120 Tahun Bung Hatta: LP3ES Terbitkan Buku Lengkap Bung Hatta 8 Jilid
TEMPO.CO, jakarta – Penerbit LP3ES, Jakarta bekerjasama dengan Universitas Bung Hatta Padang menyelenggarakan webinar pada hari Jumat, 12 Agustus 2022 tentang peluncuran Buku Lengkap Bung Hatta Jilid 8 dan pembukaan Sunrise Land Lombok sebagai destinasi wisata berbasis literasi yang diadakan .
Ismid Hadad (Ketua Pengelola BINEKSOS/Pendiri LP3ES), Gemala Rabi’ah Hatta (Putri Bung Hatta), Muhadjir Effendy (Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia) dan Widjanarko S (Wakil Direktur Penerbitan LP3S) juga hadir untuk memberikan pidato.
Sementara itu, Agustinus Prasetyantoko (Kepala Sekolah Atma Jaya Unika) dan Qori’ Bayyinaturrosyi (Direktur Sunrise Land Lombok) hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut. Dzikrina Aqsha Mahadirka (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Karanganyar) hadir memimpin diskusi yang berlangsung melalui aplikasi Zoom.
Ismid Hadad menyambut positif terbitnya buku Bung Hatta Jilid 8 yang berjudul Ekonomi, bisnis dan pengembangan masyarakat di tengah perkembangan teknologi. Bung Hatta berkomentar bahwa teknologi dan ilmu pengetahuan merupakan faktor produksi yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja untuk kepentingannya sendiri. “Relevansi pemikiran Bung Hatta dengan generasi muda saat ini tergantung dari mana dan apa yang bisa dipelajari dari pemikiran Bung Hatta,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Muhadjir Effendy yang mengatakan bahwa Bung Hatta bukan hanya seorang pewarta dan pahlawan nasional, tetapi juga seorang intelektual dan bapak koperasi nasional. Konsep ekonomi kerakyatan yang digagas Bung Hatta juga tercermin dalam gagasan destinasi wisata berbasis literasi yang digagas oleh LP3ES dan Sunrise Land Lombok.
“Program ini memberikan kontribusi positif, khususnya terhadap pertumbuhan domestik bruto regional Kabupaten Lombok Timur dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Agustinus Prasetyantoko mengatakan, pemikiran Bung Hatta dalam Jilid 8 mengingatkannya bahwa ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu-ilmu sosial. Qori’ Bayyinaturrosyi melanjutkan, menjelaskan bahwa hal ini tercermin dalam upaya masyarakat seperti Sunrise Land Lombok (SLL), yang menggabungkan pariwisata dengan pojok literasi. “Selain berwisata, masyarakat juga bisa belajar melalui membaca, sehingga baik pihak SLL maupun wisatawan bisa sama-sama diuntungkan,” ujarnya.
Gemala Rabi’ah Hatta juga menyambut baik peluncuran buku ini. Disampaikannya dinamika ini tidak terlepas dari kecintaan Bung Hatta terhadap membaca dan menulis, sehingga banyak karya dari tangan penerbit ini yang diterbitkan. Berdasarkan fakta tersebut, Gemala menyebut nama Bung Hatta dikenal sebagai pemikir dan sangat pandai menulis.
Widjanarko S juga mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya dengan rekanan reseller LP3ES yang membantu mendistribusikan buku-buku LP3ES. Resellernya adalah Infinity Book Store di Sunrise Land Lombok, sebuah komunitas dan destinasi wisata di salah satu pantai di Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. “Dengan bekerja sama dengan masyarakat, LP3ES mencoba mengintegrasikan pariwisata dan literasi kepada generasi muda,” ujarnya.
Sekarang, menurut Qori’ Bayyinaturrosyi, Bung Hatta adalah paket lengkap sebagai negarawan: jujur, naif, cerdas, sederhana, dan bisa kita daftar. Dari beberapa daftar ini kita dapat belajar bahwa dia adalah seorang pembaca dan penulis yang hebat. Menurutnya, semangat ini bisa diwujudkan dalam usaha patungan yang dimiliki kelompok, bukan perorangan, seperti Sunrise Land Lombok (SLL). Usaha patungan seperti SLL membutuhkan sudut literasi. Karena membaca itu cerdas. Jadi seperti mendayung melintasi dua atau tiga pulau. Orang bisa berwisata, menambah pengetahuan melalui membaca, dan membawa manfaat bagi SLL.
“Misalnya dengan meningkatnya literasi pengunjung dan bahkan pengetahuan yang mereka peroleh dari membaca menjadi terinternalisasi, SLL tidak perlu membuat tanda atau mengumumkan pentingnya kebersihan di destinasi wisata,” katanya.
NAOMY A. NUGRAHANI
Baca: 10 Kata Mutiara Bung Hatta: Perjuangan Berat Melawan Bangsa Sendiri
Ikuti berita terbaru Tempo di Google News, klik di sini.
Source: nasional.tempo.co