Tiket MONT BURANGRANG dan 4 jalur pendakian - WisataHits
wisatahits

Tiket MONT BURANGRANG dan 4 jalur pendakian

Harga Tiket Masuk Gunung Burangrang : Rp 15.000 Jam Operasional : 24 jam No Telp : -Alamat : Pasanggrahan, Bojong, Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia, –

Gunung Burangrang adalah sebuah gunung di utara kota bandung. Gunung yang berbatasan dengan Tangkuban Parahu ini terletak di perbatasan antara Bandung Barat dan Purwakarta. Pesona alam Burangrang sering diabaikan oleh para pendaki. Memang, panorama menawan Situ Lembang langsung terlihat dari puncaknya.

Harga tiket masuk Gunung Burangrang

Setiap base camp memiliki harga tiket SIMAKSI yang berbeda-beda. Tapi kisarannya tidak lebih dari 15.000 rupee. Angka tersebut belum termasuk biaya parkir kendaraan. Sedangkan untuk jalur komando tidak dipungut biaya, namun pendaki harus mendapat izin dari TNI untuk melintasinya.

Tiket masuk
Lihat Tiket Rp 15.000

Baca: Tiket Masuk dan Kegiatan Curug Layung Bandung Barat

Jam buka

Pendakian bisa dilakukan setiap hari. Gunung ini terbuka untuk umum selama 24 jam. Pendaki bisa berkemah di kaki gunung atau di puncaknya.

Jam operasional
Setiap hari 24 jam

Gunung Burangrang

Pemandangan siluet Gunung Tangkuban Perahu dari Gunung BurangrangPemandangan siluet Gunung Tangkuban Perahu dari Gunung Burangrang

Gunung Burangrang adalah gunung yang berada di perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dan Purwakarta. Gunung ini masih satu rangkaian dengan sisa letusan Gunung Sunda Purba. Lokasinya persis di bagian barat Tangkuban Parahu. Ketinggian maksimum mencapai 2050 m.

Sebagai destinasi pendakian, gunung ini seringkali bukan pilihan yang terlalu sering. Padahal gunung ini merupakan salah satu yang terdekat dan mudah diakses dari kota Bandung. Apalagi aksesnya juga tidak sulit dari Purwakarta. Jalur pendakian juga tersedia dari beberapa lokasi.

Mungkin karena medan pendakian yang cukup sulit. Penuh tanjakan terjal, berkabut, ditambah dengan jurang terjal. Tapi pemandangan dari atas itu sendiri benar-benar tidak salah lagi. Panorama Situ Lembang dan Purwakarta akan menyambut Anda saat tiba di puncak. Berikut beberapa jalur pendakian yang mungkin bisa menjadi pilihan.

Baca Juga: 15 Destinasi Wisata Gunung di Jawa Barat

Jalur Pangheotan

Trekking di hutan lebat dan heterogen di Gunung BurangrangMenembus hutan dengan vegetasi beragam – Foto: Google Maps/Aka Rifqul Maula

Perjalanan melalui Pangheotan dimulai dari base camp kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Purwakarta. Rute ini tidak terlalu populer karena memakan waktu lama untuk menempuh perjalanan. Jalan yang landai menjadi salah satu penyebabnya.

Waktu pendakian dari jalur ini bisa mencapai 5 jam. Sangat berbeda dengan rute lain yang rata-rata hanya memakan waktu 3 jam. Memang, jalur Pangheotan harus melintasi beberapa punggung gunung. Jika Anda menyukai pendakian yang santai dan ringan, Anda dapat mencoba jalur Pangheotan.

Matahari terbit

Lintasan Motocross di Lintasan Sun Climb Gunung BurangrangSelain menjadi base camp trekking, Bukit Mentari juga menjadi arena sepeda motor dan sepeda lintas alam – Foto: Google Maps/Ari Arabi

Rising Mentari adalah jalur yang popularitasnya mulai menyaingi Legok Haji. Base camp awal berada di desa Pasirlangu, kecamatan Cisarua. Bentuknya hanya toko sederhana di ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut.

Siapkan kekuatan kaki karena awal pendakian sudah landai. Kemiringannya cukup melelahkan. Jalur, yang juga digunakan untuk sepeda motor trail dan sepeda, dimulai di hutan pinus yang sejuk.

Setelah melewati hutan pinus, pendaki harus melewati lereng yang dipenuhi semak belukar tinggi. Rerumputan bisa membuat kaki gatal dan cukup mengganggu jika Anda memakai celana pendek. Setelah sekitar 45 menit, para pendaki akan sampai di pos 2.

Dari pos 2 hingga pos 3 medannya berbelok sedikit landai dan memasuki hutan yang heterogen. Berbeda dengan pendakian dari pos 3 ke pos 4 yang penuh dengan tanjakan yang licin dan curam. Namun, jalur ini cukup minim akar pohon dibandingkan jalur lainnya.

haji legok

Jalur menanjak yang mantapJalur pendakian Burangrang tidak direkomendasikan untuk pemula karena memiliki banyak tanjakan yang curam dan berat – Foto; Google Maps/Efan Anugrah

Rute yang paling disukai dan paling sulit adalah Legok Haji. Basecamp Legok Haji lebih tertata dan jelas. Fasilitas parkir, warung makan, area camping dan toilet ada di sini.

Jalur dimulai melalui hutan pinus yang landai menuju pos 1. Pos-pos di jalur ini memiliki shelter dan bangku untuk beristirahat, termasuk pos ini. Pos 1 juga merupakan persimpangan untuk menuju Curug Cipalasari.

Tantangan dimulai dengan menuju pos 2 saat para pendaki mulai memasuki hutan. Jalur yang penuh dengan akar berpadu dengan kemiringan yang curam. Tanjakan semakin terjal hingga mencapai puncak. Ada titik-titik tertentu di mana Anda membutuhkan tali anyaman untuk melintasinya.

Alternatif untuk Pos Komando

Menggunakan tali untuk naik ke atasJalur berbatu dengan kemiringan ekstrem ditemukan di baris pos komando – Foto; Google Maps/susan marcheviola

Rute selanjutnya adalah Posko yang dikenal dengan Rute Latihan Kopassus. Namun, waktu pembukaan tentatif mengikuti jadwal pelatihan militer. Pendaki juga harus mendapatkan izin untuk lewat di sini. Sebagai alternatif, ada entri lain yang bisa dicoba.

Rute alternatif ini dimulai dengan medan yang landai. Diteduhi, kawasan hutan tak bertuan akan terus mengiringi hingga pos 1. Sebenarnya tidak ada pos resmi di sini, namun ada beberapa lahan datar yang bisa disebut pos.

Setelah stasiun 1, perjalanan masih cukup landai. Pendaki bisa melihat panorama Situ Lembang dari kejauhan. Medan jalan secara bertahap akan naik ke pos 2. Banyak akar pohon mengganggu kemiringan jalan yang curam.

Stasiun 2 adalah titik peristirahatan terakhir. Untuk sampai ke puncak, pendaki harus melewati tepian tebing. Anda harus sangat berhati-hati dan waspada di bagian ini. Sebelum mencapai puncak, pendaki masih harus mendaki lereng berbatu 90 derajat.

Legenda Gunung Burangrang

Berpose dengan pantat Situ LembangMenikmati panorama jejak letusan Sunda purba dari puncak Gunung Burangrang – Foto: Google Maps/Yusup Saeful Anwar

Selingan singkat tentang legenda yang terkait dengan gunung ini. Konon, pembentukan gunung ini masih terkait dengan legenda Sangkuriang. Legenda populer tentang Gunung Tangkuban Parahu tidak lain adalah tetangga Burangrang.

Sangkuriang dilaporkan membalikkan perahu kayunya. Perahu itu kemudian menjadi Tangkuban Parahu, cerita yang akrab. Sedangkan batang pohon yang menjadi material dibuang ke Gunung Bukit Tunggul di Lembang. Saat dahan pohon berubah menjadi Gunung Burangrang.

Fasilitas Gunung Burangrang

Setiap base camp memiliki kelengkapan fasilitas yang berbeda-beda. Fasilitas terlengkap ada di jalan via Legok Haji. Terdapat area parkir, toilet, mushola, warung makan dan area camping. Pengunjung juga dapat meninggalkan helm mereka di sana.

Lokasi Gunung Burangrang

Gunung Burangrang terletak di perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dan Purwakarta. Pintu masuk pendakian terbagi antara Kecamatan Cisarua, Bandung Barat, dan Kecamatan Cikalong Wetan, Purwakarta.

Source: travelspromo.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button