Untuk mencegah burung pipit masuk, pembuat gua pindul memasang jaring di sawah - WisataHits
Yogyakarta

Untuk mencegah burung pipit masuk, pembuat gua pindul memasang jaring di sawah

Untuk mencegah burung pipit masuk, pembuat gua pindul memasang jaring di sawah

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Warga dusun Gelaran I, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul terpaksa memasang jala di sawah yang mereka garap. Langkah ini diambil untuk mengurangi resiko gagal panen akibat serangan burung pipit.

Kepala Dusun Gelaran I, Bejiharjo, Husein Pamungkas mengatakan, luas areal pertanian di kawasan wisata Gua Pindul mencapai 120 hektare. Lahan ini ditanami padi yang kini mulai berbuah.

Namun diakuinya ada kendala, karena petani bisa mengalami gagal panen akibat serangan hama burung pipit. Kawanan burung ini mengincar tanaman padi yang mulai tumbuh keluar dari bulirnya.

BACA JUGA: 3 Kemungkinan Penyebab Fenomena Burung Pipit Mati

“Itu bisa mencapai puluhan ribu peluru yang menyerang. Kalau dibiarkan, petani tidak akan panen,” ujarnya, Rabu (11/1/2023).

Husein mengungkapkan, petani memasang jaring di atas tanaman padi di lahan pertaniannya untuk menangkal serangan. Pemasangan ini sebagai upaya pencegahan hama burung gereja memakan bulir padi yang mulai tumbuh.

“Jadi semua petani menggantungkan jala. Tujuannya sebagai pembatas agar burung-burung ini tidak memakan bulir padi yang ada di sana,” ujarnya.

Menurutnya, cara ini sangat efektif karena memungkinkan serangan potensial dapat ditekan. Husein juga berharap tanaman padi bisa tumbuh subur sehingga panen bisa maksimal juga.

“Hama lain bisa dikendalikan karena ancaman wereng, bekicot, dan kantong plastik relatif terkendali,” ujarnya.

Wahyono, seorang petani di Desa Bejiharjo mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, padi yang ditanam bisa tumbuh subur karena perawatan yang rutin.

BACA JUGA: Desember, Petani Kulonprogo Diimbau Tanam Padi

“Yang menjadi ancaman sekarang adalah serangan burung pipit. Antisipasi ini dengan memasang jaring di atas sawah untuk melindungi dari serangan, ”katanya.

Menurutnya, saat padi berbuah, sudah menjadi kebiasaan memasang jaring pengaman. “Ya kalau tidak dipasang jaring, bulir padi di sana bisa dimakan burung-burung ini,” ujarnya.

Ditambahkannya, para petani di kawasan Gua Pindul bisa panen tiga kali dalam setahun. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan mata air di daerah tersebut sehingga menjadi lahan pertanian pada musim kemarau.

“Sekarang musim tanam pertama. Semoga hasilnya bisa maksimal,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button