Sebelum jambore, Desa Wisata Kabupaten Bogor lebih mandiri dan kokoh - WisataHits
Jawa Barat

Sebelum jambore, Desa Wisata Kabupaten Bogor lebih mandiri dan kokoh

Ketua Umum Himpunan Desa Wisata, Deni Amaruloh. (Prayoga | Pakar)

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor tetap berkomitmen memajukan sektor pariwisata. Salah satunya adalah peningkatan jumlah desa liburan melalui program inisiatif progresif.

Saat ini desa wisata menjadi trend wisata alternatif dengan mengusung konsep interaksi antara alam, budaya dan masyarakat lokal.

Ketua Himpunan Desa Wisata Kabupaten Bogor Denni Amarullah mengatakan pada program Talk From Bogor di Radio Tegar Faith bahwa desa-desa wisata di Kabupaten Bogor saat ini semakin berkembang, semakin mandiri dan tangguh meski terkena dampak pandemi. Pada tahun 2019 terdapat 25 desa wisata, kemudian meningkat menjadi 35 desa pada tahun 2020, 40 desa pada tahun 2021 dan 41 desa wisata pada tahun 2022.

“Pembangunan desa wisata terus berlanjut, di Kabupaten Bogor terbagi menjadi 6 wilayah. Dari selatan yaitu Tugu Selatan sampai Ciawi. Ciawi terbagi dua bagian selatan, sampai berbatasan dengan Sukabumi. Selanjutnya dibagi lagi menjadi barat. , yaitu dari Tamansari ke Pamijahan. Dari Pamijahan Barat dua yaitu Kecamatan Ciampea, Kabupaten Nanggung, hingga Sukajaya. Di wilayah utara terdapat desa wisata Iwul dan Jampang, sebenarnya untuk wilayah utara masih terbatas. Untuk wilayah timur masih terbatas. terbagi menjadi Desa Wisata Pasir Mukti, Tari Kolot, Linggar Mukti dan Bojong Kulur, sehingga ada beberapa desa wisata yang saat ini dalam proses pembangunan namun sempat tertunda akibat pandemi Covid-19,” jelasnya.

Ia melanjutkan, Kabupaten Bogor memiliki 416 desa, 17 kecamatan. Untuk desa wisata, Kabupaten Bogor diprogramkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor sejak tahun 2009. Seiring berjalannya waktu, dari tahun 2012 hingga sekarang, Kabupaten Bogor menjadi trend.

Ia menambahkan, administrasi desa wisata Kabupaten Bogor bersifat dinamis, terbentuk secara mandiri dari pemerintah kota kemudian didampingi dan dilatih oleh Disbudpar Kabupaten Bogor.

“Kami sudah dilatih oleh Disbudpar Kabupaten Bogor sejak 2009, diberkahi konsep desa wisata, bagaimana mengelola destinasi wisata, bagaimana mengelola SDM di desa. Jadi kalau kita bandingkan dengan beberapa kabupaten yang sebenarnya banyak yang sudah mendirikan desa wisata, harus ada promosi dulu. Tapi untuk Kabupaten Bogor, membangun secara mandiri. Begitulah cara orang membangun desa mereka menjadi seperti sekarang ini. Kalau dibangun sendiri-sendiri, desa wisata itu akan dijaga semaksimal mungkin,” jelasnya.

Meski demikian, budaya harus dibudayakan di kampung liburan, karena itulah semangat kampung liburan. Desa wisata perlu dibuat dari budayanya masing-masing, sehingga perlu dikemas dengan baik tanpa merusak tatanan adat yang ada.

“8-9 Agustus 2022, desa
Pariwisata di Kabupaten Bogor akan menggelar jambore di Desa Wisata Purwobakti di Kecamatan Pamijahan. Ada teras dengan rujak, produk UMKM dan di salah satu desa ada kerjasama antara Bumdes dengan desa wisata. Saya harap SKPD hadir, lihat kami di bawah ini, para bumdes dan desa wisata sudah berjalan dan turut serta mewujudkan bagian dari pancasila, inisiatif untuk maju,” jelasnya.

Di akhir dialog, Denni mengajak wisatawan dan masyarakat untuk datang dan berwisata ke desa-desa wisata di Kabupaten Bogor karena akan mendapatkan banyak pengalaman istimewa.

Ayo datang ke Desa Wisata Kabupaten Bogor kita akan mendapatkan sensasi wisata yang berbeda dari yang lain, mutiara Kabupaten Bogor ada di desa Kabupaten Bogor. Ayo datang dan coba sensasinya di salah satu Desa Liburan di Bogor olahraga dan pariwisata terasa,” ujarnya. = YA

Source: pakuanraya.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button