Wisatawan di Jogja rata-rata menghabiskan Rp 1,97 juta untuk berbelanja - Solopos.com - WisataHits
Yogyakarta

Wisatawan di Jogja rata-rata menghabiskan Rp 1,97 juta untuk berbelanja – Solopos.com

Wisatawan di Jogja rata-rata menghabiskan Rp 1,97 juta untuk berbelanja – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Mal Malioboro di Jalan Malioboro, Jogja, Selasa (13/9/2022). – Harian Jogja/Persisten M. Hanafi

Solopos.com, JOGJA — Jumlah wisatawan yang datang ke Kota Jogja pada tahun 2022 mencapai 7,4 juta orang. Rata-rata setiap wisatawan menghabiskan Rp 1,97 juta untuk berbelanja.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja Wahyu Hendratmoko mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan akan mencapai 7,4 juta orang pada 2022. Dari total kunjungan tersebut, sekitar 800.000 wisatawan datang pada bulan Desember atau saat liburan akhir tahun.

Promosi Hyperlocal Tokopedia Meroket Penjualan Online Sebesar 147%

Ia mengatakan jumlah wisatawan sudah melebihi target yang ditetapkan. Pihaknya juga mencatat adanya peningkatan realisasi untuk indikator lainnya, yakni lama tinggal wisatawan dan pengeluaran wisatawan selama masa bera di Kota Jogja.

Rata-rata lama menginap wisatawan di Kota Jogja tahun 2022 mencapai 1,86 hari, atau melebihi target 1,7 hari. Begitu pula dengan belanja wisatawan yang mencapai Rp1,97 juta per wisatawan dari target Rp1,6 juta per wisatawan.

Beriklan dengan kami

Meski semua indikator menunjukkan angka positif, Wahyu mengatakan akan tetap berupaya melakukan perbaikan di berbagai sektor untuk mendukung pengembangan pariwisata pada 2023.

Peningkatan tersebut salah satunya adalah layanan informasi wisata akan dibuka pada waktu-waktu tertentu saat kunjungan wisatawan ke Jogja meningkat, seperti saat liburan sekolah, Idul Fitri dan akhir tahun.

Selain itu, perlu dikembangkan 18 desa wisata dengan promosi yang lebih intensif dan memastikan daya tampung desa wisata untuk menerima wisatawan.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Jogja, Oleg Yohan mengatakan, biro pariwisata daerah harus berperan sebagai konduktor dalam pembangunan pariwisata di kota tersebut.

“Sebagai konduktor, biro pariwisata harus bisa mengarahkan bagaimana menggerakkan seluruh perangkat daerah lainnya untuk mengembangkan pariwisata yang merupakan lokomotif perekonomian Yogyakarta,” ujarnya.

Beriklan dengan kami

Menurutnya, kota Jogja sudah memiliki magnet yang menarik wisatawan untuk berkunjung lagi dan lagi. Maka yang perlu dilakukan adalah melestarikan dan mengembangkan magnet ini agar semakin banyak wisatawan yang datang.

Saat berkunjung ke Jogja, lanjutnya, wisatawan perlu dipastikan menikmati Jogja dengan aman dan nyaman. Untuk mencapai hal tersebut, pelaku industri jasa pariwisata masih perlu dibimbing.

“Berbagai kejadian seperti Pengusaha yang menerapkan harga yang tidak wajar, misalnya, jangan diulangi karena akan membuat wisatawan merasa tidak nyaman dan merusak citra pariwisata,” ujarnya.

Selain itu, promosi pariwisata juga harus dilakukan agar kota Jogja semakin dikenal tidak hanya di kalangan wisatawan domestik tetapi juga di kalangan wisatawan mancanegara.

“Promosi dapat dilakukan selain promosi melalui penggunaan website Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif. Top table,” dia berkata.

Beriklan dengan kami

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button