Usai Umrah, Jemaah MHB Kunjungi Destinasi Wisata Terbaru di Museum Al-Wahyu Mekkah - koranbanjar.NET - WisataHits
Jawa Timur

Usai Umrah, Jemaah MHB Kunjungi Destinasi Wisata Terbaru di Museum Al-Wahyu Mekkah – koranbanjar.NET

Usai menunaikan ibadah umrah di tanah suci Mekkah, tujuh puluh jemaah PT Mutiara Habibi Berkah (MHB) asal Kalimantan mengunjungi destinasi wisata terbaru yakni Museum Al Wahyu di Jabal Nur, Mekkah.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Usai menyelesaikan rangkaian ibadah umrah, tujuh puluh jemaah dari Kalsel dan Kalteng melanjutkan program tamasya.

Direktur Utama (Direktur) PT MHB Hj Elin Ayu mengatakan melalui media tersebut pada Kamis (24/11/2022) dari Mekkah, MHB mengajak masyarakat untuk mengunjungi wisata situs sejarah umat Islam yang terletak di ujung kota Mekkah.

“Setelah jemaah selesai menunaikan ibadah umrah, kami mulai mengunjungi berbagai tempat wisata di kota Mekkah, terakhir Museum Al-Wahyu, dan hanya jemaah MHB saja yang pertama kali datang ke sini,” kata Hj Elin Ayu.

Jejak sejarah para nabi ini terletak tepatnya di distrik Jabal Nur, sekitar 4 kilometer arah timur laut Masjidil Haram Mekkah. Museum Al Wahyu, menyajikan sejarah dan peninggalan Misi Nabi. Hotel ini berada tepat di kaki Gunung (Jabal) Nur.

Jemaah MHB dilanjutkan dengan Elin Ayu yang melalui presentasi dengan menggunakan teknologi canggih memanjakan sensasi jejak kaki para Nabi dari masa pra-Islam hingga masa Islam saat ini.

“Kami menyaksikan sensasi Gua Hira-Jabal Al Noor (Nur) di museum yang dibuka untuk umum sekitar satu setengah bulan lalu.

Elin melanjutkan dengan mengatakan jemaah 70 tidak bisa menyembunyikan kekaguman mereka.

“Kami tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas pengalaman menjelajahi Jabal Noor (Nur) dan Gua Hira melalui museum ini,” ujarnya.

Sketsa-sketsa dan lukisan-lukisan dari perjalanan melintasi kota Mekkah pun langsung dipresentasikan kepada delegasi MHB dari waktu ke waktu.

Masih kaget dengan kisah asal-usul Ka’bah dan Mekkah, jemaah MHB langsung kaget ketika pemandu museum mengajak mereka memasuki bagian bangunan yang berbentuk seperti “lorong gua” berbatu untuk mengikuti perjalanan wahyu di muka bumi ini melalui para nabi. .

Pemandangan di sisi gua dilengkapi dengan dinding video LED indoor dengan suara yang kuat.

Dengan media teknologi ini, jejak para nabi disajikan dalam bahasa Arab dengan teks bahasa Inggris.

Jamaah perempuan di sebelah kanan melihat ke dinding gua di sebelah kiri dan sebaliknya, jamaah laki-laki menonton video di dinding gua di sebelah kiri.

Di sini, pengunjung akan menyaksikan “Adam, The First Men”. Menunjukkan bagaimana Nabi Adam AS sangat bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.

“Jadi wahyu diturunkan untuk memberikan petunjuk sesuai dengan kebutuhan manusia,” terang pemandu Museum Al Wahyu.

Perjalanan berlanjut, di dinding video LED indoor berikutnya, tertulis hingga 10 keturunan nabi Adam, masalah mulai mengemuka di antara manusia, kemarahan muncul di mana-mana.

Maka wahyu (petunjuk) datang kepada Nabi Nuh AS untuk membawa manusia kembali ke jalan yang benar sesuai petunjuk.

Namun kembali pada perjalanan kemanusiaan yang menyimpang dari ajaran Islam dan melarikan diri.

Setelah kapal Nabi Nuh AS tenggelam dan hanya sebagian manusia yang terselamatkan atas izin Allah SWT, manusia berhamburan ke seluruh dunia sesuai petunjuk.

Nabi Ibrahim AS hadir di Irak, Nabi Isa AS hadir di Israel.

Memasuki ruang gua berikutnya yang lebih besar, perjalanan sejarah berlanjut. Melalui dinding video LED dalam ruangan, yang tiga kali lebih lebar dari dinding sebelumnya.

Konon sejak diturunkannya Nabi Isa AS, wahyu terputus selama 600 tahun atau enam abad. Tapi sekali lagi, orang lagi dalam ketidaktahuan, orang tidak bermoral dan sebagainya di bumi.

Maka turunlah wahyu kepada Nabi Muhammad SAW di Jabal Nur di sebuah gua yang bernama Gua Hira.

Jabal Noor (Nur) (Gunung Cahaya), yang mengacu pada cahaya yang menyinari bumi menurut ayat pertama Al-Qur’an,

Pemandu tersebut selanjutnya menjelaskan bahwa wahyu Al Quran turun selama 23 tahun, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Dengan demikian Al-Qur’an turun sebagai petunjuk dan pengajaran yang diwahyukan secara universal.

Proyek budaya yang dibangun oleh Samaya Investment Co. ini, di akhir presentasi mengajak pengunjung untuk memasuki sebuah ruangan yang bentuknya persis sama dengan Gua Hira, baik dari bentuk bebatuan maupun ukuran batunya.

Gua Hira ada di dua tempat untuk memisahkan jamaah laki-laki dan perempuan.

Dengan begitu, komunitas MHB bisa merasakan sensasi Gua Hira secara langsung.

Gua ini merupakan tempat Nabi Muhammad pertama kali menerima wahyu.

Dalam kesempatan tersebut, perempuan asal Banyuwangi, Jawa Timur ini selalu menularkan status kesehatan masyarakat.

“Alhamdulillah sampai saat ini semua masyarakat sehat dan bahagia,” pungkasnya. (di sana)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button