2 Lengkungan Zaman Raja Membuat Koridor Solo Gatsu-Ngarsopuro Seperti Menjelajah Kembali ke Masa Lalu - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

2 Lengkungan Zaman Raja Membuat Koridor Solo Gatsu-Ngarsopuro Seperti Menjelajah Kembali ke Masa Lalu – Solopos.com

2 Lengkungan Zaman Raja Membuat Koridor Solo Gatsu-Ngarsopuro Seperti Menjelajah Kembali ke Masa Lalu – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Pengguna jalan yang melintasi Pasar Pon, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Senin (1/9/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

cerita Solopos.com

Solopos.com, SOLO — Kawasan koridor Jl Gatot Subroto atau Gatsu-Ngarsopuro Solo ini semakin cantik setelah dilakukan penataan pada tahun 2022. Pesona kawasan akan semakin disempurnakan dengan berbagai ornamen baru.

Promosi Hyperlocal Tokopedia Meroket Penjualan Online Sebesar 147%

Salah satunya dengan adanya dua gapura di pertigaan Simpang Empat Ngarsapura atau Pasar Pon yang memisahkan Jl Gatot Subroto dengan Jl Diponegoro. Gerbang selatan Simpang Empat Pasar Pon didesain dengan gaya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Gerbang di sisi utara, sebaliknya, bergaya candi Mangkunegaran. Keberadaan dua gapura ini menjadi ikon baru kawasan Ngarsapura dan koridor Gatsu-Ngarsopuro. Sama seperti Sabtu lalu (31 Desember 2022) saat malam berganti tahun 2022 ke 2023.

Beriklan dengan kami

Saat itu digelar panggung hiburan musik pop Jawa yang disaksikan ribuan orang. Mereka menghabiskan waktu bersama, menunggu pergantian tahun, menikmati lagu-lagu yang lagi hits bersama anak muda.

Keberadaan dua gerbang yang berseberangan di Koridor Gatsu-Ngarsopuro Solo menambah sentuhan estetika panggung hiburan malam itu. Begitulah banyaknya warga yang berkumpul malam itu mendokumentasikan momen indah tersebut.

Pakar Pariwisata Kota Solo BRM Bambang Irawan memperkirakan keberadaan dua pintu gerbang di Simpang Empat Ngarsapura merupakan batas wilayah imajiner di mana sisi selatan kawasan Keraton Solo dan sisi utara kawasan Mangkunegaran berada.

Koridor Gatsu-NgarsopuroWarga sekitar berjalan kaki menikmati suasana malam di jalur pejalan kaki Koridor Gatsu, Serengan, Solo, Senin (1/9/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

Detail gapura bentuk dan warna identik dengan keunikan Keraton Solo dan Mangkunegaran. Dimana gapura selatan berwarna biru muda khas Keraton Solo, dan gapura utara berwarna hijau khas Mangkunegaran. Bambang mengapresiasi gagasan pembangunan gapura tersebut.

Keraton Kasunanan dan Mangkunegaran menurutnya merupakan ikon Kota Solo. Kehadiran kedua gapura tersebut menghadirkan kembali ciri arsitektur Kasunanan dan Mangkunegaran di tengah kota Solo yang merupakan jalan utama masyarakat.

Ornamen karakter wayang

Namun, dia menilai gapura di sebelah selatan Koridor Gatsu-Ngarsopuro Solo ini kurang berornamen dari segi bentuk jika mengacu pada Gapura Gladak. “Saya mengapresiasi. Tapi bentuk gapura selatan kurang pas kalau acuannya Gapura Gladak,” ujarnya, Selasa (1/10/2023).

Beriklan dengan kami

Area penyeberangan Pasar Pon semakin menarik karena ditambahkan ornamen besar dengan karakter Wayang di keempat sisinya. Tokoh pewayangan yang dipamerkan di kawasan tersebut adalah Nakula-Sadewa, Arjuna-Kresna, Yudhistira dan Werkudara.

Pemerhati budaya solo, Bambang Ary Wibowo, mengungkapkan pendapat berbeda dalam sebuah wawancara Solopos.com, Selasa (10/01/2023). Dia mempertanyakan makna filosofis dari dua gerbang gaya Keraton Solo dan Mangkunegaran di persimpangan Simpang Empat Ngarsapura.

“Baru-baru ini saya bertemu dengan Pak Rajiman, Pengamat Cerita Solo yang kini menginjak tahun kedelapan. Kami membicarakan banyak hal. Kami setuju di Ngarsapura, kenapa di pasar Pon ada gapura? Apa filosofi dari dua gerbang itu?” tanyanya.

Koridor Solo Travel Gatsu-NgarsopuroSuasana jalur pejalan kaki di koridor Jl Gatot Subroto atau Gatsu Solo, Jumat (16/12/2022). (Solopos/Putut Hartanto)

Bambang mengaku tak peduli jika pembangunan dua gapura itu sebatas keindahan kawasan dan swafoto pengunjung koridor Gatsu-Ngarsopuro Solo. Namun ketika berbicara tentang sejarah dan budaya, dia mempertanyakan dua tujuan tersebut.

“Kalau sebatas selfie, saya tidak peduli. Semuanya memiliki arti,” jelasnya. Selain itu, Bambang menjelaskan keberadaan Pasar Triwindu di kawasan Ngarsapura yang menurutnya bukan milik Mangkunegaran.

“Ngarsa artinya di depan, candi itu adalah Candi Mangkunegaran. Pasar Triwindu justru membuat PB X. Tri artinya tiga, Windu artinya delapan tahun. Jadi ini bukan pasar Pura Mangkunegaran,” jelasnya.

Batas antara Keraton Solo dan Mangkunegaran, menurut Bambang, bukan di pertigaan Pasar Pon. Setahunya, batas antara Keraton Solo dan Jl Mangkunegaran adalah Ronggowarsito.

Beriklan dengan kami

Sentuhan klasik

“Dulu itu batasnya. Jadi kalau bicara Ngarsapura silsilah virtualnya bukan di Pasar Pon tapi di Omah Sinten. Itu fakta. Kalaupun ada tanah milik Mangkunegaran muncul, bisa saja kan,” jelasnya.

Selain dua pemandangan berbeda tersebut, kehadiran gapura bergaya era kerajaan menambah sentuhan klasik pada area Koridor Gatsu-Ngarsopuro yang menjadi salah satu pusat berkumpulnya anak muda Solo.

Perpaduan unsur klasik dengan desain modern kawasan Ngarsapura dan Koridor Gatsu seolah memberikan kesan lorong solo dari masa ke masa atau masa ke masa.

Konsep oleh Gatsu Ngarsopuro SoloLampu Sorot Sinyal Kelelawar di Simpang Ngarsapura, Solo, Senin malam (10/1/2023). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Seperti diketahui, Pemkot Solo memproyeksikan Koridor Gatsu-Ngarsopuro sebagai ikon wisata yang memadukan unsur seni, budaya, dan kuliner. Meski belum resmi dibuka dan konsepnya belum final, sejumlah kegiatan sudah dimulai di kawasan tersebut.

Hal itu antara lain terlihat dari kembalinya paguyuban pedagang Pasar Malam Solo mulai Sabtu (31/1/2022) malam. Kemudian Solo Adalah Solo Street Art Market pada malam hari dan Solo Art Market (SAT) pagi hingga sore setiap akhir pekan.

Proyek layout Koridor Gatsu-Ngarsopuro dikerjakan oleh PT Wita Surya Sarana yang memenangkan lelang dengan nilai kontrak Rp 30.322.742.650. Pekerjaan dimulai pada Juni 2022 dan akan selesai pada Desember 2022.

Tata letaknya mengadopsi konsep Keraton Surakarta Hadiningrat Kasunanan (Istana Solo) di Jl Gatsu dan Candi Mangkunegaran di Jl Diponegoro. Di sisi lain, ada upaya untuk mengembangkan desa wisata Kemlayan yang berada di sekitar Koridor Gatsu.

Beriklan dengan kami

Kemlayan dianggap sebagai salah satu kawasan paling bersejarah di Solo. Pemondokan para ahli dan seniman sudah ada di desa Kemlayan sejak masa Paku Buwono (PB) X.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button