Sinergi desa wisata dan UMKM dalam pengembangan potensi daerah - WisataHits
Yogyakarta

Sinergi desa wisata dan UMKM dalam pengembangan potensi daerah

Sinergi desa wisata dan UMKM dalam pengembangan potensi daerah

tanpa judul

Krjogja.com – Desa wisata memiliki peran penting sebagai salah satu penggerak perekonomian daerah (Wiweka et al., 2021). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan desa wisata dan ekonomi masyarakat akan bertemu dalam satu payung bernama pariwisata.

Banyaknya diskusi dan kegiatan yang melibatkan pemerintah, perguruan tinggi, swasta, pengelola pariwisata dan pelaku ekonomi semakin memperkuat potensi tersebut. Perkembangan pariwisata saat ini menjadi magnet bagi munculnya berbagai potensi industri penunjang pariwisata. Melihat situasi tersebut, tidak ada salahnya para pelaku usaha pariwisata dan usaha (UMKM) lebih mendapat perhatian, termasuk sektor industri kreatif (Sulistyo, 2020). Berbagai kebijakan telah disusun untuk mengangkat kedua sektor tersebut agar lebih berkembang dan siap menghadapi perubahan yang berbeda, terutama pasca pandemi.

Desa wisata merupakan salah satu sektor pariwisata yang semakin menunjukkan eksistensinya. Desa wisata dimaknai sebagai bentuk hubungan antara atraksi, akomodasi dan sajian lainnya dalam suatu sistem kehidupan masyarakat yang terus terjaga (D. Muhammad et al., 2020). Perkembangan desa wisata semakin kompetitif, terlihat dari berbagai potensi yang dimiliki untuk menarik wisatawan (Aly et al., 2021; H. Demolinggo et al., 2020). Kegiatan positif ini membuka peluang bagi para pelaku UMKM untuk bersinergi mewujudkan ekonomi pariwisata yang berkelanjutan. Kedua sektor tersebut, baik desa wisata maupun UMKM, harus dapat memiliki daya tarik, pendukung, atau manfaat tersendiri.

Data yang dirilis Dinas Koperasi dan UKM DIY pada akhir tahun 2022 berkisar lebih dari 300.000 pelaku usaha di sektor DIY dan terbagi dalam beberapa kelas, baik mikro, kecil, menengah maupun besar (SiBakul Jogja, tidak bertanggal). Melihat data tersebut, berbagai potensi perlu dipertahankan agar menjadi salah satu sektor yang dapat bertahan dan bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.

Kreativitas dan inovasi pengelola desa wisata dan pelaku usaha harus dimiliki dan terus dikembangkan. Menyikapi hal tersebut, pemerintah, swasta, perguruan tinggi dan pihak lainnya berusaha memberikan bantuan secara intensif. Berbagai program terus dilaksanakan, seperti Seperti kegiatan pelatihan, pendampingan hukum untuk berbagai karya seperti “Si Bakul”, dan layanan pengiriman gratis bagi para pelaku UMKM untuk menciptakan pengelolaan yang berkelanjutan.

Berbagai langkah tersebut dilakukan sebagai langkah penguatan sektor pariwisata dan UMKM. Di sisi lain, pelaku pariwisata dan UMKM tidak hanya diam sebagai obyek, tetapi juga harus mampu mengambil dan menjalankan peran sesuai kapasitasnya (Pakpahan, 2020). Berbagai program yang dipertahankan harus memperkuat posisi daya tarik wisata dan produk yang diproduksi.

Desa wisata perlu berbenah, demikian pula para pelaku ekonomi yang terus menghasilkan produk berkualitas. Sebagai potensi baru dalam pariwisata, desa wisata memiliki peran strategis sebagai jalur distribusi produk. Salah satu program promosi pemerintah yaitu One Village One Product (OVOP) menjadi bukti keseriusannya. Tidak hanya fokus pada program, tetapi juga menonjolkan berbagai potensi daerah. Menarik untuk melihat bagaimana semua desa wisata saling meningkatkan daya tarik (Li et al., 2021). Bundling peringkat desa wisata perlu diperhatikan oleh pengelola.

Merujuk pada (Muhammad et al., 2020), tipe desa wisata dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu vakum, pionir, tumbuh, berkembang dan swasembada. Setiap tipe desa wisata yang ada didasarkan pada skema evaluasi berbagai indikator seperti: 1) sumber daya manusia, kelembagaan dan peraturan; 2) kemitraan; 3) perlindungan lingkungan; 4) partisipasi masyarakat; 5) objek wisata; 6) aksesibilitas; 7) fasilitas penunjang; 8) periklanan dan pemasaran; 9) kinerja desa wisata; dan 10) mitigasi penanggulangan bencana.

Sebagai sektor yang penting dan strategis, tidak ada salahnya memiliki harapan yang tinggi. Kerja sama dalam pelaksanaan berbagai program ini harus menjadi prioritas utama. Pengelolaan desa wisata yang baik akan memberikan dampak yang luar biasa bagi penguatan ekonomi masyarakat.

Meningkatnya kepedulian untuk menghasilkan sesuatu yang menarik merupakan keunggulan tersendiri yang dipilih oleh wisatawan. Berfokus pada kebutuhan wisatawan dan konsumen, hal ini harus menjadi tujuan utama dalam mengelola pariwisata dan UMKM dan bukan sekedar mengejar keuntungan finansial.

Agung Sulistyo (Pengajar Mata Kuliah Manajemen Pemasaran STIPRAM Yogyalarta dan Mahasiswa Program Doktor Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button