Terjadi Miss Komunikasi, Edi: Pasar Wisata Pangalengan tutup 31 Oktober 2022 - WisataHits
Jawa Barat

Terjadi Miss Komunikasi, Edi: Pasar Wisata Pangalengan tutup 31 Oktober 2022

WILAYAH. PITA || Bedanews.com – Merujuk pada audiensi Lembaga Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) tentang pengembangan pasar pariwisata Pangalengan yang disebut-sebut merugikan pedagang, Edi Tardiana mewakili Ketua Komisi B Praniko mengatakan, ada adalah kesalahpahaman karena kesalahan komunikasi.

Pengelola Pasar Wista Pangalengan, tambah anggota Fraksi PAN, melalui BumDes di desa, bukan pemerintah Kabupaten Bandung. Namun pada dasarnya pembangunan dapat segera diselesaikan, yang telah disepakati oleh pihak pembina untuk dilaksanakan pada 31 Oktober 2022.

Edi berpesan kepada hadirin agar pembangunan yang dilakukan dapat berdampak positif dan harus berwawasan masyarakat, dengan mengutamakan masyarakat sekitar untuk meningkatkan perekonomiannya.

“Sebelumnya dapat informasi yang dibangun 1.027 kios, tetapi diperluas menjadi 1.096 kios. Yang jelas ini pemekaran negara, akan sedikit mengurangi ruang kios,” ujarnya usai menerima audiensi, Kamis, 21 Juli 2022.

Edi mengakui juga ada perubahan soal harga, yang tadinya harga per meter Rp 10 juta atau Rp 11 juta, sekarang Rp 20 juta menjadi Rp 22 juta, dan harganya sudah naik. meningkat masyarakat tidak diberitahu, yang menyebabkan kesalahpahaman. Termasuk di sekitar Pasar Tumpah atau Pasar Dengdek.

Harapan lainnya, kata dia, antara pedagang, pengembang dan pengelola dapat menjalin komunikasi yang harmonis. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Namun yang perlu diperhatikan semua pihak adalah nasib para pedagang ke depan.

Untuk pedagang eksisting, ia menerima data hingga 836 orang, selebihnya pedagang kaki lima (PKL), jadi ada 1036 pedagang. Selain masalah tersebut, Edi berharap tidak ada tebasan selektif yang merugikan komunitas perdagangan. Juga, vendor adalah penduduk setempat ke daerah tersebut.

“Tolong perhatikan baik-baik kondisinya. Tempatkan mereka sesuai kebutuhan, jangan sampai mereka menderita karena ada sikap diskriminatif dengan tidak membiarkan mereka bertindak lagi,” kata Edi.

Apa yang disampaikan Ketua LAKRI, Amar Suhendar, yang menurut Edi ingin menengahi komunitas perdagangan melalui audiensi langsung Komisi B, merupakan tindakan yang baik. Jadi semua orang bisa tahu apa masalahnya.

“Dari hasil audiensi, kami telah mendengar kesediaan pengembang untuk menyelesaikan pembangunan Pasar Wisata Pangalengan pada 31 Oktober 2022. Semoga dengan adanya kesepakatan ini dapat membantu perekonomian masyarakat dan meningkatkan potensi daerah yang terkait dengan PAD Desa karena pengelolaannya akan diambil alih oleh BumDes,” pungkas Edi.***

Source: bedanews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button