Dengan mengembangkan potensi Candi Mangkunegaran sebagai wisata heritage, Injourney mengembangkan ekosistem wisata Joglosemar - WisataHits
Jawa Tengah

Dengan mengembangkan potensi Candi Mangkunegaran sebagai wisata heritage, Injourney mengembangkan ekosistem wisata Joglosemar

KOMPAS.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengembangkan Lima Destinasi Pariwisata Prioritas (DPSP) melalui Holding BUMN Pendukung dan Pariwisata, PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) atau Injourney. Salah satunya kawasan Borobudur di Magelang, Jawa Tengah (Jawa Tengah).

Hal ini bertujuan untuk mendorong pengembangan ekosistem pariwisata di Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar) sekaligus memperkaya destinasi wisata di Jawa Tengah selain kawasan Borobudur.

Upaya ini diwujudkan Injourney bekerja sama dengan Pura Mangkunegaran. Nantinya, keraton resmi Kadipaten Mangkunegaran menjadi bagian dari jalur wisata di jalur tersebut warisan Joglomar.

Melalui kerja sama ini, Injourney akan mempromosikan Pura Mangkunegaran sebagai destinasi cagar budaya. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan gairah sektor pariwisata di Segitiga Joglosemar, khususnya Kota Surakarta atau Solo.

Direktur Utama Injourney Dony Oskaria menilai Candi Mangkunegaran merupakan objek wisata sejarah yang sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Dony menjelaskan, selama lima bulan terakhir, kawasan Taman Pracima atau Pracima Tuin yang terletak di sebelah barat Candi Mangkunegaran kembali dihidupkan.

Nantinya, kawasan tersebut akan difungsikan sebagai tempat interaksi publik dan sebagai ruang terbuka hijau. Revitalisasi dijadwalkan selesai pada Desember 2022.

Menurutnya, Candi Mangkunegaran dapat menjadi percontohan perintis pemanfaatan ruang yang berkelanjutan dengan perspektif budaya. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat saat ini.

“Kerjasama dengan Pura Mangkunegaran diharapkan dapat meningkatkan lama tinggal (durasi tinggal) dan pengeluaran pariwisata (pengeluaran) wisatawan. Hal ini dapat memberikan dampak sosial ekonomi yang positif, termasuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah,” kata Dony dalam siaran pers yang diperoleh Kompas.com, Senin (28/11/2022). .

Sebagai holding dan pendukung BUMN Pariwisata, lanjut Dony, Injourney tetap berkomitmen terhadap pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia. Salah satunya adalah kawasan Joglosemar. Pasalnya, pada periode Januari-Agustus 2022, jumlah wisatawan domestik yang berwisata ke Provinsi Jawa Tengah mencapai 26 juta orang.

Candi Mangkunegaran dikenal sebagai salah satu pusat perkembangan budaya dan seni di Surakarta.DERMAGA. Bagaimana menuju ke sana Pura Mangkunegaran dikenal sebagai salah satu pusat pengembangan budaya dan seni di Surakarta.

Pencapaian tersebut melampaui target kunjungan wisman di Provinsi Jawa Tengah sebesar 11 juta pada tahun 2022. Namun, jumlah itu masih di bawah jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke Provinsi Jawa Tengah sebelum pandemi Covid-19, yakni sekitar 49 juta orang.

“Dengan dihidupkannya kembali Candi Mangkunegaran, kami berharap tumbuh dan berkembangnya berbagai destinasi wisata lainnya. Hal ini memungkinkan sektor pariwisata Indonesia semakin dilihat dan dikunjungi wisatawan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Penggeng Pura Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X menyambut baik kerjasama Injourney dengannya dalam mengembangkan potensi wisata heritage.

“Melalui kerja sama ini, pemanfaatan Pura Mangkunegaran sebagai pusat pengembangan seni, kerja sama budaya, penguatan UMKM serta kuliner khas Mangkunegaran dapat dimaksimalkan,” ujar

FYI: Pura Mangkunegaran resmi didirikan pada tahun 1757. Kawasan ini merupakan istana resmi Kadipaten Mangkunegaran dan kediaman Adipati Mangkunegaran.

Sampai saat ini, candi tersebut dikenal sebagai salah satu pusat pengembangan budaya dan seni di Surakarta, antara lain Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta, Sanggar Tari Surya Sumirat dan Pasinaon Dalang Mangkunegaran.

Dengan kerjasama ini, Injourney berharap dapat mengembangkan potensi Candi Mangkunegaran dan menjadi pelopor proyek percontohan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan.

Hal ini bertujuan untuk meregenerasi nilai-nilai warisan budaya penting dengan mengadaptasi fungsi ruang baru sesuai dengan prinsip pelestarian dan nilai budaya masyarakat.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button