Sandi ingin meningkatkan kualitas SDM pariwisata di era “Masyarakat 5.0”. - WisataHits
Jawa Tengah

Sandi ingin meningkatkan kualitas SDM pariwisata di era “Masyarakat 5.0”.

Oleh karena itu, kita harus fokus untuk mempersiapkan orang-orang yang sadar akan perkembangan, memberdayakan bisnis lokal pengguna layanan online dan berusaha untuk meningkatkan peringkat mereka

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno menargetkan peningkatan kualitas pelayanan sumber daya manusia (SDM) sektor pariwisata di Era Masyarakat. 5.0 sehingga setiap wisatawan dapat menikmati kunjungan wisata di berbagai daerah di Indonesia.

“Jadi kita harus fokus menyiapkan orang-orang yang dengan sengaja dengan perkembangan, meningkatkan bisnis lokal dari pengguna jasa on line dan upaya untuk meningkatkan Penilaian-itu,” katanya pada konferensi pers mingguan dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, pihaknya meluncurkan Kampanye Sadar Wisata (KSW) dan Pelatihan Pemasaran dan Pengembangan On line dan peningkatan kualitas layanan di enam Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) untuk mendorong partisipasi masyarakat dan bisnis lokal yang lebih besar di sektor pariwisata.

Keenam destinasi tersebut adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara.

Dalam pelaksanaan program KSW, kader desa wisata diseleksi, dilatih dan ditugaskan untuk membuat proyek untuk rencana pembangunan desa masing-masing. Para peserta juga didukung dalam pelaksanaan rencana pembangunan desa.

“Pelaksanaan Program Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Pemasaran On line dan peningkatan kualitas layanan dilakukan dalam tahapan analisis kebutuhan diklat, perancangan program diklat, pelaksanaan diklat, serta monitoring dan evaluasi,” kata Menparekraf.

Pelaksana Tugas (Plt) Komisaris Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, Frans Teguh menjelaskan, program KSW sebenarnya sudah dilakukan secara rutin.

Namun, dukungan dari Bank Dunia telah mendorong mereka untuk mempersiapkan program kampanye pariwisata yang lebih berkelanjutan yang dipecah menjadi empat fase, yaitu sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan apresiasi.

Fase ini akan dilakukan selama beberapa tahun dari 2022-2023 dalam rangka memperkuat keterkaitan antara ekonomi lokal dan pariwisata.

“Program kampanye sadar wisata akan fokus pada implementasi Sapta Pesona di Era Masyarakat 5.0, pelayanan prima dan disiplin protokol kesehatan (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability/CHSE),” ujarnya.

Direktur Pengembangan Staf Pariwisata Departemen Pariwisata Florida Pardosi menambahkan, kedua program tersebut melibatkan 6.500 orang untuk KSW dan 7.700 pelaku usaha lokal untuk program pelatihan dan pengembangan pemasaran. On line dan meningkatkan kualitas pelayanan.

Sejak Maret 2022, sosialisasi KSW telah dilakukan di 65 desa liburan di wilayah enam destinasi dengan tiga modul yang terdiri dari Sapta Pesona, Excellent Service dan CHSE. Sepanjang program pelatihan ada 14 modul.

“Kami juga berkoordinasi dengan dinas pariwisata setempat agar nantinya bisa kita awasi, khususnya dalam merekrut peserta untuk tahap selanjutnya yaitu pelatihan dan pelaksanaan proyek pembangunan desa,” kata Florida.

Baca Juga : Malaysia, Singapura, dan Thailand Jadi Pasar Utama Pariwisata Indonesia
Baca Juga: Sandi Yakin Indonesia Berpeluang Jadi Hub Industri Halal
Baca Juga: Pejabat IMF Terkesan dengan Perubahan di Jakarta

Wartawan: M. Baqir Idrus Alatas
Penerbit: Biqwanto Situmorang
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: www.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button