Separuh Jembatan Wunut di Bantul hilang akibat hujan deras - WisataHits
Yogyakarta

Separuh Jembatan Wunut di Bantul hilang akibat hujan deras

Harianjogja.com, BANTUL— Hujan deras pada minggu pertama Oktober menyebabkan satu-satunya jembatan di Padukuhan Wunut, Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul ambruk. Sekarang jembatan hanya memungkinkan setengah untuk dilintasi.

Sub pengelola Desa Wisata Srikeminut Padukuhan Wunut, Sriharjo, Imogiri, Alip mengatakan, akibat hujan deras, saluran air meluap dan derasnya aliran Sungai Oya menghanyutkan konstruksi bangunan yang sedang dibangun di bawah Jembatan Wunut.

“Menjembatani [di Wunut] hampir putus oleh terjangan Sungai Oya. Itu adalah jembatan yang runtuh. Jadi ya, hanya setengah yang bisa dilewati. Kami juga punya memberi Tanda. Kami menutupinya dengan terpal. Terus berkembang [di bawah jembatan] Ya selesai. Astaga. ruang bawah tanah [jembatan] Itu belum dilemparkan, jadi sudah selesai. bis [beton] Semua 24 benih dimusnahkan,” kata Alip saat dihubungi, Senin (10/3/2022).

DIDUKUNG:

Pada pembukaan IKM di Umbulharjo, Dinas Perinkopukm Jogja berharap IKM naik peringkat

Ia juga mengatakan lima hektare lahan untuk tanaman cabai di Wunut terendam air. “Walaupun ada yang mau dipanen,” lanjutnya.

Kepala Desa Sriharjo Titik Istiwayatun Khasanah mengatakan, banjir akibat hujan deras juga menyebabkan kandang kelompok Andini Mulyo Demen Padukuhan Jati, Sriharjo, terendam air.

“[Itu terjadi karena] Saluran irigasi tidak mampu menyerap luapan air hujan dari utara. Sekitar 10 kandang terendam banjir. Sapi dievakuasi. Sekarang alhamdulillah mandala [aman terkendali]kata Titik.

BACA JUGA: Pekan III Oktober Masuk Musim Hujan, BPBD DIY: Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Titik mengatakan kelompok pastoral di Padukuhan Jati sangat membutuhkan bantuan. “Kami membutuhkan perbaikan gorong-gorong di dekat area bendungan dan perbaikan gorong-gorong yang mengarah ke Sungai Celeng. Posisi gorong-gorong melintasi jalan kabupaten; jalan yang menghubungkan kabupaten Karangtengah dan Sriharjo,” lanjutnya.

Ia menegaskan jika tidak segera diperbaiki, air yang meluap bisa sampai ke kandang dan membanjiri persawahan di sekitarnya. “Implikasinya bagi keamanan ternak dan tanaman sudah jelas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantul Gunawan Budi Santoso mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan logistik bagi warga yang bekerja sebagai bakti sosial pascabencana.

“Wunut, ada longsor. Kemudian desa perlindungan sipil kami di Kebun Agung mendistribusikan logistik di sana. Jadi itu bukan pokok per orang. Tapi logistiknya untuk warga yang bekerja di penanggulangan bencana,” kata Gunawan.

Lebih lanjut dia mengatakan, distribusi logistik tidak berhenti di Padukuhan Wunut, tetapi juga di Wukirsari dan Srimulyo.

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button