Revitalisasi Mangkunegaran Dukung Ekosistem Wisata Joglosemar - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Revitalisasi Mangkunegaran Dukung Ekosistem Wisata Joglosemar – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan KGPAA Mangkunegoro X berdiskusi Senin (28/11/2022) di Pracimasana di Kompleks Candi Mangkunegaran. (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Candi Mangkunegaran terus dikembangkan sebagai pusat wisata warisan budaya Jawa. Setelah revitalisasi, Candi Mangkunegaran juga diharapkan dapat mendukung pengembangan ekosistem pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).

Revitalisasi Candi Mangkunegaran menitikberatkan pada tiga aspek utama yaitu penggalian, konservasi dan pengembangan.

Promosi Angkringan Omah Semar Solo: Tempat nongkrong unik punya menu Wedang Jokowi

Wakil Menteri BUMN (Wamen) II Kartika Wirjoatmodjo bersama sejumlah direksi BUMN meninjau langsung proyek revitalisasi Candi Mangkunegaran, Senin (28/11/2022). Mereka mengelilingi Taman Pracima atau Pracima Tuin yang terletak di sebelah barat daya Candi Mangkunegaran.

Rombongan Kartika Wirjoatmodjo bergabung dengan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro X. Kartika mengaku terkesan dengan desain dan konsep bangunan di Pracima Park. “Ini merupakan bangunan bersejarah sebagai pengingat agar generasi muda tidak melupakan sejarah dan menghilangkan akar budaya bangsa. Candi Mangkunegaran sebagai titik awal menghidupkan kembali situs budaya yang sudah lama terlupakan,” katanya, Senin.

Kartika mengatakan, Candi Mangkunegaran merupakan salah satu tempat wisata sejarah di Solo yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara maupun lokal. Bagian dari revitalisasi Mangkunegaran adalah Taman Pracima atau Pracima Tuin. Nantinya, taman yang dikelilingi bangunan dengan konsep akulturasi Jawa dan Eropa ini akan difungsikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

Saat ini, Kementerian BUMN sedang mengembangkan kawasan Borobudur sebagai salah satu pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Prioritas (DPSP) melalui BUMN Tourism and Support Holding, PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) atau Injourney. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan ekosistem pariwisata di Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).

Menjelajahi wisata sejarah di Candi Mangkunegaran, bagian dari rute atau rute wisata di rute tersebut warisan Joglomar. “Kebangkitan Candi Mangkunegaran merupakan pionir dalam mendemonstrasikan pemanfaatan ruang dari perspektif budaya. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat saat ini,” kata Direktur Utama Injourney Dony Oskania.

Diharapkan wisatawan dapat meningkatkan lama tinggal dan pengeluaran perjalanan, yang akan berimplikasi pada tumbuhnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah. Selain kawasan Borobudur, destinasi lain yang dikembangkan adalah Pantai Sanur di Bali, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Danau Toba.

Injourney tetap berkomitmen untuk lebih mengembangkan destinasi wisata Tanah Air, khususnya di kawasan Joglosemar. Jumlah wisatawan domestik di Jawa Tengah mencapai 26 juta orang pada periode Januari-Agustus.

“Kinerja ini melampaui target 11 juta orang pada 2022. Namun, masih di bawah jumlah pengunjung domestik sebelum pandemi yang sekitar 49 juta orang,” ujarnya.

Sementara itu, KGPAA Mangkunegoro X menyatakan bahwa Candi Mangkunegaran memiliki potensi sejarah, seni, budaya, dan wisata. Revitalisasi Candi Mangkunegaran berfokus pada penggalian, pelestarian, dan pengembangan. Hal itu dilakukan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat.

Proyek revitalisasi Taman Pracima terinspirasi dari taman Mangkunagoro VII sekitar tahun 1920-an. Arsitektur bangunannya merupakan akulturasi Eropa dan Jawa. “Jadi desain dan konsepnya sudah 100 tahun. “Proyek revitalisasi ini merupakan bagian dari tujuan menjadi pusat budaya Jawa untuk melestarikan dan mengembangkan budaya yang berkelanjutan,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button