Tempat wisata di jogja masih buka saat libur akhir tahun, Pemkot : Pengunjung terbatas - WisataHits
Yogyakarta

Tempat wisata di jogja masih buka saat libur akhir tahun, Pemkot : Pengunjung terbatas

Harianjogja.com, JOGJA – Pemerintah Kota Yogyakarta sedang membahas kebijakan yang akan diterapkan selama musim liburan akhir tahun mengingat situasi pandemi Covid-19 yang semakin meningkat.

Tempat wisata dan kawasan Malioboro dipastikan akan tetap buka, namun dengan penegakan disiplin yang ketat mengingat daya tarik tempat tersebut yang kerap ramai saat hari libur.

Sekretaris Daerah Kota Jogja Aman Yuriadijaya mengatakan, akhir-akhir ini terjadi peningkatan penyakit Covid-19, meski masih terkendali.

Menurut dia, peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 belum mengindikasikan perlunya kebijakan penutupan kawasan wisata, khususnya Malioboro, hingga akhir tahun.

“Sementara ada peningkatan Covid-19, posisi kita masih di lembah, bahasanya. Ada peningkatan, tapi masih di lembah, bukan di lereng. Bahkan ada peningkatan jumlah jadi mudah-mudahan masih terkendali tapi kami tetap berharap masyarakat tetap menjunjung tinggi proses meski dalam skala minimal seperti mis. B.masker, agar potensi penyebaran Covid-19 dapat diantisipasi,” ujarnya, Kamis (10/11/2022).

BACA JUGA: Mengapa 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan

Data laporan mingguan perkembangan Covid-19 di Kota Jogja dari Dinas Kesehatan setempat hingga Minggu ke-44 Tahun 2022, tepatnya Sabtu (11/5/2022) jumlah kasus baru di minggu ke-44 adalah 210 dengan 127 kasus sembuh.

Sementara angka kesembuhan kumulatif adalah 96,02%, lebih rendah dari pada 43 minggu. Dengan itu, ada 245 kasus aktif hingga Sabtu, kondisi ini meningkat 77 kasus dibandingkan kasus aktif pada pekan ke-43.

Aman menambahkan, pihaknya saat ini sedang membahas langkah paling efektif untuk menyambut musim liburan akhir tahun.

Diharapkan tempat wisata yang nantinya dikunjungi wisatawan tetap memantau penegakan prosedur bagi pengunjung agar angka Covid-19 tetap terkendali.

“Kita bicara cara yang paling efektif, yaitu memastikan proses pelayanan kesehatan tetap terjaga dengan keadaan Malioboro atau hub pariwisata lainnya,” jelasnya.

Dipastikan juga tidak ada tempat wisata atau kawasan Malioboro yang ditutup selama libur akhir tahun. Hanya tinggal mengontrol jumlah pengunjung dan memantau proses penegakannya agar pengendalian kasus Covid-19 dapat dilakukan secara maksimal dengan pendekatan yang manusiawi.

“Saya tidak berpikir itu akan ditutup, tetapi kami akan memprioritaskan kontrol yang lebih baik.” Mudah-mudahan jika masyarakat tetap disiplin dalam melakukan hal ini, meski jumlahnya bertambah, semoga tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujarnya.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo menjelaskan, peningkatan jumlah kasus Covid-19 belakangan ini tidak mempengaruhi jumlah reservasi wisatawan yang akan berkunjung ke Jogja.

Sejauh ini juga belum ada pembatalan kunjungan dan ada harapan pandemi bisa terkendali sebelum akhir musim liburan.

“Tidak ada dampak reservasi dengan peningkatan Covid-19, masih berlangsung. Belum ada yang dilakukan Menggugurkan dan saya harap tidak ada. Kami tetap menghimbau kepada teman-teman yang ke Jogja untuk tetap patuh pada Prokes,” ujarnya.

BACA JUGA: Pelatihan Internasional Ditutup, Peserta dari Afganistan Enggan Pulang

Dedi mengatakan, tren pemesanan hotel selama liburan akhir tahun sudah mencapai 80%, dengan rincian 75% di hotel berbintang dan 80% di hotel non-bintang. Karena itu, pihaknya mengadopsi rata-rata 80%.

Reservasi hotel masih didominasi di wilayah tengah Jogja, disusul wilayah utara, selatan dan barat dan timur. “Ini fenomena baru barat kalah dengan timur. Sekarang reservasi ke barat padahal yang tengah normal dan utara. Apa pergeseran paradigma sekarang, kenapa memilih sektor barat karena memang begitu adanya bandara, ” dia berkata.

Ia berharap pengendalian Covid-19 bisa maksimal hingga akhir tahun, sehingga pariwisata tetap berjalan, meski Covid-19 belum sepenuhnya hilang.

“Kami tidak mau melompat lagi karena efek dominonya besar. Dan kami optimis jika kasus Covid-19 naik, itu normal bagi para pemangku kepentingan pariwisata, tetapi jangan meremehkannya. Ya, dua tahun terakhir menjadi pengalaman yang berharga,” pungkasnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button