rumah Laksamana Maeda tempat tiga orang proklamator menulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat .

Dari gedung Joang 45, peserta menempuh perjalanan sejauh 2,1 kilometer (km) menuju Museum Penyusunan Naskah Proklamasi. Lokasinya di nomor 1 Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.

Di sinilah mantan perwira Jepang Laksamana Maeda tinggal selama era kolonial Jepang.

Dikatakan bahwa Laksamana Maeda merasa simpati kepada orang Indonesia sehingga memungkinkan sejumlah tokoh untuk merumuskan teks proklamasi di kediamannya.

“Sebenarnya dia (Laksamana Maeda) sedang tidur ketika yang muda dan yang tua datang pada pukul dua tiga puluh (pagi). Akhirnya karena dekat dengan Ahmad Subardjo, mereka diajak (untuk merumuskan teks proklamasi),” jelasnya kepada Arifanti.

Baca juga: Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Sejarah, Perkembangan, dan Isinya

Soekarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Subardjo segera menyusun naskah di ruang makan kediaman Laksamana Maeda.

Museum ini juga memiliki mesin tik yang digunakan oleh Sayuti Melik ketika diminta untuk mengetik teks proklamasi.

Setelah selesai mengetik, Sayuti Melik tanpa sadar mengambil naskah asli yang ditulis oleh Soekarno dan membuangnya.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi, atau dulunya Gedung Laksamana Maeda, tempat ketiga penerbit menulis teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat.kompas.com/REZA AGUSTIAN Museum Perumusan Naskah Proklamasi atau dulunya adalah rumah Laksamana Maeda tempat tiga orang proklamator menulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat .

Untunglah BM Diah yang saat itu sedang menemani Sayuti Melik melihat hal itu dan membawa serta naskah aslinya.

“Ketika (teks proklamasi) selesai, kertas tulisan tangan Sayuti Melik tanpa sadar dibuang. Namun, kertas itu kemudian diambil oleh BM Diah,” kata Arifanti.

“Setelah beberapa tahun, yang ia simpan hingga tahun 1992, BM Diah mengaku kepada pemerintah bahwa ia memiliki naskah asli proklamasi. Sekarang naskah asli Soekarno ada di Arsip Nasional Republik Indonesia,” tambahnya.

Baca Juga: Pemandangan Tempat Penyusunan Naskah Proklamasi Indonesia

Museum Penyusunan Naskah Kabar Sukacita tutup setiap hari Senin dan hari libur nasional. Museum buka dari hari Selasa hingga Minggu dengan jadwal yang berbeda:

  • WIB buka Selasa hingga Kamis dari pukul 8 pagi hingga 4 sore
  • Jumat pukul 08.00-11.30 WIB dan 13.00-16.30 WIB buka
  • WIB buka hari Sabtu dan Minggu dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore

Harga tiket masuk mulai dari Rp 2.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp 1.000 untuk anak-anak.

FYI: Saat ini museum sedang mengadakan pameran bertajuk Sakura at the Khatulistiwa, yang berisi tentang masa penjajahan Jepang di Indonesia.

Baca juga: 3 Fakta Museum Perumusan Naskah Proklamasi Menjadi Perpustakaan

3. Monumen Proklamasi

Tugu Petir merupakan tempat berdirinya Bung Karno yang didampingi Bung Hatta dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia.M Chaerul Halim Tugu Petir merupakan tempat berdirinya Bung Karno yang didampingi oleh Bung Hatta saat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Terakhir, peserta menempuh jarak 1,9 kilometer menuju Tugu Proklamasi, situs rumah Soekarno dan tempat teks proklamasi dibacakan.

Tugu yang terletak di Jalan Proklamasi No. 10, Menteng, Jakarta Pusat ini memiliki tiga tugu.

Baca Juga: Lihat Mobil Presiden Sejak Era Soekarno Boleh Berhenti di Sarinah

Pertama, Tugu Petir, didirikan tepat di tempat berdirinya Bung Karno saat membacakan teks proklamasi. Petir melambangkan berita kemerdekaan Indonesia, yang mengejutkan pihak Belanda dan Jepang.

“Bagi Belanda dan Jepang, berita kemerdekaan Indonesia seperti kilat (dan) berita yang mengejutkan (bagi mereka). Makanya dipasang simbol petir di atasnya (monumen),” jelas Arifanti.

Monumen Proklamator Soekarno-Hatta, diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 16 Agustus 1980.  Tugu peringatan itu didirikan sebagai peringatan kepada dua sosok ayahanda Proklamator, yaitu Bung Karno dan Bung Hatta.Monumen M Chaerul Halim Proklamator Soekarno-Hatta diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 16 Agustus 1980. Monumen ini didirikan untuk mengenang dua sosok bapak proklamator, yaitu Bung Karno dan Bung Hatta.

Selain itu, ada Monumen Proklamasi sendiri, yang dibangun untuk memperingati peristiwa Proklamasi Kemerdekaan. Sirip di belakang monumen melambangkan tanggal kemerdekaan.

Mulai dari 17 sirip yang melambangkan tanggal 17, sirip tersebut memiliki tinggi delapan meter di tengah, yang melambangkan bulan kedelapan atau Agustus.

Bagian terakhir adalah 45 bahu pada sirip, melambangkan tahun 1945.

Tugu Jarum sebagai lambang peringatan HUT RI yang pertama diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1946 oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir.M Chaerul Halim Tugu Jarum sebagai simbol untuk memperingati hari jadi Republik Indonesia yang pertama diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1946 oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir.

Tugu ketiga adalah Satoe Tahoen Peringatan Republik Indonesia, dibangun untuk memperingati satu tahun kemerdekaan Indonesia.

Monumen ini dibongkar pada tahun 1960 atas perintah Soekarno sebelum dibangun kembali pada tahun 1972.

“Bung Karno sendiri (yang memerintahkan pembongkaran tugu). Alasannya, dia tidak ingin rumahnya disucikan atau disucikan sebagai tempat ibadah. Jadi rumahnya dibongkar dengan tugu atas perintahnya,” tutup Arifanti.

Baca juga: Tugu Proklamasi, Tugu Peringatan Kemerdekaan Indonesia

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: travel.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button