Sujatno dan Kang Woto belum lazim seperti di Rencana Pembangunan Hutan Bambu - WisataHits
Yogyakarta

Sujatno dan Kang Woto belum lazim seperti di Rencana Pembangunan Hutan Bambu

MAGATAN, Jawa Pos Radar Madiun – Rencana Pemkab Magetan membangun Wisata Hutan Bambu (Edutourism/EHB) sudah digarisbawahi oleh Perda. “Perlu kajian mendalam untuk menetapkan destinasi wisata berbasis alam ini,” kata Ketua DPRD Magetan Sujatno, Selasa (21/11).

Banyak hal di balik rencana pembangunan EHB yang diingat oleh pengurus. Misalnya terkait dengan kebutuhan anggaran. Sujatno mengumumkan, pemkab telah mengucurkan dana Rp 15 miliar untuk mewujudkan hal tersebut.

Ia khawatir, besaran dana yang disetorkan nantinya tidak sebanding dengan pendapatan daerah. Kalaupun sebanding, tidak dalam waktu dekat. “Terkait APBD untuk (EHB) ini, kami akan awasi mereka pada rapat kebanggan (otoritas anggaran) dengan TAPD (tim anggaran pemerintah daerah),” kata Sujanto.

Bupati Suprawoto langsung menanggapi sorotan Dewan Presiden. Kang Woto, Salam Bupati. mengatakan pembangunan EMS masih dalam tahap perencanaan.

“Terkait kajian, pemerintah bekerjasama dengan UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta. Elaborasi yang bagus rencana utama dan penilaian dampak lingkungan,” kata Kang Woto.

Rencana EHB telah bekerja untuk waktu yang lama. Termasuk penetapan calon petak EHB di Desa Tinap, Sukomoro dengan luas 19 hektar. Selain itu, tujuan dan tugas, fungsi dan efek SFIVET di berbagai bidang tidak ketinggalan seperti yang telah dibahas sebelumnya. ”Pembiayaan akan melibatkan investor. Sedangkan APBD hanya untuk infrastruktur dasar saja,” kata bupati. (hyo/ruang)

MAGATAN, Jawa Pos Radar Madiun – Rencana Pemkab Magetan membangun Wisata Hutan Bambu (Edutourism/EHB) sudah digarisbawahi oleh Perda. “Perlu kajian mendalam untuk menetapkan destinasi wisata berbasis alam ini,” kata Ketua DPRD Magetan Sujatno, Selasa (21/11).

Banyak hal di balik rencana pembangunan EHB yang diingat oleh pengurus. Misalnya terkait dengan kebutuhan anggaran. Sujatno mengumumkan, pemkab telah mengucurkan dana Rp 15 miliar untuk mewujudkan hal tersebut.

Ia khawatir, besaran dana yang disetorkan nantinya tidak sebanding dengan pendapatan daerah. Kalaupun sebanding, tidak dalam waktu dekat. “Terkait APBD untuk (EHB) ini, kami akan awasi mereka pada rapat kebanggan (otoritas anggaran) dengan TAPD (tim anggaran pemerintah daerah),” kata Sujanto.

Bupati Suprawoto langsung menanggapi sorotan Dewan Presiden. Kang Woto, Salam Bupati. mengatakan pembangunan EMS masih dalam tahap perencanaan.

“Terkait kajian, pemerintah bekerjasama dengan UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta. Elaborasi yang bagus rencana utama dan penilaian dampak lingkungan,” kata Kang Woto.

Rencana EHB telah bekerja untuk waktu yang lama. Termasuk penetapan calon petak EHB di Desa Tinap, Sukomoro dengan luas 19 hektar. Selain itu, tujuan dan tugas, fungsi dan efek SFIVET di berbagai bidang tidak ketinggalan seperti yang telah dibahas sebelumnya. ”Pembiayaan akan melibatkan investor. Sedangkan APBD hanya untuk infrastruktur dasar saja,” kata bupati. (hyo/ruang)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button