Taman Nasional Jatinangor Sumedang mengutamakan warga sekitar - WisataHits
Jawa Barat

Taman Nasional Jatinangor Sumedang mengutamakan warga sekitar

INISUMEDANG.COM – Sejumlah Kepala Desa di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang berharap Taman Nasional Jatinangor atau Taman Rekreasi Wisata di Desa Cileles atau sebelah timur BGG Hotel and Resort mengutamakan warga kecamatan Jatinangor. Sebab hingga kini warga Jatinangor kerap menjadi penonton di daerahnya sendiri.

Selain itu, di tengah tekanan ekonomi dan meningkatnya jumlah pengangguran, dibutuhkan lapangan kerja. Akhirnya, ada informasi penerimaan tempat gratis untuk pekerja berusia 19-28 tahun di Taman Nasional Jatinangor.

“Menanggapi kekosongan di Taman Nasional Jatinangor Sumedang yang terletak di Desa Cileles, Kecamatan Jatinangor. Intinya, kami ingin memprioritaskan pekerja dari daerah terdekat. Secara khusus, Desa Cileles dan Cibeusi umumnya merupakan warga Kecamatan Jatinangor,” kata Kepala Desa Cibeusi H. Jajang kepada wartawan, Selasa (20/9/2022).

Menurut Jajang yang mewakili kepala desa di Jatinangor, jangan sampai informasi lowongan menyebar, tapi menjadi pekerja dari luar Jatinangor. Bukan tidak mungkin, namun jika memungkinkan, pengelola Taman Nasional Jatinangor mengutamakan warga Kecamatan Jatinangor.

Keterlibatan dengan pengelola Taman Nasional Jatinangor Sumedang

“Kami para kepala desa telah sepakat untuk membuat komitmen dengan pengelola dan pemerintah kecamatan untuk memprioritaskan warga kecamatan Jatinangor dalam hal pekerjaan,” kata Jajang, digaungkan oleh kepala desa Jatiroke Ulan Ruslan. dan Kepala Desa Jatimukti, Roni Hermawan.

Menurut kepala desa, lamaran pekerjaan akan diterima mulai 20 hingga 25 September 2022, sesuai dengan surat edaran yang dikirim oleh administrator ke desa. Sementara itu, sosialisasi di masyarakat belum sepenuhnya mencapai tingkat RT RW. Selain brosur, manajemen juga menyebarkan iklan melalui media sosial.

“Kami butuh informasi berapa kuota yang ada untuk warga tiap desa. Jangan sampai pelamar membludak selama jumlah pegawainya sedikit. Jadi kita bisa sosialisasikan dulu ke masyarakat,” ujarnya.

Yang terjadi, kata Jajang, pendaftar sudah mengantri, bahkan dari berbagai daerah di Sumedang dan Bandung. Artinya warga lokal yang masuk cenderung memiliki peluang yang lebih sedikit karena akan dibatasi oleh pelamar dari luar.

“Kemudian kami meminta kepastian agar para pekerja memeriksa kartu identitas dan kartu keluarga mereka, mereka harus menjadi warga Jatinangor terlebih dahulu. Bukan menolak menerima warga di luar Jatinangor, tapi untuk skala prioritas dan untuk pengembangan lebih lanjut dari taman nasional itu sendiri,” ujarnya.

Sejak awal, kata kepala desa, selama izin utama diperoleh, kepala desa dan warga setempat tidak pernah ikut campur atau menggagalkan proyek tersebut. Kepala desa tidak pernah menghalangi tetapi mendukung setiap pembangunan di Kabupaten Jatinangor dan Sumedang.

“Pada dasarnya kami mendukung setiap pembangunan, tapi tolong prioritaskan warga sekitar, selain menyerap tenaga kerja, kami juga menjaga situasi keamanan lingkungan,” ujarnya.

Source: inisumedang.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button